52

6.5K 368 19
                                    

Hari ini nampak berbeda dari biasanya, Jika biasanya Rara selalu menunjukkan kantung matanya di pagi hari akibat menangis semalaman, namun tidak dengan hari ini.

Dari semalam bibir tipisnya selalu membentuk lengkungan, seulas senyum yang sangat manis. Pasalnya, semalam ia mendapat pesan yang membuat jantungnya berdebar.

Sam, nama pengirim itu mampu menghangatkan hatinya. Terlebih lagi Sam meminta untuk bertemu dirinya di taman sore nanti. Mungkin itu pesan yang biasa, namun tidak untuk Rara. Sudah hampir seminggu setelah Sam mengantar Rara, Sam sama sekali tidak memberi kabar pada gadis itu.

"Cocoknya pake baju apa yaa" gumam Rara sambil melihat seluruh isi lemarinya. Sudah hampir setengah dari baju di lemarinya ia coba, namun menurutnya belum ada yang pas untuk ia kenakan.

Setelah hampir 1 jam memilih baju, pilihannya pun jatuh pada blus putih dan celana jeans abu2. Setelah memakai bajunya, Rara bergeser menghadap meja riasnya, terlihat bibir manisnya yang terus mengulas senyuman.

Ia tahu perasaan yang ia rasakan saat ini salah, namun untuk hari ini ia ingin melupakan sejenak takdirnya.

Setelah dirasa cukup, ia mengambil sling bag nya yang tergantung di kursi nakasnya, setelah menutup pintu kamarnya Ia lalu bergegas menuruni tangga rumahnya.

Dari arah luar Rendy yang baru saja turun dari mobil melihat adik bungsunya berjalan keluar rumah. "Kamu mau kemana Ra?" sebuah suara berhasil menghentikan langkahnya ketika ingin berjalan keluar rumah.

"Aku mau ngerjain tugas sama temen" ucap Rara tanpa menengok karna saat ini ia sedang berbohong.

"Mau kakak anterin?" tanya orang itu yng tak lain adalah Rendy.

"Ng.. Ngga usah kak, aku udah pesen ojek online, macet kalo naik mobil" jawabnya masih tanpa menengok. "Aku berangkat.." tambahnya lalu berjalan keluar rumah.

"Yaudah ati2 yaa. Kalo ada apa2 telpon kakak" ucap Rendy.

"Tumben.. Biasanya bikin banyak pertanyaan aneh2" gumam Rara sambil berjalan keluar rumah.

-------
Rara tiba di taman satu jam lebih awal,rasanya ia sangat bersemangat hari ini.
"Ini pak uangnya. Makasih yaa..." ucap Rara pada tukanh ojek online yang mengantarkannya.

"Uangnya gede banget neng.." ucap tukang ojek sambil memegang uang serarus ribuan dari Rara.

"Kembaliannya ambil aja pak.." ucapnya sambil tersenyum.

"Tapi kembaliannya banyak banget"

"Ga apa2 pak, saya ikhlas. Cz hari ini saya lagi seneng banget"

"Pasti mau ketemuan sama pacar ya neng" ucap tukang ojek menggoda.

"Yee si bapak sotoy banget"

"Yaudah makasih neng" dan dibalas anggukan oleh Rara.

------
Rara memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk berkeliling taman menikmati udara sore. Ia memandangi orang2 yang sedang menghabiskan sorenya di taman juga, ada yang bersendagurau dengan keluarga, ataupun beromantis ria dengan kekasihnya.

"Coba gw salah satu bagian dari mereka" gumamnya sambil terus memandangi orang2 di hadapannya.

Ia merutuki nasibnya, karena baik kekasih ataupun keluarga yang sempurna, keduanya tidak ia miliki.

Sebuah tepukan lembut di pundaknya menyadarkan lamunannya. "Ra, udah dari tadi?" tanya orang itu yang tak lain adalah Sam.

"Eh Sam, lo udah dateng" ucap Rara kini menatap Sam. Sam menyadari ada rasa sedih yang sedang Rara rasakan, terlihat dari tatapan sendunya.

My Bad SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang