1

6.6K 227 15
                                    

Nama gue Heni,

Kalian boleh panggil gue Heni,

Tapi jangan panggil gue Hen

Karena gue

Bukan anak ayam(hen).

Apalagi emak ayam.

Percayalah, gue ini anak SMA

Yang super duper

Ngenes. Hiks.

Heni Pov.

Nama gue Heni Selviana Anggraini. Panggil saja Heni. Jangan panggil gue Selfie, Sev, atau Anggraini. Apalagi Paijo atau Mariyem, karena.. Itu bener bener gak nyambung, oke.

Gue bukan pejabat, bangsawan, atau superstar yang punya banyak kapal. Gue cuma murid biasa. Gue di ibaratkan sebagai seupil debu di keramaian pasar, ada tapi tak dianggap. Atau bahkan seperti batu ginjal, tidak diinginkan keberadaannya. Hiks.

Menjadi seorang ketua kelas? Hm, ekspentasi gue adalah sosok songong yang hobi nyuruh nyuruh orang, berlindungkan jabatan tertinggi setelah wali kelas itu. Ketua kelas adalah manusia tanpa ampun, yang berwajah malaikat tapi kelakukannya naudzubillah, mirip setan di siang bolong. Seperti tahun lalu, ketua kelas gue, Ridwan. Hobinya nyuruh nyuruh piket, bersihin kelas, ngisi jurnal, dan ngambil absen di ruang guru sementara dia enak enakan goyang kaki. Waktu ditanya guru, Ridwan bilang dia sendiri yang ngelakuin tugas tugasnya, sambil senyum bak iblis di depan temen temannya. Bener bener sialan. Untung aja gue gak sekelas lagi sama dia.

"Hen, waktu kelas satu kamu dapet ranking berapa?" tanya Bu Sari, wali kelas gue yang killer tingkat kecamatan.

"Dua, Bu." jawab gue.

"Oke. Sekarang kamu yang jadi ketua kelas."

"Eh, eh?" tanya gue. "Kenapa gak yang ranking satu aja, Bu? Kok saya? Kenapa gak pemilihan aja, Bu?" cerocos gue.

Gue bener bener gak ngerti pemikiran Bu Sari. Pemikirannya bener bener rumit seperti labirin, sumpah. Gue yang cewek aja gak rumit rumit amat.

"Soalnya, katanya.." Bu Sari berbisik di dekat gue dengan muka rada ketakutan. "Angka satu itu, membawa kesialan. Bisa bikin mati."

"Hah, apaan sih, Bu?" tanya gue. Seumur hidup gue, dari brojol sampe segede gini, gue gak pernah denger mitos kayak gitu. Atau guenya yang kudet alias ketinggalan jaman? Entahlah. "Lagian, ga ada yang suka saya jadi ketua kelas."

"Oh, gitu?"

Gue nggangguk kayak orang linglung.

"Oke. Siapa yang pengen Heni jadi ketua kelas?" tanya Bu Sari pada seluruh penjuru murid di kelas gue. Dan... Seperti dugaan gue sebelumnya, gak ada yang angkat tangan. Udah nasib gue sih, gue kan gak populer, kudet, telmi pula. Jadi wajar kalo ga ada yang minat gue jadi ketua kelas. Malah bagus, deh. Gue jadi gak repot. Akhirnya gue senyum senyum sendiri.

"Oke, yang gak angkat tangan, ibu hukum lari dua puluh kali keliling lapangan." ancam Bu Sari. Gue nelen ludah seketika.

Akhirnya semua orang mengangkat tangannya dengan malas, dan Bu Sari menatap gue dengan senyum kemenangan. "Semua orang setuju, Hen. Sekarang kamu jadi ketua kelas, ya."

Oke. Heni, lo bener bener ogeb. OGEB!!

Gue merutuki diri sendiri, kemudian nggangguk lemah sekaligus pasrah akan keadaan. Benar benar menyebalkan. Bu Sari benar benar tidak berperikehenian.

***
Bersambung aja deh :v

New story gaes!
Semoga bisa menghibur!
Habis baca harap vote ya :)

Karena beberapa alasan judul ini kuubah menjadi
"Si Ketua Kelas"

Kenapa kata katanya gue? Karena lebih menceritakan curhatan kehidupan si ketua kelas baik dalam cintanya, kelasnya, ataupun teman temannya.

Oiyah,

See you in next update,
NastarzF<3

Visualisasi Heni

Visualisasi Heni

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Cecan kan awkwkwkwo :v

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Cecan kan awkwkwkwo :v

Si Ketua Kelas (TAMAT✔)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant