Chapter 6

2.8K 302 52
                                    

Yong Hwa menatap sosok gadis di hadapannya dengan tidak percaya. Sialnya gadis itu bahkan bersikap seolah ia tidak ada, itu artinya hanya dia sendiri yang merasa berada di situasi yang tidak nyaman seperti ini. Karena gadis itu justru terlihat lebih asyik melihat keluar mobil tanpa memperdulikan dirinya.

Sejak beranjak dewasa ini pertama kalinya seorang wanita mengacuhkannya. Tentu saja hal itu tidak bisa dimaafkan olehnya. Bagaimana mungkin seorang wanita 'biasa' membuat harga dirinya terluka. Ini tidak bisa dibiarkan. Ia akan memberikan pelajaran pada gadis di depannya itu.

"Apa yang sedang kau lakukan di dalam mobilku?" tanya Yong Hwa dengan suara tegas. Ia bahkan memasang wajar datar, ekspresi yang biasa ditunjukkannya ketika tengah berbisnis. Dan ketika gadis itu mengangkat wajahnya, Yong Hwa bisa melihat ekspresi terkejut gadis itu begitu melihatnya, tapi hanya sebentar karena selanjutnya ia justru melihat tatapan tidak suka yang ditunjukkan gadis itu kepadanya.

Tunggu? Gadis itu kesal? Bukanhkah seharusnya ia yang kesal?

"Aku bertanya padamu nona. Kenapa kau malah diam saja? Apa kau bisu? Atau kau tuli?" masih dengan suara tegasnya Yong Hwa kembali bertanya, memperlihatkan sisi dominansi yang selalu dimilikinya. Yong Hwa tengah memposisikan diri sebagai seorang pebisnis yang tengah menghadapi musuhnya. Ia yakin sebentar lagi gadis itu akan mencicit ketakutan karena ucapan dan sikap mengintimidasi yang ditunjukkannya.
Sayangnya apa yang terjadi justru sebaliknya, gadis itu langsung mendorong tubuhnya menatapnya dengan tatapan permusuhan yang begitu kentara.

"Jadi ini mobilmu?" ucap Shin Hye dengan nada tinggi, ia menatap sekeliling mencari Jung Shin, untunglah ia tidak menemukan pria yang dikenalnya itu jadi ia bisa leluasa mengeluarkan makian yang sejak subuh tadi ditahannya.

"Kalau aku tahu ini mobilmu aku tidak akan sudi memasukinya," ucap Shin Hye sedikit menurunkan intonasi suaranya karena bagaimana pun bersembunyi di dalam mobil berhasil membuatnya selamat dari kejaran orang-orang yang tidak di kenalnya.

"Hei! Seharusnya aku yang marah padamu karena kau masuk ke dalam mobil orang begitu saja," Yong Hwa mencekal lengan Shin Hye mencegah gadis itu keluar dari mobil. Ia belum selesai bicara dan gadis itu harus mendengarkannya.

"Oya? Aku sudah bilang kan tadi kalau aku tidak tahu kalau ini mobilmu," Shin Hye melirik tangan Yong Hwa yang menahan lengannya lalu meraih tangan kekar pria itu dan menghempaskannya dengan kesal, "Dan jangan berpikir kau bisa menyentuhku sesuka hatimu."

Bisa-bisanya pria itu berpikir bisa menyentuhnya untuk ke dua kalinya. Ayolah Shin Hye sudah sudah belajar dari pengalaman dan kali ini ia tidak akan membiarkan Yong Hwa menyentuhnya lagi. Pria itu sudah mengambil ciuman pertamanya bukan tidak mungkin ia akan menciumnya untuk kedua kalinya saat ini.

Shin Hye refleks menutup bibirnya memikirkan kemungkinan yang mungkin saja terjadi. Tidak... Itu tidak boleh terjadi.

Sementara itu Yong Hwa kembali merasakan getaran aneh ketika tangan Shin Hye menyentuhnya. Untuk beberapa saat ia merasa sedikit bingung dengan reaksi tubuhnya ketika gadis itu menyentuhnya. Tapi semua segera ditepis ketika melihat ekspresi jijik yang kini di tampilkan Shin Hye di depannya.

Dan kenapa juga gadis itu menutup bibirnya? Memangnya gadis itu pikir dirinya siapa? Gerutunya.

"Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih karena aku tidak menendangmu keluar dari mobilku nona?" sindirnya mengingatkan Shin Hye apa yang seharusnya dilakukannya saat ini. Tapi bukannya mendapatkan yang diinginkannya, gadis itu justru melemparkan ucapan yang tidak dimengerti Yong Hwa sama sekali.

"Untuk apa? Pria sepertimu tidak memerlukan hal itu. Lagi pula kau masih berhutang maaf padaku tuan, seharusnya kau yang minta maaf terlebih dulu sebelum aku mengucapkan terima kasihku," ujar Shin Hye dan melenggang pergi sambil menutup pintu mobil dengan keras tanpa menunggu jawaban dari Yong Hwa.

Give Me a BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang