59

4.9K 374 15
                                    

Sebelum baca, follow dulu doong. Biar kalo author bikin cerita baru, notifnya muncul 😄

Hemmm ada yang kasih saran juga si supaya di privat acak utk menghindari plagiat. Tp masih bingung di privat atau ngga yaa. Masa sih ada yg plagiat? Secara author nya bukan seorang penulis yg handal juga..

Tapi kesel juga yaa kalo sampe kejadian, Kalo kalian ada yang baca cerita kayak gini dg penulis lain, tolong kasih tau yaa, tega banget udah cerita nya biasa aja, di plagiat pula, wkwkwk..

Yaudah pokoknya yang blom follow, langsung follow sekarang yaa, kali aja next chapter aku privat, hehe

Jangan lupa vote yaa..
Happy reading^^
.
.
.
Rara dan Icha menuruni tangga untuk sarapan bersama pagi ini. Di meja makan terlihat tiga pria tampan dengan baju santainya masing2 sudah menunggu.

"Hadeehhh nungguin dua perawan bangun tidur sampe hampir mati kelaperan gw" ucap Rizky menyindir.

"Dua? Satu kali. Dia udah ga perawan" ucap Rara menunjuk Icha sambil terkekeh.
Icha membulatkan matanya. Bagaimana bisa sahabatnya menjatuhkan dirinya di hadapan pujaan hatinya yang tak lain dan tak bukan, Aldo. "Ra, gw ga nyangka lo setega ini.", ucap Icha mendramatisir sambil memegang dadanya dengan kedua tangannya seperti orang yang sangat terluka.

"Ga usah alay!" ucap Rara lalu duduk di kursi samping Aldo.

"Hem hemm" Icha berdehem.

Tak ada yang merespon, Ia kembali berdehem. "Hem.. Hemm.. Hemmmmm"

"Apaan si? Berisik banget!!" omel Rara.

Icha memberi kode dengan telunjuknya agar Rara mau bertukar tempat duduk menjadi disebelah Rizky, dan Icha di sebelah Aldo. Namun Rara hanya mengedikkan bahunya, mengacuhkan Icha.

Rizky yang baru mengerti maksud Icha pun ambil suara. "Gw juga ogah duduk disebelah lo!" ucap Rizky.

"Yeee.. Awas lu suatu saat kalo naksir sama gw!!" ucap Icha kesal pada Rizky.

"Dihh amit2. Andaikan lo cewek satu2nya yang tersisa di alam semesta ini, lebih baik gw mati tua dalam kesendirian, daripada merit sama lo!!" ucap Rizky menyumpahi.

Rizky dan Icha memang tidak pernah akur dari awal masuk SMA dulu. Menurut Rizky, Icha yang memiliki sifat manja dan berisik hanya bisa menyusahkan.

"Lo pilih duduk disitu, atau ngampar di bawah?!" ucap Rara sambil menunjuk lantai dengan dagunya.

Icha mendecak kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai sampai akhirnya Ia pun duduk di sebelah Rizky.

"Udah udah.. Ayo dimakan, habis ini kita lari pagi bareng ya" ucap Rendy. Ya, hari ini adalah hari sabtu, hari untuk family time.

---------------
"Tau gitu lo mendingan ga usah ikut. Akhh nyusahin aja, dasar bocah!!" ucap Rizky mengumpati Icha. Kaki Icha terkilir ketika jogging, jadilah Rizky memapah Icha, karena Rara, Aldo dan Rendy sudah lari jauh di depan sana.

"Berisik banget si lo! Emang gw tau bakalan jatoh. Kalo ga mau nolongin yaudah lepas!" balas Icha tak mau kalah.

Rizky pun melepaskan pegangannya. "Aww.. Rizky, sakit tau kaki gw!!" protes Icha ketika tersungkur ke tanah.

"Lo yang nyuruh ngelepas!" ucap Rizky membela diri.

"Kan gw cuma gertak doang. Kalo cewek bilang gitu artinya kebalikannya, lo harus ngalem gw, bukan malah ngikutin omongan gw!!  Ga peka banget si lo jadi cowok. Pantesan sampe sekarang masih jomblo!" ucap Icha mengomel sambil masih terduduk di tanah.

My Bad SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang