열넷

1.3K 331 95
                                    

Dua hari setelah kemoterapi Guanlin yang pertama, Seonho masih tidak ingin hadir. Sejak Jihoon berbicara padanya tentang Guanlin, Seonho berpikir bahwa menghindar mungkin adalah keputusan yang baik.



"Seonho."



Seonho menghentikan langkahnya ketika Daniel tiba-tiba datang dan memanggilnya.



"Ada apa, Kak?"



"Kamu nggak mau jenguk Guanlin?"



"Eh?"



"Guanlin sedih kamu nggak datang," Daniel menggaruk tengkuknya, "yah, apalagi karena efek kemoterapi itu, Guanlin sekarang lebih gampang stres. Makan pun dia nggak pengin sama sekali."



Seonho diam, membuat Daniel melanjutkan perkataannya.



"Guanlin pikir kamu sudah tahu semua dan jadi marah sama dia, makanya kamu nggak datang. Sebenarnya itu bukan salah Guan-"



"Tunggu," Seonho menatap Daniel bingung, "tahu semua? Apa?"



Daniel terkejut, dia salah telah membicarakan ini. Sepertinya Seonho benar-benar belum mengetahui apapun yang terjadi, semua tentang ide gila itu.



"Tidak, lupakan. Aku ke kelas, ya?" Daniel segera bersiap melangkah pergi, sebelum lengannya tertahan oleh Seonho.



"Ceritakan."

















-Cigarette-

















"Seonho akan datang nanti, makan dulu."



"Aku tidak bisa dibohongi," Guanlin berbaring memunggungi ibunya, "Seonho sudah kukecewakan, Ma. Seonho nggak akan datang."



"Siapa bilang aku nggak datang?"



"Seonho, akhirnya.."



"Ini ilusi," Guanlin mengacak rambutnya kasar, "apa kemoterapi membuatku gila?"



"Permisi, Tante," Seonho mengambil mangkuk bubur Guanlin, "aku bukan cuma ilusi, Kak. Ayo makan."



Guanlin akhirnya berbalik, memandang Seonho yang telah menggantikan ibunya di kursi sebelah ranjangnya. Ia memandang lekat lelaki yang menuaikan rasa rindu di hatinya itu.



"Seonho, kamu nggak marah?"



"Ckck, lihat, deh, kakak jadi tambah kurus. Seonho nggak suka cowok kurus. Nanti mau dibilang apa kalau jalan berdua? Dua lidi berjalan?"



"Suapin kakak."








Seonho menaruh mangkuk bekas bubur yang kini telah kosong, bersih. Guanlin benar-benar memakannya hingga habis.



"Seonho, rambut kakak rontok."



"Peniel BTOB botak, tetap saja ganteng."



"Ganteng mana Peniel dan kakak?"



"Kak Guanlin, dong. Yah, walaupun Seonho penggemar nomor satunya BTOB, tapi Kak Guanlin sudah berjuang melawan penyakit kakak selama ini. Jadi, Kak Guanlin paling ganteng!"



Cigarette +guanhoOnde histórias criam vida. Descubra agora