Tunggu

106 16 35
                                    

Aku pikir kau akan tinggal,tapi tidak itu hanya akan menjadi sesuatu yang indah saat aku menutup mata






****

Nino kembali menyeruput es jeruknya.

"Di sini otaknya yang paling loding kan elo Gas!" celetuknya membuat Bagas menggerutu kesal. Ia kembali melempar kacang polong ke arah Nino yang langsung di tangkap dengan mulutnya, hingga kacang tersebut berhasil memasuki mulutnya.

"Otak gue mah ada isinya, kadang kadang aja loding!" ucap Rio yang semakin membuat Bagas kesal.

Bagas tampak kesal dengan teman temannya. Ia malah memilih untuk mengikuti Antanio yang telah menghilang di ambang pintu kantin.

"Gas mau kemana, bayar dulu ngutang mulu jadi anak," celetuk ibu kantin yang tak terima Bagas pergi tanpa membayar belanjaannya. Tawa teman temannya terdengar renyah setelah melihat wajah Bagas yang semakin kesal mendengar ucapan ibu kantin.

"Tar saya bayar kalau utang saya udah nyampek seratus ya bu," ucap Bagas lugu yg berhasil membuat ibu kantin mengetuk pelan keningnya.

"Gila lo Gas lo kira ni kantin punya nenek  buyut lo?" celetuk Nino setelah berhasil menyeruput es jeruknya yang tersisa setengah.

"Asem lo," ucap Bagas semakin kesal.

 Vian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang