6. Perasaan Aneh

4.5K 279 142
                                    

"Ma, aku menyayangi mu tanpa jeda, tanpa kata dan tanpa suara. Sebab kau terlalu indah untuk disandingkan dengan aksara."

-Bianca Calista

~Jingga dan Senja~

"Lo nggak apa-apa, 'kan?" tanya Jingga memastikan keadaan Farenca.

"Nggak apa-apa, Kak. Aku mau ngembaliin jaket ini, niatnya aku mau ngembaliin kemarin tapi aku lupa. Makasih, ya, Kak, udah nolongin aku."

"Itu baju lo basah. Yakin lo mau kembali ke kelas kayak gitu?"

Farenca tidak menjawab pertanyaan Jingga. Ia menatap bajunya yang kini sudah basah dan kotor akibat ulah Bianca.

Jingga mengambil jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Farenca.

"Sementara pake ini aja dulu."

Bella menghentikan langkah kakinya saat tak sengaja melihat Jingga sedang memakaikan jaket ke tubuh Farenca.

"Ya udah kalo gitu aku ke kelas dulu, ya, Kak."

"Mau gue anterin, nggak?"

"Nggak usah, Kak, makasih."

Jingga membalikkan tubuhnya dan melihat Bella sedang memperhatikannya, dengan refleks Bella langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Jingga tersenyum lebar ke arah Bella lalu memanggil namanya. "Senja."

Jingga hendak melangkahkan kakinya ke arah Bella. Namun, ia mengurungkan semua itu saat tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yang sudah tidak asing lagi di matanya.

"Lo nggak apa-apa, 'kan?" ujar Devian sembari merangkul Bella.

"Nggak apa-apa, Kak."

"Mau gue anter ke kelas atau UKS?"

"Kelas aja."

Devian mengangguk kemudian menuntun Bella menuju kelasnya.

Sebelum ia pergi, ia sempat menolehkan kepalanya ke arah Jingga yang juga tengah menatapnya sembari melemparkan senyuman.

~Jingga dan Senja~

Bella menjatuhkan bokongnya di kursi tempatnya duduk dan menghembuskan napas kasar. Hal itu membuat Adeeva yang sedari tadi asik dengan ponselnya menolehkan kepalanya ke arah Bella dan siap melontarkan seribu pertanyaan yang mungkin sekarang tengah bersarang di kepalanya.

"Kenapa sih lo?"

Bukannya menjawab Bella malah menyandarkan tubuhnya di kursi dan memilih memejamkan matanya.

"Bella, ih! Lo tuh nggak pernah berubah, deh!"

"Iya, lah! Emang lo kata gue power ranger berubah-ubah gitu?"

"Ih, bukan gitu maksud gue! Lo itu kalo ditanya tuh ya...dijawab, kek! Jangan malah dikacangin gitu! Apa salahnya sih jawab pertanyaan gampang kayak gitu?! Lo giliran jawab soal fisika yang susahnya naujubilah bahkan bisa bikin otak gue mengeluarkan asap layaknya bangunan yang lagi kebakar aja bisa!" cerocos Adeeva yang justru membuat kepala Bella semakin terasa pusing.

Jingga dan Senja [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang