▪️ Part 12 ▪️

4.5K 457 41
                                    

Please.. komentar sesudah membaca😭😔


oOo


"(Namakamu), pipi lo kok merah? Lo habis nangis yah?" Tanya Dianty seraya menutup buku novel miliknya.

(Namakamu) mengerutkan keningnya lalu memegang pipinya. Ia memejamkan matanya sejenak sembari menggeram pelan. Ini semua gara-gara Iqbaal! Batinnya berkata.

(Namakamu) membasahi bibir bawahnya lalu tersenyum paksa, "Nggak."

Dianty menyipitkan matanya. Sepertinya ada sesuatu yang ganjil. "Ada yang lo sembunyiin dari gue?"

(Namakamu) menaikkan kedua alisnya, "Paansih, Dant? Nggak ada. Perasaan lo aja kali."

Dianty mengerecutkan bibirnya lalu kembali melanjutkan membaca novel. Sesekali gadis itu melirik (Namakamu) yang kini sedang mendengarkan lagu lewat earphone miliknya.

Kok gue curiga yah sama (Namakamu)? Apa ini cuma.. perasaan gue aja?


oOo



(Namakamu) kini berada di perpustakaan, untuk mencari buku pelajaran. Sebenarnya, ia tidak mau ke perpustakaan. Kesannya seperti orang kutu buku saja ke perpustakaan. Ia ke perpustakaan saja itu terpaksa, karena ia ingin mendapatkan nilai bagus di pelajaran Sejarah nanti.

Gadis itu terus mencari buku pelajaran sejarah kelas duabelas, tetapi tidak ketemu. Apa mungkin di atas? Kalau ada di atas, apa mungkin ia bisa ambil? Yang ada dirinya lah yang akan tertimpa lemari rak-rak buku ini.

(Namakamu) menghela napasnya. Ia mendongakkan kepalanya dan mencari buku sejarah. Dan, ada di atas paling pojok. (Namakamu) menghela napasnya. Bagaimana bisa ia ambil buku itu? Sedangkan saja badannya tidak bisa mengambil buku itu walaupun mengenjit.

"Gimana yah?" Gumam (Namakamu).

"Cari apa?" Celetuk seseorang.

(Namakamu) menolehkan kepalanya dan melihat Ari yang kini sudah berdiri di sebelahnya. Gadis itu membasahi bibir bawahnya lalu berkata, "Mau ambil buku itu. Tapi nggak bisa. Tinggi banget."

Ari manggut-manggut lalu berjalan ke lemari tepatan di pojok. (Namakamu) mengernyitkan alisnya, ia melihat Ari mengenjit sedikit lalu mengambil buku sejarah yang diinginkan oleh (Namakamu).

"Nih," Ari menyondorkan buku sejarahnya pada (Namakamu) seraya tersenyum tipis.

(Namakamu) tersenyum simpul lalu menerima buku itu. "Makasih."

Ari tersenyum. (Namakamu) baru saja ingin pergi dari hadapan Ari, tetapi cowok itu langsung mencekal lengan (Namakamu). (Namakamu) menaikkan sebelah alisnya lalu melepaskan cekalan Ari. "Ada apa?"

"Pulang sama siapa?" Tanya Ari. (Namakamu) menelan salivanya lalu berkata, "Biasa. Gue pulang pake skeadbroad gue."

"Pulang sama gue mau?" (Namakamu) terdiam. Gadis itu sempat melarikan matanya ke samping lalu kebawah. Dan pada akhirnya ia menatap mata Ari.

"Gue--"

"Dia pulang sama gue." Seru seseorang.

The Choice [ CJR ] - [ NK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang