"Jangan," Woojin menggeleng, "itu yang buat aku semakin suka sama kamu."



"Untung aku nggak baper."



"Kapan kamu mau baper sama aku?"



"Berisik, ah, Jin."



"Ya udah, ayo," Woojin menggandeng lengan Hyungseob, "aku sudah cuci motor, tuh, buat kamu."

















-Cigarette-

















Seonho segera berlari keluar sekolah setelah urusannya dengan Euiwoong selesai. Langkah kakinya sangat cepat, setengah berlari, teringat pesan singkat yang dikirim ibunya belum lama.



IBU

Seonho, kamu kalau sudah pulang nanti, langsung ke rumah nenek saja ya.

Nenek sakit lagi. Ibu sudah ada di sini dengan Seungho.

15.03



Seonho sebenarnya tidak lupa dengan Guanlin, bahkan ia terus memikirkan bagaimana caranya ia bisa menemui lelaki itu. Namun, keluarga kini membutuhkannya dan ia harus ada, ia tidak bisa pergi begitu saja.



Krak



Langkah cepat Seonho terhenti. Ia terkejut dan segera menoleh ke belakang. Ponsel. Ponselnya terjatuh.



"Aduh, gimana ini," Seonho memungut ponselnya, menyusunnya kembali, dan mencoba menghidupkannya. Nihil, ponsel itu tidak menyala.



"Ah, tidak peduli. Lebih baik aku cepat pergi."

















-Cigarette-

















Sudah dua hari Hyungseob tidak bertemu dengan Seonho. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi, pesan singkatnya tidak dibalas. Biasanya, Seonho yang akan menghampiri kelasnya ketika jam istirahat. Namun, hari ini Hyungseob yang menemui adik kelasnya itu.



"Eh, Kak Hyungseob," seorang murid perempuan keluar dari kelas Seonho, "ada apa, Kak?"



"Mau cari Seonho, nih, ada nggak?"



"Oh, Seonho sudah dua hari nggak masuk, tuh. Kak Hyungseob nggak tahu?"



"Hah? Nggak masuk?" Hyungseob mengerutkan dahinya, "Seonho nggak kasih kabar apa-apa."



"Memang, Kak, Seonho cuma kasih kabar ke wali kelas. Dia nggak muncul di grup chat," setelah menjawab pertanyaan Hyungseob, murid perempuan lain ikut keluar dari kelas, "sudah dulu ya, Kak, aku mau ke kantin."



"Oh, iya, makasih!" Hyungseob berbalik, hendak kembali ke kelas. Namun, badannya menabrak seseorang.



"Hati-hati bisa nggak?"



Hyungseob memutar bola matanya, "Aku sudah hati-hati, kok. Kamu saja yang jalan nggak lihat-lihat!"



"Aku malas ya berantem sama kamu."



"Wahai, Park Jihoon yang terhormat, yang malas nggak cuma kamu, jadi, jangan sok jadi yang paling penting."



"Apa-apaan, sih ini?" Woojin datang datang tiba-tiba, melerai mereka, "nggak malu berantem di depan kelas sepuluh?"



"Belain terus saja, Jin!" Jihoon tertawa meremehkan, "suatu saat kamu bakal tahu bagaimana rasanya kehilangan aku. Aku udah nggak peduli sama kamu."



"Aku juga nggak peduli sama kamu, kok. Sejak lama malah."



"Jahat, ya, kamu?" Jihoon mengernyitkan keningnya, sebentar kemudian segera pergi meninggalkan Hyungseob dan Woojin.



"Kamu yakin nggak bikin Jihoon nangis setelah ini?"



"Yang mancing dia," Woojin mengedikkan bahunya, acuh, "oh iya, soal Guanlin, apa Seonho sudah tahu?"

















-Cigarette-

















Seonho memutuskan segera kembali setelah kondisi neneknya membaik. Waktu menunjukkan pukul dua siang ketika ia sampai. Seakan tidak merasa lelah, Seonho terus melangkah menuju rumah sakit, tempat Guanlin dirawat.



"Permisi," Seonho membuka pelan ruang rawat Guanlin. Aneh, ruang itu terlihat sepi. Tidak ada siapa-siapa.



"Halo, Kak Guanlin?" Seonho terus mengecek ruangan itu, berharap orang-orang di sana hanya sedang melakukan lelucon.



Ketika sudah sepenuhnya sadar tentang apa yang terjadi, Seonho segera berlari keluar, menuju meja administrasi, bertanya pada siapa saja yang ada di sana.



"Permisi.. ah, permisi," Seonho mengetuk-etukkan jarinya di atas meja, panik, "boleh saya tahu, di mana Kak Guanlin dipindahkan?"



"Lai Guanlin? Pasien ruang 101?" wanita berpakaian putih di belakang meja menjawab, "dia sudah tidak dirawat lagi, keluarganya sedang mengurus pemakaman."



























Author note :

Maaf ya, aku tahu chapter ini bertele-tele, aku sudah ngetik dari lama tapi nggak pernah sesuai dengan ide awal huhu + bagian ini aku repost karena sebelumnya error. Oh iya, chapter selanjutnya akan diprivate ya :)

Cigarette +guanhoWhere stories live. Discover now