[67]

88 2 0
                                    

        

"Hei! Sepertinya racikan ini sudah mendekati benar! Tidak ada yang menyublim dan menguap!"

Teriakan Archer membuyarkan idemu untuk mencari bantuan Zigurat. Dalam hati, kamu berusaha meyakinkan diri bahwa Leth baik-baik saja. Sulit sekali. Namun, apa daya. Semua temanmu sudah mulai mengerubungi meja Archer.

Tadi, ia yang menuntunmu pulang waktu kamu kesetanan mencari Leth di lorong. Ia bahkan memberimu peta. Sayang, peta itu belum sempat kamu pelajari. Daripada ia curiga dan mencabut bantuannya, lebih baik kamu mengalah.

Kamu menuju mejanya.

"Lihat. Aku mencampur ekstrak buah efbiai dengan alkohol. Warna daging buahnya akan sedikit memekat. Tetapi tidak masalah. Coba lihat ini. Pelepah siaie seharusnya hijau agak keunguan, kalau ditetesi dengan efbiai plus alkohol," ia langsung memeragakannya di dalam kotak inkubator sendiri, "tidak kenapa-kenapa, kan? Mereka malah bersatu. Bisa diaduk."

"Sudah terstandar belum, itu?" tanya Kirkin.

Archer hanya ingat takaran pelepah siaie. Ia bingung waktu disuruh mengingat berapa banyak buah efbiai yang ia pakai. Ia gelagapan.

"Archer?" selidik Kirkin. "Kamu tidak apa-apa? Ini benar kamu, bukan?"

"Benar. Ini aku. Tapi sebentar. Aku beneran lupa. Tadi ada berapa buah efbiai?"

"Biasanya kamu pakai berapa?"

"Tiga sendok makan ekstrak efeo."

"Nah, tadi kamu ubah takaran efeo-nya, enggak?"

Archer kembali bingung. Ia menatapmu, sedikit lebih lama.

Kamu menangkap ada yang tidak beres. Beberapa teori yang dulu kamu pelajari coba kamu keluarkan dari ingatan. Ia tak bisa mempertahankan matanya terbuka dalam lebih dari lima detik. Ia mulai berkeringat di pelipis dan dekat tengkuk. Kamu perhatikan saksama, jemarinya bergetar halus. Dan itu. Kukunya! Keracunan akut pada kuku, dibarengi pula dengan lenyapnya ingatan jangka pendek; sejauh yang kamu ketahui, cuma bisa terjadi karena satu jenis tumbuhan.

Kaejibium flavum. Buah yang juga mirip peach, dagingnya kuning, dan bunganya bercampur antara merah muda dan, lagi-lagi, kuning.

Deev dan Archer masih sibuk mengorek informasi dari Archer yang masih kehilangan kemampuan mengingat, sehingga mereka tidak memperhatikanmu yang mendekat kembali ke bawah tangga monyet tempat Galea tadi mengambil stoples ekstrak buah efbiai. Jantung bertalu kencang, menampar dadamu dari dalam.

Ketakutanmu terbukti.

Tadi Galea sengaja menukar ekstrak efbiai dengan ekstrak Kaejibium flavum.

Kamu sudah hendak kembali, hendak memberitahu teman-temanmu, dan Archer sendiri; ketika menyadari sebuah horor yang lebih besar tengah menantimu.

Galea tidak ada di antara kerumunan teman-temanmu.

"Tolong! Tolong!"

Itu....

*

Pemuda-pemuda yang mengerubungi meja Archer sontak bangkit dari duduk masing-masing.

"Galea! Galea hilang!" pekik Kirkin. "Dia ke pintu mana tadi?"

Tidak ada yang tahu. Kamu pun tak melihatnya tadi.

"Tolong!" suara itu kembali. Terasa tak jauh. Kamu yakin, Galea dan penculiknya--kalau benar ia diculik--masih ada di ruangan ini. Tapi entah di mana. Rak-rak tersusun melingkar membingungkan. Kamu mulai kelimpungan mencari. Teman-temanmu pun.

Kamu menyisir lorong yang menghadap timur--setidaknya itu kata peta raksasa yang terpampang di dinding--mencari apa saja yang bergerak, yang bisa kamu mintai bantuan. Kamu berbelok dua kali, melewati sepasang rak berisi buku-buku politik tua dan kitab undang-undang, mengintip ke setiap sisi belakang rak, ke setiap bukaan lorong atau pertigaan yang kautaksir ada.

Ketika itulah kamu melihat DUA PASANG KAKI.

Dua! Kamu mengucek matamu sebentar, memastikan apa yang kamu lihat.

Yang satu, sepasang betis kecil pendek yang kaukenali betul, sejak beberapa bulan yang lalu. Sudah pasti itu Galea. Ia terseret sepanjang lorong, semakin jauh, dan semakin jauh. Harus kaukejar sekarang, sebelum terlambat.

Yang satu lagi, segerombolan bulu rimbun. Seperti topi para pengawal....

Itu Zigurat! Dia muncul kembali! Semakin jauh Galea terseret, Zigurat, yang seharusnya melihat kejadian begitu, justru berbelok ke arah lain.

Siapa yang akan kamu kejar?


Kamu memilih mengejar siapa?
Mengejar Galea di [70], atau mengejar Zigurat di [102]?

Conundrum AproposTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang