Chapter 9

43 14 7
                                    

(Romeo dan Juliet)

Hari ini di kelas sedang melakukan persiapan untuk menampilkan sesuatu di Festival Kebudayaan. Semua kelas juga melakukannya. Dan di kelas kami akan menampilkan Teater tentang cerita Klasik Romeo dan Juliet di gedung teater sekolah nanti.

Semua murid telah menyetujui ide Teater saat rapat kelas yang di pimpin oleh ketua kelas. Kagami juga ikut hadir dalam rapat tersebut. Dan karena kehadirannya itu, Kagami dipilih untuk mendapatkan peran sebagai Romeo. Dan aku mendapat peran sebagai Juliet.

Semua itu berkat saran atau perintah dari Daisy. Aku tidak tahu kenapa dia menyarankan hal tersebut, padahal dia tidak menyukaiku dan Kagami. Tapi aku sempat melihat bibirnya tersenyum. Aku tidak tahu makna dibalik senyumnya itu. Aku hanya berpikir, Daisy ingin membuat pentas seni kami nanti gagal karena salahku.

Sekarang aku sedang berdiri didepan kelas bersama Kagami. Memerankan kejadian dimana Romeo dan Juliet bertemu balkon rumah Juliet.

Yang mengawasi latihan kami adalah Kano Ichigo-san. Dia adalah ketua kelas di kelas kami. Dia tidak pernah terlihat membenciku, dia termasuk orang yang tidak peduli dan tidak mau terlibat dengan masalahku.

"Romeo! Aku tidak keberatan. Meski orang tua kita bermusuhan, aku tetap akan mencintaimu."

Ucapanku terdengar datar. Aku tidak terbiasa menjadi pusat perhatian.

"Fujisaki-san! Tolong atur nada bicaramu. Kau terdengar seperti robot yang.. "

Kano-san terlihat defresi karena sudah berkali-kali ucapanku terdengar datar. Tapi Kagami memotong ucapan Kano-san.

"Bagaimana jika aku dan Sakura-chan berlatih berdua saja. Aku yakin kami bisa berperan baik sebelum pentas nanti."

"Tapi masih banyak peran karakter yang harus terlibat bersama kalian. Kita harus latihan sebelum pentas nanti."

Kagami tetap terlihat tenang dan tetap berusaha meyakinkan Kano-san.

"Tenang saja. Kami pasti berperan Maksimal nanti. Sekarang semua orang hanya perlu mengingat cerita dan dialognya saja."

Kano-san terlihat menyerah pada permintaan Kagami.

"Ehh! Aku tidak ingin terlibat dengan urusan kalian. Tapi Pentas Seni harus berjalan dengan lancar nanti."

"Tenang saja. Dua hari sebelum pentas, kami akan latihan dengan yang lainnya."

"Baiklah. Tapi jangan membuat aku kecewa."

"Baik."

Berkat saran Kagami, aku dan dia pergi ke atap sekolah untuk latihan ber-akting dan membaca dialog.

Saat sampai di atap sekolah, aku baru bisa mengucapkan maaf pada Kagami.

"Maaf Kagami-kun. Kau jadi kesulitan karena sikapku."

Dan Kagami membalasnya dengan tersenyum lembut seperti biasa.

"Tidak apa-apa. Tapi seseorang tidak akan bisa jika belum terbiasa. Sebenarnya aku juga baru pertama kali bermain dalam Teater seperti ini, jadi kita bisa berlatih bersama."

"Emm."

Kami kembali latihan. Suaraku masih terdengar datar, tapi Kagami berbeda. Dia bisa ber-akting dengan bagus dan tutur bahasanya terdengar lebih hidup. Dulu aku ingin melihat wajah Kagami tanpa senyuman, dan sekarang aku melihatnya.

Jika Utao-senpai selalu bersikap seperti pangeran dengan tersenyum lepas, Kagami berperan sebaliknya. Karena ini Drama, Kagami berwajah serius untuk memerankan Romeo.

Anata no Egao (Senyumanmu)Where stories live. Discover now