Part 22

4.5K 222 2
                                    

Kak Io boleh nggak Tata duduk di pangkuannya kak Io?

Boleh sayang, bentar ya kita duduk di sofa aja sini sayang.

Tata pun duduk menyamping di pangkuannya Io.

Kamu kenapa capek? Ngantuk?

Iya kak, Tata capek Tata juga ngantuk.

Ya udah kamu tidur aja, kamu harus banyak-banyak istirahat, kak Io nggak mau nanti kamu sakit lagi.

Io pun membelai-belai rambut Tata, tidak lama kemudian Tata tertidur pulas di pangkuan Io.

Tok...tok...tok...

Masuk.
Ucap Rio pelan-pelan.

Maaf pak saya ganggu? Nanti saya datang lagi.
Ucap karyawan Rio.

Sudah tidak apa-apa, lagian ini sudah hampir jam pulang kantor. Ada perlu apa kamu datang kemari?

Ada beberapa berkas-berkas yang harus pak Rio tanda tangani, ini pak berkas-berkasnya.

Rio pun membaca dan menanda-tangani berkas-berkas tersebut.

Kamu kenapa lihatin istri saya begitu?

Maaf pak, seperti istri bapak sedang mimpi indah, dia sedang tersenyum.

Istri saya tidak sedang bermimpi indah, dia memang selalu tersenyum saat tidur. Tolong panggilkan pak Andre kemari ya?

Iya pak, saya permisi dulu.

Tok...tok...tok...
Masuk.

Ups sorry pak Rio, saya nggak tahu kalian lagi mesra-mesraan.

Loe mau kemana dre, tolongi gue?
Istri saya sedang tidur. Tolong rapikan semua berkas-berkas diatas meja, masukkan dalam tas, laptop dan hp juga, tolong sekalian bawa tas saya dan tas istri saya, jangan lupa kunci mobil saya, tolong sekalian nanti bukakan pintu mobilnya.

Siap Big Boss.

Rio pun menggendong Tata yang tertidur lelap, saat Rio berjalan di koridor kantor menuju mobil, semua karyawan Rio menatap kagum pada Rio. Mereka melihat sosok Rio yang berbeda.

Sesampainya di rumah, Tata masih tertidur lelap, Rio pun menggendong kembali Tata sampai di kamar dan membaringkan Tata diatas kasur dengan sangat hati-hati.

Rio tahu saat ini Tata sangat lelah karena mereka baru selesai mengadakan 2 resepsi pernikahan dan pameran lukisan.

Rio teringat resepsi pernikahannya bersama warga setempat dan anak-anak dari 3 panti Asuhan yang sangat ramai dan tak terlupakan.

Tidak lupa juga sebelum acara berlangsung Rio, Tata, mami dan papi Rio pergi kemakam ayah dan ibu Tata dengan membawa 2 buket bunga mawar yang sangat indah.

Setelah acara pernikahan selesai, tidak lupa mereka berempat mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan dan kerja sama warga setempat.

Benang Merah Tata (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang