Part 16

4.9K 223 0
                                    

Iya bu saya Mentari. Saya masih hidup, memangnya kenapa bu?

Masuk dulu yuk kerumah ibu, nanti ibu jelasin semuanya di dalam.

Bu, orang tua saya ada dimana?

Kamu kuatkan dengar penjelasan ibu, ibu nggak mau nanti kamu kenapa-kenapa?

Iya bu, Tata kuat dengar penjelasan ibu, seburuk apapun itu.

Tata, ayah dan ibu kamu dulu sama-sama anak panti asuhan tapi berbeda panti asuhan mereka bertemu saat mereka ada di rumah sakit, mereka berdua sama-sama penderita sakit jantung.

Mereka menikah saat mereka berusia 19 tahun. Mereka berdua sepasang suami istri yang sangat bahagia, ayah kamu seorang pelukis dan ibu kamu dulu mengajar anak-anak di TPA.

Satu tahun setelah mereka menikah kamu lahir, beberapa hari setelah kamu lahir jantung ibu kamu kambuh, dia meninggal sambil memeluk kamu dan tidur dalam pelukan ayah kamu.

Setelah 7 hari kematian ibu kamu, ayah kamu membawa kamu ke panti asuhan Kasih Ibu, sebenarnya warga di sini banyak yang mau mengadopsi
mu tapi ayah kamu tidak mau menyerahkan kamu, dia tidak mau merepotkan warga di sini. Apalagi penduduk di sini penghasilannya sangat minim. Lagi pula karena kamu sejak kecil menderita penyakit jantung.

Ayah kamu terpaksa menyerahkan kamu ke panti asuhan dengan harapan ada orang yang berbaik hati mau mengadopsimu dan mengobati penyakit jantungmu, meskipun harapan itu sangat kecil.

Ayahmu tahu kemungkinan kecil kamu di adopsi oleh orang lain,
karena ayah dan ibumu mengalami
nya selama 18 tahun tidak ada satu orang tua angkat pun yang mau mengadopsi mereka, karena mereka sakit Jantung.

Setelah ayah kamu menyerahkan kamu ke panti asuhan, ayahmu pergi
kemakam ibumu, setiap hari ayahmu selalu datang ke makam ibumu.
Saat waktu dzuhur, penjaga makam menemukan ayah kamu yang baru meninggal dunia sambil memeluk makam ibumu.

Sepertinya ayah kamu sudah mempunyai firasat bahwa dia akan meninggal dunia, makanya dia membawa kamu ke panti asuhan pagi-pagi sekali. Dia tidak membuang
mu di depan panti asuhan nak, tapi dia menyerahkanmu secara baik-baik dengan ibu panti.

Ayah dan ibumu sangat menyayangi dan mencintaimu. Tapi takdir yang memisahkan kalian bertiga.

Kamu jangan sedih ya nak ayah dan ibumu sudah hidup berbahagia di surga.

Iya bu.

Udah sayang, jangan nangis lagi.

Rio pun menghapus air mata dan memeluk Tata.

Ibu senang bisa melihat kamu lagi. Ibu juga senang suami kamu sangat menyayangimu. Orang tua angkat kamu siapa nak?
Jantung kamu gimana, apa sudah sembuh nak?

Tata nggak punya orang tua angkat bu, nggak ada yang mau adopsi Tata.
Jantung Tata baik-baik aja bu, Tata baru menjalani operasi bypass jantung, alhamdullilah operasinya berhasil dan Tata sekarang udah sembuh.

Bu apa kami boleh tahu di mana makam ayah dan ibunya Mentari?Tanya Rio.

Pemakaman kedua orang tua Mentari ada di persimpangan jalan, makam mereka berdua berdampingan. Ayo ibu antar kalian berdua.

Mereka bertiga pun pergi menuju area pemakaman.

Benang Merah Tata (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang