Chapter 8

43 14 3
                                    

(Sesuatu Yang Terlihat Jelas)

Saat Rena-senpai menyadarkan tentang perasaanku terhadap Kagami, aku tidak pernah merasakan perasaan yang sedang aku rasakan saat ini.

Malam semakin larut, tapi aku sama sekali tidak merasakan kantuk sedikitpun. Padahal sudah hampir satu jam aku berbaring dan bersiap untuk tidur.

Pikiranku di penuhi dengan bayangan senyum Kagami. Aku sangat ingin bertemu kembali dengannya, padahal baru tadi malam kami berpisah setelah puas bermain ditaman hiburan.

Setelah kejadian yang memilukan itu, Kagami terus mengajakku untuk menikmati permainan di taman hiburan. Aku sempat melupakan niat awalku karena datang ke taman hiburan, bahkan aku sempat melupakan perlakuan Daisy dan teman-temannya terhadapku.

Dengan kepala masih memakai topeng Tokukatsu, kami terus bersenang-senang dengan berbagai permainan di taman hiburan. Menaiki berbagai wahana dan terus bersenang-senang.

Bahkan sampai kami pulang kerumahku, kami tetap memakai topeng tersebut. Mengabaikan semua tatapan aneh yang terus orang lain berikan pada kami, bagaikan tidak ada orang lain di Dunia ini selain kami berdua.

Mataku masih tetap belum terpejam. Aku terus menatap langit-langit kamar dan membayangkan keseruan kejadian tadi. Padahal aku sangat menantikan hari esok.

Karena menanti rasa kantuk yang tak kunjung datang, kuputuskan untuk mengambil beberapa makanan di dapur. Tapi sebelum sampai didapur, pamanku memanggilku dari ruang tengah.

"Sakura-chan? Kenapa kau belum tidur?"

Beliau tengah menonton Televisi di temani botol kaleng Beer di depannya. Dia tampak bersantai dengan menyandarkan punggungnya pada Sofa.

"Aku sedikit lapar dan tidak bisa tidur."

"Eeh? Bukan karena memikirkan kejadian tadi siang bukan?"

"Tidak."

Aku yakin ekspresiku tidak berlebihan atau salah tingkah saat menjawabnya.

"Hem.. Hem.. Begitu yah?"

Jawaban beliau sepeti mengejekku. Tadi aku memang tidak pulang bersama Paman dan Ryuuji. Kami tetap terpisah sampai kami bertemu kembali dirumah. Jadi kupikir prasangkanya itu tidak berlebihan.

"Kalau tidak ada yang ingin ditanyakan, aku akan pergi mengambil makanan dan kembali ke kamar."

"Tunggu Sakura-chan. Paman punya beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan."

Pamanku mengangkat sandarannya pada Sofa, sepertinya dia akan menanyakan bagaimana kehidupan kami berdua selama ini. Setiap beliau mampir kesini, beliau memang selalu menyakan hal tersebut.

"Baik 'lah."

Aku pergi dan duduk di Sofa disebelahnya.

"Apa Ryuuji masih jarang bermain dengan teman sebayanya?"

Pamanku selalu menanyakan perkembangan kehidupan sosial kami lewat Telephone sebelumnya. Dan sudah sekitar satu bulan ini beliau tidak menanyakan hal tersebut.

Anata no Egao (Senyumanmu)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें