4.1 - Dinner

9.1K 406 10
                                    

Weekend.

Hari inilah yang sedang ditunggu-tunggu oleh pria berusia 25 tahun. Hampir setiap harinya ia menghabiskan waktu hanya untuk pekerjaannya saja, bisa dikatakan rutinitas yang ia kerjakan sangat membosankan. Tapi itu tak membuatnya jenuh dan frustasi.

Alice terbangun dipagi hari ia mengerjapkan mata berkali-kali untuk memfokuskan padangannya. Ketika ia masuk ke dalam kamar kecil ingin membersihkan diri ia sangat terkejut karena telah mendapati Adam yang tengah relax didalam bathtub seraya memandangi Alice yang berdiri kokoh diambang pintu.

Alice sontak menutup mata dengan kedua tangan mungilnya dan membalikan tubuh. "Hei apa kau sudah tak waras pria jelek!? ini kamarku kenapa kau membersihkan diri disini!" geram Alice

Adam menyeringai dengan matanya fokus memandangi Alice "Ini mansionku wanita bodoh, jadi aku berhak untuk memakai kamar mandi mana saja termasuk kamar mandi yang ada didalam kamarku."

"Kemarilah jika kau ingin mandi bersamaku." Sambung Adam, ia terkekeh geli karena menggoda Alice yang kini tubuhnya semakin gemetar tak karuan.

"Cih, aku tak sudi! Mandi saja dengan bayanganku." Setelah Alice dibuat geram olehnya, ia segera cepat-cepat meninggalkan tempat ini.

Bukkk!

Ketika Alice ingin melangkah keluar tiba-tiba punggung mungilnya terasa sakit karena hantaman yang cukup keras. Ternyata Adam melemparkan sabun batang ke arah Alice, dan Alice pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamar kecil. Ia mengambil sabun itu dan melemparkannya kembali ke arah Adam. Dengan sigap Adam pun menghindari lemparannya. Adam tertawa girang melihat tingkah laku Alice seperti ke kanak-kanakan.

"Kenapa kau tertawa hah! kau tidak lihat setelah apa yang kau lakukan padaku, beruntungnya aku tidak jatuh karena menginjak benda sialan itu." Ia mengeraskan nada suara dengan matanya yang sengaja ia belalakan.

"Ternyata kau gadis yang tempramen," Ujar Adam yang menenggelamkan seluruh badan kedalam bak yang penuh busa tersebut.

Hufttt. Ya Tuhan! ini memang menyebalkan, baru kali ini Alice selalu dibuat geram oleh pria sepertinya. Memangnya yang Adam fikirkan tentang dia itu selalu benar? kenyataannya tidak semua yang Adam fikirkan dan yang dikatakannya itu tidak benar.
Alice menahan kesabarannya agar tidak berkelahi ucapan dengan Adam. Ia melangkahkan kaki keluar meninggalkan Adam yang masih berendam kemudian ia menuju ke arah dapur untuk membuatkan sarapan. Lucy yang tengah sibuk menyiapkan makanan tak sadar akan kehadiran Alice yang kini berada di hadapannya.

Lucy terperangah melihat Alice tubuhnya sedikit tergelonjak "Ah astaga, nona. Kau sungguh mengejutkanku."

"Maaf Bu aku tidak bermaksud untuk mengejutkanmu," Alice menundukan kepala.

"Kau kemari untuk apa nona muda?" Tanya Lucy

Ia kembali menatap wajah Lucy "Aku ingin membantumu membuatkan makanan untuk sarapan pagi kali ini" Jawab Alice

Lucy tersenyum lalu tangannya memegang bahu kanan gadis itu "Terimakasih nona, tapi kau tidak perlu membantuku karena ini pekerjanku. Sudah sekarang kau kembali ke kamarmu lalu bersihkan seluruh tubuhmu agar kembali segar."

Alice membalas senyum Lucy dan menganggukan kepala "Baiklah Bu, aku akan membersihkan diriku."

*

Kring! Kring! Kring!

Suara dering itu nyaris terdengar sangat kencang ditelinga, terlihat jelas dilayar ponsel tertera nama yang tidak asing baginya.

Elena is calling . . .

Adam pun menghentikan aktivitasnya dan segera mengangkat panggilan itu "Ada apa hmm?"

"Bisakah malam ini kau datang ketempat biasa kita bertemu?" Tanya Elena dibalik ponsel itu dengan nada khasnya

Groom Of The DarknessWhere stories live. Discover now