Part 18: Refusing Of Hinata For Garaa

1.1K 119 2
                                    

If You Dont Like Dont Read !!!

Jangan Budayakan Sikap Plagiat !!!

Bacalah Di Waktu Senggang Dan Bagi Yang Muslim Jangan Lupa Shalat Dan Mengaji !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading Minna!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mobil sport milik Garaa pun sampai didepan gerbang mansion Hyuga. Security yang mengenal Garaa pun segera membuka pintu gerbang, mempersilahkan mereka masuk.

Garaa pun memarkirkan mobil nya tepat didepan pintu masuk mansion. Dari tadi Hinata hanya diam, namun masih sesenggukan.

Hinata pun berniat ingin keluar tapi tangan nya dicekal oleh Garaa. Hinata menatap Garaa. Dapat Garaa lihat manik amethys yang selalu menatap nya lembut dan kagum sekarang menatap nya penuh kecewa.

"Hime... Gomen tadi Aku membentak mu..." ujar Garaa menyesal.

"Kenapa kau memukul nya?" Hinata tidak menjawab dan malah bertanya.

"Aku..."

"Aku tidak mengenal mu" potong Hinata.

"Apa maksud mu Hime?" Garaa menyerngit bingung.

"Kau bukan Garaa yang kukenal. Garaa yang kukenal tidak akan menggunakan ilmu beladiri nya untuk menyakiti orang lain!" perkataan Hinata sukses menohok hati Garaa.

"Kenapa kau terus membela nya?!" Garaa kembali kesal.

"Aku tidak membela nya!"

"Kau bahkan memeluk nya!" balas Garaa.

Hinata membisu.

"Kenapa? Kenapa kau diam saja Hinata?!" lagi-lagi Garaa membentak Hinata.

"Kau tahu Hinata... Aku tidak rela kau memeluk nya. Aku cemburu. Hati ku sakit melihat nya Hinata..." ujar Garaa sambil memegang dadanya.

Akhir nya Garaa memutuskan untuk meruntuhkan segala benteng yang dibuat nya. Kali ini Ia akan mengakui perasaan nya yang sebenarnya pada sang pujaan hati.

Hinata yang mendengar nya terpaku. Ia tidak lah bodoh tidak bisa menerjemahkan apa yang barusan diucapkan oleh Garaa.

Hinata menatap jade Garaa. Ia kaget. Ia baru sadar jika manik itu menatap nya penuh cinta dan damba. Bukan kasih sayang antara adik dan kakak seperti yang Hinata rasakan. Namun, kasih sayang antara pria dan wanita.

"A-apa maksud mu?" Hinata berusaha menepis semua dugaan nya.

"Aku mencintai mu Hinata... Aku mencintai mu sejak dulu. Hanya kau satu-satu nya yang bisa membuat ku jatuh cinta sejatuh jatuh nya..." Garaa menarik kedua tangan Hinata yang ada dipangkuannya. Menggenggam nya erat.

"Aku tahu kau hanya menyayangi ku layak nya seorang kakak. Tapi Hinata Aku sungguh tidak bisa menepis semua perasaan ku ini..." Garaa berujar lirih.

"Aku begitu mencintai mu sampai-sampai Aku tidak bisa membuka hati ku untuk yang lain... Nama mu begitu terukir indah dihatiku Hinata..."

"G-garaa-kun... A-Aku..." Hinata tergagap.

Disatu sisi Ia tidak bisa menerima perasaan Garaa. Namun, disatu sisi Ia tidak tega melihat Garaa seperti ini. Seumur hidup baru kali ini Hinata melihat Garaa seperti ini.

𝘍𝘢𝘭𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘐𝘯 𝘛𝘩𝘦 𝘞𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳Where stories live. Discover now