▪️ Part 04 ▪️

5.1K 492 18
                                    

Komentar sesudah membaca, please...😔

oOo

Dianty menutup pintu UKS. Gadis berjilbab itu berjalan ke arah kantin meninggalkan (Namakamu) yang sedang ditangani oleh Siska, ketua PMR.

Gadis berjilbab itu berjalan ke salah satu penjual di kantin. Ia membeli dua botol air mineral dan juga makanan camilan untuk (Namakamu) nanti.

Gadis itu keluar dari kantin, tetapi tiba-tiba saja ada yang tidak sengaja mendorong bahu Dianty, otomatis makanan dan camilan yang di pegang oleh Dianty jatuh ke lantai koridor.

Gadis berjilbab putih itu berdecak kesal. Segera ia memungut camilannya begitu juga dengan air mineralnya. Gadis itu langsung berdiri dan mendongakkan kepalanya melihat orang yang sudah menumburnya dengan sengaja, menurutnya.

"Lo tuh ya, kalo jalan pake ma--" ucapan Dianty terpotong ketika melihat seorang cowok yang kini berdiri menatapnya dengan tatapan datar.

"Lo?" Dianty menunjuk muka cowok itu dengan jari telunjuknya. Segera cowok itu menepis tangan Dianty dengan kasar membuat Dianty meringis kesakitan.

"Kasar banget sih jadi cowok." Desis Dianty.

Cowok itu memasukkan kedua tangannya di kedua sakunya. Gaya songong yang ditunjukkan oleh cowok itu membuat Dianty berdecih.

"Gimana keadaan (Namakamu)?" Tanya cowok itu pada Dianty.

Dianty melirik cowok itu dengan sebal, "Gue nggak tau. Gue nggak sempet liat dia tadi. Mending lo ke UKS aja deh liat (Namakamu)."

Cowok itu hanya diam membisu.

Dianty berdehem sebentar lalu berkata, "Eum? Btw, makasih udah bawa (Namakamu) ke UKS tadi." Ucap Dianty tanpa menatap mata cowok itu.

Cowok itu hanya diam lalu berjalan meninggalkan Dianty dengan mulut yang sedikit terbuka. Tanpa sadar, Dianty menggigit bibir bawahnya sembari meremas camilan yang ia bawa.

"Itu manusia apa patung sih? Diem mulu dari tadi. Udah dikasih mulut juga sama Tuhan, nggak mau di gunain. Dasar!"


oOo


"Sis, udah sadar?" Tanya Dianty setelah masuk ke dalam UKS.

Siska memutar badannya dan melihat Dianty yang kini kesusahan membawa camilannya. Siska menghela napasnya lalu berkata, "Dia belum sadar. Tapi darahnya udah berenti kok keluar. Lo tenang aja, mungkin beberapa menit lagi (Namakamu) sadar."

Dianty mengangguk lalu tersenyum simpul, "Makasih, Sis."

Siska terkekeh kecil, "Nggak usah makasih. Lagian ini juga udah tugas gue sebagai ketua PMR."

Dianty mengangguk lagi. "Yaudah, gue mau keluar dulu. Oh iya, kalo ada apa-apa lo bilang aja sama gue."

Dianty kembali mengangguk lagi. Setelah itu, Siska pamit mau keluar meninggal kan Dianty yang kini sedang menjaga (Namakamu).

Gadis berjilbab itu duduk di kursi dan meletakkan semua camilannya di atas nakas.

"Engg~" (Namakamu) membuka matanya perlahan. Setelah terbuka sempurna, pandangan gadis itu sedikit tidak jelas. Ia mengucek matanya dan setelah itu baru terlihat sempurna.

The Choice [ CJR ] - [ NK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang