61

5.4K 346 20
                                    

Jangan lupa follow nd vote yaa..
Happy Reading^^
.
.
.

Malam ini suasana di rumah 4R ada yang berbeda, khususnya di meja makan. Rizky mendengus tiap kali melihat Gisel. Ya, ada anggota baru di meja makan itu yaitu Gisel. Seperti mandat Gio tadi pagi, Gisel akan menginap di rumah 4R sampai Gio menjemput besok pagi.

"Jadi nama kamu Gisel ya?" tanya Rendy dengan lembut pada Gisel.

"Iya kak. Maaf ya kak aku ngerepotin keluarga ini" ucap Gisel lesu.

"Tu nyadar" celetuk Rizky.

"Rizky, ngomongnya dijaga" ucap Aldo.

"Ga apa2, kita kan tetanggaan jadi emang harus saling membantu. Mungkin suatu saat adik2 kakak yang butuh bantuan keluarga kamu" ucap Rendy. "Kamu mau tidur di kamar tamu atau di kamar kak Rara?" tanya Rendy.

"Maunya di kamar Kak Rara" ucap Gisel lalu beralih menatap Rara. "Boleh kan Kak?" ucapnya sambil memohon.

Rara membuang nafas dengan pasrah. "Iya, tapi jangan ribut tidurnya" ucapnya memperingatkan.

"Yes! Pasti lah kak, emang berantem ribut2" ucap Gisel.

Setelah makan malam selesai, keluarga 4R masuk ke kamar masing2 untuk mengerjakan tugas kerja ataupun kuliah, sedangkan Rara sudah berniat menginterogasi Gisel di kamar tentang hal2 yang ingin Ia ketahui.

"Jadi lo bisa ngeliat masa lalu semua orang?" tanya Rara sambil duduk di pojok tempat tidurnya.

"Ga semua, cuma orang yang berhadapan langsung aja" jawab Gisel sambil memakan camilannya.

"Lewat foto juga ga bisa?" tanya Rara.

Gisel menggeleng lalu menatap foto Sam yang terletak di atas meja belajar Rara. "Ga bisa Kak soalnya foto ga ada energinya" ucapnya.

Walaupun Rara tidak mengerti energi apa yang dimaksud namun Ia mengangguk paham karena malas bertanya lebih jauh lagi.

Tok.. Tok.. Tok..
Terdengar suara ketukan dari pintu kamar Rara. "Masuk aja" ucap Rara agak berteriak.

Ketika pintu terbuka, muncullah Rizky dengan cengiran anehnya. "Dek, gw mau ngobrol bentar sama temen lo deh" ucap Rizky.

"Yaudah sini masuk. Perlu gw keluar?" ucap Rara.

"Jangan!" jawab Gisel agak berteriak. Rizky menatap Gisel dengan bingung. "Aku takut di apa2 in sama dia" tambah Gisel sambil menunjuk Rizky.

"Hahaha.. Muka kriminal yaa sel" tawa Rara menggelegar mendengar ucapan polos Gisel.

"Enak aja lo!" ucap Rizky sambil mendengus. "Ehmm..  Gisel.." ucap Rizky malu-malu.

"Apaan" jawab Gisel ketus.

"Yaelah judes banget ni anak!" gumam Rizky.

"Kalo masih ngatain aku judes mendingan keluar aja deh!" ucap Gisel membuat Rizky membulatkan mata sedangkan Rara hanya terkekeh.

Rizky langsung mengambil posisi untuk duduk disamping Gisel. "Tepat sekali. Berarti bener dugaan gw" ucap Rizky lalu menatap Gisel. "Lo punya indra keenam kan?" ucap Rizky.

"Masalah?" tanya Gisel masih ketus.

"Ya ampuun, manis2 kok galak banget" ucap Rizky membuat Rara dan Gisel ingin sekali muntah mendengarnya.

"Menurut lo essay gw tadi pagi bakal lolos ga sama Pak Burhan?" tanya Rizky.

"Pak Burhan? " tanya Rara.

My Bad SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang