(20) Argument

4K 314 20
                                    

11.30 kst

Aku terbangun dari mimpi kosongku karena ada sesuatu yang mengelus puncak kepalaku.

Tunggu...

Aku mulai mengerjap-ngerjapkan mataku dan kulihat sosok Taehyung yang sudah sadar sedang menatap lekat kearahku.

"Aku membangunkanmu ya?"

Aku tidak menjawab, aku mencoba bangun dan menggerakkan leherku untuk mengurangi sakit karena tertidur dalam posisi duduk dan kepalaku yang bersandar ke kasur pasien.

Rencana tidur di sofa gagal.

"Hngghh... kapan kau sadar?" tanyaku sambil meregangkan otot-ototku.

"Tadi pagi."

"Oh ... memangnya ini jam berapa?"

"Jam 11.30 pagi menuju siang."

"HAH!?" Aku langsung berdiri dan tadinya akan langsung pergi dari sini, kalau saja Taehyung tidak mencekal tanganku yang sialnya masih saling menggenggam seperti tadi malam.

"Mau kemana kau? Jangan pergi kemana-mana! Kau harus temani aku hari ini!"

"Bodoh! Aku harus ke kantor, pekerjaanku sangat banyak."

"Bos dan partner kerjamu saja masih liburan, untuk apa kau ke kantor? Apa kau tidak lihat aku sendang sakit?"

Aku mendecakan lidah sambil melipat tanganku di depan dada, "Kau sakit karena itu salahmu sendiri!"

"Salahku!? Kau pikir siapa yang membuatku ingin mabuk semalam!? ITU KAU KIM YOORA! Kalau saja kau tidak membuatku stress karena mengejarmu, aku tidak akan menyentuh alkohol itu."

"Lalu kau pikir siapa yang membuatku kabur seperti itu? ITU KAU KIM TAEHYUNG! Kalau saja kau tidak berpelukan dengan mantan tercintamu, aku tidak akan melakukan itu. Oh ya satu lagi, namaku Im Yoora anak dari Im Siwan, bukan Kim Yoora," jawabku tidak mau kalah.

Jujur, aku kesal dengan Taehyung yang seperti menyalahkanku atas semua yang menimpanya. Dia pikir dia siapa.

"Jadi kau menyalahkanku? Oke, aku salah! Kau puas!?"

"Iya, kau salah, salah, salah! Kau juga bodoh dan tak punya perasaan! Bisa-bisanya kau melakukan semua itu padaku," ucapku kesal, sangat kesal.

Kulihat Taehyung nampak tertegun dengan balasanku tadi. Bukan maksud membalikkan perkataan, tapi memang benar itu adanya kan?

Taehyung menghembuskan napasnya pasrah, sepertinya dia menyerah dan mengibarkan bendera putih atas kalahnya beradu argumen denganku.

"Baiklah aku yang salah, aku yang memulai semua ini, maafkan aku, aku benar-benar minta maaf," ucapnya dengan nada pasrah sepasrah-pasrahnya.

Aku melepaskan genggaman tanganku yang ternyata masih belum terlepas, lalu bangkit kemudian pergi.





Pergi ke kamar mandi maksudnya, aku masih punya hati untuk tidak meninggalkan Taehyung yang sedang dirawat, tidak seperti Taehyung yang membiarkan orang lain merawatku saat sakit.

______________________________________

07.00 kst

Author POV

Sesuai dengan janjinya, pagi-pagi Jin sudah bersiap untuk pergi ke apartemen Jungkook. Bukan tanpa alasan, Jin hanya ingin memastikan keadaan Yoora baik-baik saja atau tidak.

Dengan secepat kecepatan cahaya, Jin melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul yang bisa dibilang tak pernah sepi kendaraan.

Dengan sedikit hambatan di jalan, akhirnya Jin sampai di apartemen Jungkook. Jin mulai menekan bel berkali-kali agar si empunya membukakan pintu untuknya.

[kth] Married To My BestfriendWhere stories live. Discover now