Part 5: Stalker?

2K 180 10
                                    

If You Dont Like Dont Read !!!

Jangan Budayakan Sikap Plagiat !!!

Bacalah Di Waktu Senggang Dan Bagi Yang Muslim Jangan Lupa Shalat Dan Mengaji !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading Minna!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Sakura dan Ino sedang berjalan menuju parkiran. Ino terpaksa mengalah dan membiarkan Hinata sendiri di dalam kelas.

"Hah... Aku khawatir dengan Hinata-chan, jidat" kata Ino.

"Tenang saja Pig, dia akan baik-baik saja" jawab Sakura.

"Tapi..."

"Kau ini, jangan selalu menganggap Hinata-chan anak kecil, dia sudah remaja Ino!" kata Sakura kesal.

Jujur saja, diantara mereka berdua Ino lah yang paling sayang kepada Hinata. Bukan nya Sakura tidak menyayangi Hinata, tapi Ia berusaha mengerti keadaan Hinata.

Ino memang sangat posesif kepada Hinata. Tidak boleh ini itu, pokok nya Ino sudah seperti Kaa-san Hinata.

Hening.

Tak ada yang berbicara setelah itu.

Ino tahu Ia selalu menganggap Hinata masih anak-anak. Ia begitu menyayangi Hinata, mungkin ini efek karna Ia tidak memiliki seorang adik, ditambah wajah Hinata yang sangat imut, meskipun Ia sudah remaja.

Saat sampai di dekat mobil nya Ino kemudian mengeluarkan kunci mobil nya. Ia memencet tombol dengan gambar gembok terbuka. Mobil nya pun berbunyi dua kali.

"Jangan khawatir Ino, Hinata-chan hanya sedih saja karna tidak sengaja merusak lukisan Sasuke-Senpai..." kata Sakura, kemudian memasuki mobil sahabat blonde nya.

"Hmmm..." gumam Ino, kemudian menyusul Sakura masuk kedalam mobil.

Ino menyalakan mobil nya kemudian tancap gas, meninggalkan kawasan parkiran sekolah nya, menuju rumah mereka masing-masing.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sahabat nya pergi, Hinata kembali melanjutkan lamunan nya.

Ia menatap mobil yang dinaiki kedua sahabat nya melaju meninggalkan kawasan sekolah.

Mata amethys nya terus menatap mobil aquamarine milik Ino sampai mobil tersebut tidak lagi terlihat.

Hinata tahu Ia sudah keterlaluan karna membuat sahabat nya khawatir melihat tingkah nya yang selalu murung.

Tapi, saat ini Ia benar-benar butuh waktu sendiri. Ia tidak ingin menyeret kedua sahabat nya kedalam permasalahan nya.

Mungkin orang lain akan menganggap Hinata terlalu berlebihan. Tapi bagi Hinata itu sangat penting, terlebih lagi Ia selalu teringat akan perkataan Senpai nya, Shion.

"Tadi nya lukisan itu akan diikutkan di pameran kesenian seprefektur tahu!!!"

𝘍𝘢𝘭𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘐𝘯 𝘛𝘩𝘦 𝘞𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang