PART 26

8.9K 557 37
                                    

Happy reading...
Hope you like it 🌸

🍁🍁

Maxim semakin mengepalkan tangannya dengan kuat ketika anak buahnya berhasil menemukan wanita yang pernah memberinya alkohol gratis di club.

Wanita itu terisak, tangannya terikat, matanya ditutup menggunakan kain berwarna gelap. Maxim berjalan memutari kursi yang diduduki wanita itu. Maxim mendekatkan bibirnya ke telinga wanita itu dari belakang.

"Katakan padaku, apakah kau mencampur sesuatu di alkohol gratis yang pernah kau berikan padaku?" suara Maxim yang sangat dingin dan tegas membuat wanita itu semakin ketakutan. Maxim mengeluarkan pistolnya dan menodongkannya di pelipis kanan wanita itu.

"Aku bertanya padamu sekali lagi, apakah kau mencampur sesuatu di alkohol gratis yang kau berikan padaku?" Wanita itu mengangguk pelan.

Maxim mencengkram rambut wanita itu dengan kuat, "Apakah itu obat tidur atau sejenisnya?" Wanita itu mengangguk lagi.

"Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu melakukan semua ini dan apa tujuannya?" Wanita itu terdiam beberapa saat, Maxim semakin mendekatkan pistol yang dipegangnya ke pelipis kanan wanita itu.

"Nona Angela, dia yang menyuruhku melakukannya." Maxim menjauhkan pistolnya. Menunggu kelanjutan kalimat dari mulut wanita itu.

"Setelah kau tak sadarkan diri, dia menyuruh orangnya untuk membawamu ke sebuah kamar. Dia melepas semua pakaianmu dan pakaiannya sendiri kemudian memotret tubuh kalian yang tengah berbaring di ranjang seolah baru saja melakukan hubungan intim." Maxim melepaskan cengkramannya di rambut wanita itu.

"Lalu apa yang dilakukannya dengan foto itu?" tanya Maxim.

Wanita itu terdiam, bibirnya gemetar. Meskipun Maxim sudah tidak benar-benar berada dekat dengannya, tapi rasa takut masih menyelimutinya.

Wanita itu menarik nafas panjang, "Nona Angela mengirimkannya kepada Kristina."

Bugh

Ucapan wanita itu sukses membuat amarah Maxim semakin menjadi-jadi. Tangan kanannya digunakan untuk membogem tembok bercat putih yang berjarak tak jauh darinya. Matanya memerah, nafasnya naik turun, sekarang dia tahu apa alasan Kristina pergi jauh meninggalkannya. Dia tidak perduli dengan tangannya yang berlumuran darah. Setelah menyuruh anak buahnya melepaskan wanita itu, Maxim segera memacu mobilnya menuju apartemen untuk menemui Angela.

Berkali-kali dia melampiaskan amarahnya pada setir mobil yang tidak bersalah.

"Wanita jalang itu benar-benar keterlaluan," desis Maxim.

"Kau benar-benar mencari masalah denganku, Angela Sharapova."

Maxim membuka pintu mobilnya dengan kasar, dia keluar kemudian menutup pintunya lagi. Langkahnya yang biasanya tenang telah digantikan dengan langkah yang tergesa-gesa. Maxim membuka pintu apartemen dengan kasar.

"Angela!" teriaknya. Angela berjalan mendekati Maxim dengan langkah menggoda.

"Ada apa sayang? Oh, apa yang terjadi padamu? Tanganmu berdarah, biar aku obati." Angela menarik tangan Maxim untuk duduk di sofa. Tapi Maxim menarik tangannya dengan kasar.

"Aku tidak peduli dengan sakit yang ada di tanganku, AKU TIDAK PEDULI!" Maxim muak melihat wajah itu, dia melayangkan tamparan yang cukup keras pada pipi kiri Angela.

"Max!" Angela berjalan mundur saat Maxim semakin memojokkannya sembari mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.

Plakk

My Naughty Billionaire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang