(10) Ex-lovers (Kim Taehyung POV's)

3.9K 352 24
                                    

Beginilah hidupku setelah menikah, bangun pagi-kerja-pulang-bertemu istri-makan malam bersama istri-tidur (kalau ada kesempatan mungkin tidurku lebih bergairah) bersama istri, begitu monoton.

Tapi mungkin kali ini agak sedikit berbeda karena aku sengaja mendiamkan istriku sendiri karena dia selalu sukses membuatku cemburu, bukan hanya 1 pria, tapi 2 pria, mungkin suatu saat lebih banyak pria.

Dia bilang kalau dia sudah mencintaiku, tapi kenapa dia tidak menjaga perasaanku? Bukankah jika pasanganmu mencintaimu dia akan berusaha menjaga perasaan pasangannya supaya tidak sakit hati?

Lupakan saja lamunanku itu, sekarang aku sedang berada di cafe luar kantor untuk makan siang, menu di kantin kantor membosankan.

Aku sengaja duduk dekat jendela karena aku suka melihat orang-orang berlalu lalang. Tapi pandanganku tertuju pada seseorang yang sangat ku kenal, seseorang yang pernah hadir dalam hidupku, seseorang yang tega meninggalkanku saat aku masih mencintainya, bahkan sebenarnya perasaan itu masih ada walau secuil, dia Irene.

Tak kusangka Irene masuk kedalam cafe yang sekarang ku tempati, entah kenapa aku sedikit senang dengan kehadirannya, walau dia tidak melihatku —tunggu, dia melihatku! Bahkan melambaikan tangannya padaku! Secara otomatis aku pun membalas lambaiannya.

Irene dengan anggunnya menghampiri mejaku dan duduk bersebrangan denganku. Dia masih cantik seperti dulu.

Sadarlah Kim Taehyung, kau sudah beristri!

"Apa kabar? Lama tidak bertemu Tae." Bahkan suaranya semakin indah di telingaku.

Ah shit! Sadarlah Kim Taehyung!

"Kabarku baik, bagaimana denganmu?"

"Kabarku juga baik." Dia tersenyum, senyum itu adalah salah satu hal yang pernah kurindukan.

"Sendiri saja? Mana suamimu?" Mendengar kata 'suami', ekspresi  Irene berubah menjadi sendu. Apa aku salah bicara?

"Aku disini sendiri untuk mengurus bisnis mendiang suamiku."

"Mendiang? A-ah... maafkan aku, aku tidak tau."

Mantanku ini ternyata sudah menjanda.

Irene tersenyum kecil. "Tak apa, tenang saja."

"Oh ya kau mau makan apa? Biar aku traktir." Aku sengaja mengalihkan pembicaraan supaya dia tidak terlalu lama dirundung duka.

Selama makan siang kami berdua mengobrol panjang lebar tentang masa lalu, bahkan kami saling bertukar kontak.

"Oh ya Tae, tempo waktu lalu aku bertemu Im Yoora di supermarket, katanya dia sudah menikah ya?"

Aku sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, aku bingung harus  jawab apa.

Fyi, pernikahanku dengan Yoora agak sedikit tertutup, hanya kerabat dan teman dekat (Bangtan Geng) saja yang tau, selebihnya tidak.

"I-iya aku dengar kabar itu juga."

"Wah! Aku tidak menyangka si tomboy itu akhirnya bersuami juga, pria mana yang berhasil menaklukan hatinya ya?"

Pria itu aku, Rene!

"Aku tidak tahu, pria itu pasti tampan." Irene hanya tertawa renyah.

"Ah ya Tae maaf aku harus pergi."

"Mau aku antar?"

"Boleh." Aku mengantar Irene ke tempat kerjanya, ternyata tidak terlalu jauh dari kantorku.

"Sampai jumpa Tae, kita lanjutkan yang tadi di chat ya," pamitnya sambil melambaikan tangannya.

Aku pergi menuju kantorku kembali dengan perasaan senang.


-----------------------------------------------------------

Rumah 19.00 kst

Sejak tadi aku tersenyum sendiri sambil menatap layar ponselku, bahkan saat makan malam pandanganku tak lepas dari chatku dan Irene.

"Tae kau masih waras?" tanya Yoora ketika melihatku terus tersenyum sendiri karena bermain ponsel. Aku tidak menjawabnya, kau lupa? Aku masih mendiamkannya saat ini.

"Ya sudah, aku ke kamar duluan." Akhirnya Yoora pergi meninggalkanku di meja makan.

***

Sudah jam 10 malam dan aku masih duduk di ruang makan ini. Kuputuskan untuk ke kamar saja, lagi pula aku sudah sedikit mengantuk juga.

Melihat Yoora yang tertidur damai membuatku tenang juga, sebenarnya aku rindu bermanja-manja padanya, rindu memeluknya saat tidur. Aku mengecup keningnya sebelum aku benar-benar terlelap.

***

Pagi ini aku sengaja bangun sedikit lebih pagi karena aku sudah janji pada Irene untuk berangkat bersama.

Aku juga sengaja melewatkan sarapan karena Irene sudah janji juga padaku akan membuatkan sarapan untukku.

Ada rasa tak tega meninggalkan istriku yang masih tertidur dengan tenangnya di atas ranjang ini. Pasti setelah dia bangun akan terheran-heran melihat ruang kosong disisinya.

Ya, kan biasanya aku selalu dibangunkan olehnya, tapi hari ini tidak.

Tapi apa boleh buat, aku sudah janji pada Irene dan sekarang aku sudah berada didalam mobil dan segera melesat menuju tempat tujuan.

***

Akhirnya aku sampai dirumah Irene, dari depan rumah ini tampak bagus dan mewah, wajar saja karena mendiang suaminya memang orang kaya.

Aku terus memencet bel hingga sang pemilik rumah membuka pintu dan mempersilahkanku masuk. Suasana didalam rumah tentunya lebih mewah daripada tampak luar.

"Pagi-pagi sekali, kau pasti belum sarapan kan? Ayo sarapan bersama," ajak Irene, aku mengikutinya ke ruang makan menerima ajakannya.

Ada yang berbeda pagi ini, biasanya aku sarapan bersama istriku, tapi hari ini aku berada di meja makan bersama mantanku.

"Masakanmu selalu enak," pujiku. Irene hanya tersenyum.

"Dan aku suka saat melihatmu makan masakanku." Aku hanya tersenyum membalas perkataannya.

Setelah kegiatan di meja makan selesai, aku dan Irene berangkat menuju kantor bersama, berhubung jarak kantor kami tidak terlalu jauh.

Selama di mobil, aku dan Irene mengobrol sepanjang jalan, selalu saja ada topik yang bisa dibicarakan, itulah yang membuatku sulit move on darinya karena dia mudah sekali membuatku nyaman.












Author POV's

Irene keluar dari mobil dan berpamitan pada Taehyung sambil melambaikan tangannya, Taehyung pun membalas lambaian itu.

Dari kejauhan, seseorang tak sengaja melihat kejadian itu. "I-itu kan Taehyung, siapa wanita itu?"












Tbc.

-----------------------------------------------------------

Kasih aku motivasi supaya semangat nulis dongse:)

[kth] Married To My BestfriendHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin