▪️ Part 07 ▪️

4.9K 509 37
                                    

Please.. komentar sesudah membaca😔


oOo


(Namakamu) menghela napasnya, jam sudah menunjukkan pukul 16.10 sore. Gadis itu duduk di halte bus menunggu hujan berhenti. Hujan turun sangat deras sore ini, membuat (Namakamu) merinding kedinginan.

Gadis itu menyatukan dua telapaknya lalu di gosoknya. Setelah itu, ia usap ke bahu hingga tangan, dan seterusnya seperti itu. Cewek itu menyapu pandangannya. Ia melihat, banyak anak-anak sekolah Cendrawasih keluar dari gerbang sekolah.

Ada yang di jemput oleh orang tuanya pake mobil pribadi. Ada yang di jemput pake taksi online. Ada juga yang naik motor nebeng orang dua. Begitulah, kids jaman Now.

Lagi-lagi (Namakamu) menghela napasnya. Ia memeluk dirinya sendiri. Giginya bergemelatuk, dan badannya juga gemetar.

"Dingin.." lirih (Namakamu).

Tiba-tiba, ada sebuah jacket menyelimuti dinginnya tubuh (Namakamu). Cewek itu sontak kaget, lantas ia mendongakkan kepalanya dan melihat seorang cowok tengah menundukkan kepalanya dan memandang (Namakamu).

Cowok itu duduk di sebelah (Namakamu) sembari menyatukan jari-jarinya. Ia menolehkan kepalanya ke samping lalu tersenyum tipis, "Gue tau lo kedinginan, makanya gue pakein lo jacket."

(Namakamu) hanya melirik cowok itu dengan ekor matanya.

Hening. Hanya ada keheningan di antara mereka. (Namakamu) yang sibuk mengusap badannya dengan kedua tangannya.

Hujan semakin deras, membuat (Namakamu) mendesah ringan. Cewek itu melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 16.25.

"Pulang bareng gue, mau?" Celetuk cowok yang di sebelah (Namakamu).

(Namakamu) melirik cowok itu, tidak memberi respon. Sksd banget sih nih cowok. Batin (Namakamu).

Terdengar, cowok itu menghela napasnya. Ia membenarkan tatanan rambutnya lalu menolehkan kepalanya ke samping, "Ini ujan deres lho.. yakin nggak mau bareng?"

(Namakamu) diam.

Cowok itu mengusap dadanya. Sabar.. sabar harus menghadapi cewek super-duper cuek ini. Menghadapi cewek ini harus mempunyai kesabaran yang sangat extra.

Cowok itu melihat sekelilingnya, lalu melihat ke bawah dan..

"Kecoak! Kecoak! AAA!!" Teriak Iqbaal.

(Namakamu) membulatkan matanya sontak ia langsung memeluk Iqbaal dengan kaki yang terangkat. "Mana, mana? Aa!!" Pekik (Namakamu).

Iqbaal terkekeh lalu mengusap puncak kepala (Namakamu). "Nggak ada kok. Kecoak nya nggak ada."

Sontak (Namakamu) membuka matanya kaget mendengar ucapan Iqbaal. Ia menjauhkan kepalanya dari dada Iqbaal lalu menatap tajam Iqbaal. "Lo tuh--"

Iqbaal memajukan wajahnya dan sekarang wajahnya sangat dekat dengan (Namakamu). Ia juga mengangkat dagunya sedikit, "Apa? Gue apa?"

(Namakamu) memejamkan matanya mengumpat dalam hati. Ingin ia mencakar wajah tampan Iqbaal dengan ganas. (Namakamu) membuka matanya dan langsung menatap lurus kedepan memandang hujan yang masih belum reda dari tadi.

The Choice [ CJR ] - [ NK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang