H.1

8K 483 10
                                    

..Thank you..
Author Rea La Rigel

___

@ Seoul, 06.30 a.m

Tap..Tap..Tap

Langkah kaki tak seirama remaja bersurai abu menjadi pewarna pagi hari, lengkungan bulan sabit tercipta di bibir tipisnya, seragam khas sekolahnya menjadi pendoman pakaiannya hari ini.

Langkahnya terhenti di ruang makan, mengecup kedua pipi ibunya sayang.

"Pagi lion"

"Pagi eomma"

"Appa sudah berangkat?"

"Sudah, rapat penting katanya" dibalas anggukan sang anak.

Dua tumpuk roti berselai coklat kacang itu menjadi sarapannya hari ini, tak luput segelas susu putih, -lezat pikirnya. Kotak bekal berwarna biru disodorkan ibunya, membalas dengan senyum, -sudah biasa.

"Belajarlah yang rajin, jangan bermain terus dengan jimin.. Dia sudah kelas 12." petuah kolot dipagi hari didengarnya dengan baik.

"Baik, eomma-

Merapihkan seragamnya

-taehyung berangkat. Jadwalku menjemput jimin hyung"

"Nde.. Berhati-hatilah"

.
.
.

Jimin P.O.V

Sama seperti pagi hari-hari sebelumnya, suasana rumah begitu sunyi. Tak ada kecupan pagi dari orang tua, tak ada yang membuat sarapan, selain aku sendiri.

My parents? Sampai sekarang aku masih mempunyai orang tua, hanya saja mereka sibuk dengan pekerjaannya, bahkan saat ini pasti masih bergelung selimut di kamar.

Entahlah, aku benar-benar tidak selera makan, hingga suara yang sangat aku kenali terdengar dari luar rumah.

-ughh apa dia tidak sadar suaranya merusak pagi hari(?)

"Jimin hyung!!..Palli, sudah siang nanti terlambat"

Mendengus pelan, sedikit ku rapihkan dasiku, berjalan menuju pintu, dan

"Hai hyung!" Lengkap dengan senyum kotak, yang mampu membuatku ikut tersenyum tipis.

"Chakkhaman.. Aku tutup pintu dulu tae"

Cklekk

"Kajja.."

"Kajja!!"

.

Aku dan taehyung sudah cukup lama saling kenal, hobby yang sama menjadi latar awal pertemuan kami, sama-sama menyukai seni.

Taehyung satu tahun lebih muda dariku, sudah biasa kami berangkat sekolah bersama, bersenda gurau sambil terus melangkah, letak sekolah dan komplek perumahan kami tidak terlalu jauh, jadi kami memilih berjalan kaki.-hitung-hitung hemat

Because you my brother [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang