Because you my brother [Brothership]

N.15

Plot is real
..Thank you..
To my younger sister
Author Ulisyi_12
.
.
.
"Berbahagialah dengan apa yang tak membuatmu bahagia."
.
.
.

@ Seoul Hospital

"Arghhhhhhh"

PRANG

BRAKK

"TAEHYUNG!!"

Dorongan keras pada pintu bercat coklat membuat Taehyung tersentak, tersadar dengan apa yang ia lakukan.

Lalu, berbeda dengan ketiga namja yang memasuki ruangan dengan raut wajah yang terlihat --khawatir.

Vas bunga, berisi baby bearth kesukaan Jimin yang berada di nakas, nampak naas tak berbentuk dilantai.

Taehyung diam, menunduk sambil menautkan tangannya kalut.

Hufftt..

Salah satu dari mereka menghela nafas, melangkah kemudian.

"Hyung??.." cicit Jungkook.

Hening

Jungkook mencoba mendekat lagi, merunduk mensejajarkan dengan kursi roda Taehyung.

Terdiam.. Memandangi setiap lekuk lelah serta  bersalah pada wajah Hyung-nya satu ini, mengusap pelan liquid yang tak tertahan lagi.

"Hyung... Aku--

"Sejak kapan kau tahu??" potong Taehyung terdengar pelan namun penuh penekanan.

Jungkook, tercekat.

Hazel caramel Taehyung bersibobrok dengan Onxy hitam Jungkook, ahh, Jungkook benci.

"M-maaf Hyung.. Aku tak bermaksud menyembunyikan 'nya dari mu" jujur Jungkook.

Taehyung diam.

"Kau mengecewakan ku Jeon" tegas Taehyung sambil menatap tajam manik Jungkook.

"Tak sepatutnya kau menyalahkan 'nya" deep voice dari Jihoon, mengantarkan Taehyung menoleh.

"Aku, aku yang harus kau salahkan. Karena aku tahu semuanya yang tak kau tahu." Not.. Itu bukan suara Jihoon, melainkan Guanlin.

BRAKK

SREKK

BUGH

seperkian second selanjutnya suasana semakin tak karuhan.

Dengan Taehyung yang masih mencengkram erat T-Shirt biru Guanlin, dengan tangannya yang berhasil membuat sudut bibir palm guanlin, berdarah.

Oh-- jangan lupakan, Taehyung yang melupakan keadaan kakinya.

"Pukul aku sepuasmu Kim. Karena yang kau lakukan hanya akan menimbulkan penyesalan" Sarkas Guanlin, membuat tatapan tajam Taehyung sedikit meluluh.