Chapter 16

25 9 2
                                    

(Di Balik Kenyataan)

Ayami tidak kembali menemuiku sejak kunjungan pertama dan terakhirnya ke rumahku. Dia bilang akan datang lagi bersama produsernya untuk membahas tentang video-clip miliknya nanti.

Sebenarnya, kenyataan tentang harus menjadi model itu membuatku terus memikirkannya, tapi kedatangan masalah yang lebih besar membuatku sedikit melupakannya.

Mungkin aku sangat identik dengan atap sekolah. Buktinya hampir setiap orang bertemu atau menemukanku di sini. Dan hari ini yang menemuiku adalah Rena-senpai. Kedatangannya kemari untuk membuat permasalahan di antara kami menjadi jelas.

Prasangkaku selama ini ternyata benar. Sahabat yang dulu dibicarakan Rena-senpai dan Minami-senpai itu adalah Utao-senpai. Pertemanan mereka pernah retak saat Utao-senpai menyatakan perasaannya. Satu hal yang membuat hubungan di antara mereka semakin memburuk. Saat sebelum Utao-senpai menyatakan perasaannya pada Rena-senpai. Minami-senpai telah memberitahukan kepada Rena-senpai bahwa dia mencintai Utao-senpai. Dan Utao-senpai menyatakan perasaannya di depan Minami-senpai.

Kisah cinta mereka seperti segitiga tanpa alas dengan satu arah. Hampir sama dengan kisah cinta Rena-senpai, aku dan Kagami. Hanya saja segitiga percintaan kami datang dari dua arah dengan Kagami berada di tengah atas.

"Keesokan hari setelah penembakan itu Haruka-chan menemuiku. Dia bilang bahwa dirinya akan baik-baik saja. Dan dia bilang agar aku segera menjawab pernyataan cinta Utao-kun."

Kami duduk berdampingan di bagian tengah atap. Sedari tadi aku tidak bisa berhenti melirik ke arah Rena-senpai. Seolah aku ingin melihat ekspresi yang akan terpancar darinya saat menceritakan kejadian di masa lalunya itu.

"Sebenarnya hari itu, aku tidak ingin terbebani oleh perasaan Haruka-chan dan ingin jujur dengan perasaanku sendiri."

Rena senpai tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Mungkin aku ingin berusaha agar aku bisa mencintai Utao-kun. Tapi seberapa keraspun aku berusaha. Dimataku, dia hanya seorang sahabat."

"Lalu kenapa Rena-senpai bisa meyakinkanku tentang perasaanku pada Kagami? Bukankah Senpai sendiri tidak bisa mencintai Utao-senpai yang sudah sangat baik pada Senpai selama ini?"

"Karena setelah aku menolaknya, aku malah mencintainya."

Kali ini dia tidak tersenyum. Meski aku tidak bisa melihat kedua matanya. Tapi aku tetap bisa merasakan kesedihan di matanya.

"Apa kau tahu, Utao-kun dulu sikapnya sangatlah pendiam."

"Benarkah?"

"Hem. Saat hubungan kami terus memburuk, Utao-kun mempertemukan aku dan Haruka-chan di suatu tempat. Kami benar-benar merasa kaget dengan perubahan sikap Utao-kun saat itu. Tapi pada akhirnya, kami hanya tertawa melihat perubahan sikapnya itu."

"Apa perasaan itu masih... "

Rena-senpai langsung memotong perkataanku.

"Tidak. Tapi aku sempat mencintainya untuk... mungkin satu tahun."

"Kenapa saat itu Senpai tidak mengatakan yang sebenarnya?"

"Bagaimana aku bisa mengatakan perasaanku saat hubungan itu sudah kembali membaik. Aku hanya bisa menyimpan perasaan itu. Tapi pada akhirnya, perasaan itu menghilang dengan sendirinya. Maka dari itu aku bisa tahu bahwa Sakura-chan pasti mengalami hal yang sama sepertiku. Tidak ada laki-lali dan perempuan yang bisa berteman..."

Salah satu dari mereka pasti mengalami cinta.

Sekarang aku benar-benar mengerti kenapa Rena-senpai mengatakan itu padaku dulu.

Anata no Egao (Senyumanmu)Where stories live. Discover now