11 - Why? (2)

2.6K 180 16
                                    

*multimedia : Aeri

________________________*

Bertemanlah dengan tulus. Jika dia ada masalah seharusnya dibantu, bukan malah ikut menjauh. Karena teman yang baik akan ada di saat kau butuh, dan teman palsu hanya akan bersama kalian dikala mereka butuh.
________________________*

"Kita gini sama lo karena....."

Afiyya terlihat gugup ingin mengatakannya, kalimatnya pun terputus-putus. Tidak dikatakan sampai selesai.

"Karena apa Fiy? Tolong, tell me the truth. Now."

Aku penasaran, sekaligus kesal karena mereka satupun belum ada yang membuka mulut dan Afiyya sekarang sedang diam membatu dengan tangannya
di lenganku.

"Karena gue disuruh sama Kelyn sama Letta."

Saat Afiyya baru selesai mengatakannya,Oliv yang sedari tadi tidak pernah membuka suara menghampiriku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gu-gue juga Ri, gue disuruh sama mereka. Soalnya kalo gue sama Afiyya ikut ngebela lo, nanti kita juga kena bully. Lo tau kan gimana berpengaruhnya Kelyn sama Letta di angkatan kita."

Kelyn dan Letta terlihat kaget setelah mendengarnya, mereka berdua menunduk dan siswa-siswa lain di kelasku menyahutkan ejekan untuk mereka dengan keras.

"Tapi kenapa harus gue ? KENAPA HARUS GUE?! Gue ga pernah cari masalah sama lo semua. Lo pukul gue, lo caci gue, GUE TETEP DIEM!"

Air mataku akhirnya keluar, sedari tadi berusaha untuk tegar dan terlihat tegar. Tapi tetap saja, berpura-pura kuat itu sulit. Apalagi dikeadaan yang seperti ini.

"JAWAB KEL! LO JUGA JAWAB LETT! HIKS.. HIKS.."
Tangisku tak bisa berhenti, air mata terus saja mengalir dengan derasnya.

Bagaimana bisa jika aku tidak menangis? Sudah terlalu banyak luka yang kudapat. Sudah terlalu banyak rasa sakit. Sudah terlalu banyak kesabaran yang dikeluarkan. Sudah terlalu banyak perjuangan. Terlalu banyak air mata yang keluar.

Hal-hal yang sedari dulu yang ku impikan untuk masa SMA seperti punya teman dan dihargai seakan-akan hanya menjadi sebuah isapan jempolku saja.

Alhasil, kejadiannya selalu seperti ini. Berputar-putar,aku selalu saja menjadi orang yang malang.

"Itu karena lo sendiri. Lo mudah dimanfaatin. Lo terlalu baik, dan selalu kasi apa yang kita butuh. Jadi sejak itu Kelyn mulai ngehasut gue buat manfaatin lo terus menerus. Kita sepakat untuk ngehasut temen-temen yang lain juga. Termasuk Afiyya dan Oliv. Aeri.. gue bener-bener minta maaf. Gue ga tau kalo akhirnya jadi begini, maaf baru tau apa yang lo rasain sekarang. Maaf kita udah jadi penghancur bagi mimpi-mimpi lo yang indah,Maaf. Aeri gue minta maaf."

Letta mendekat setelah selesai dengan omongannya, dia ikut menangis. Diikuti juga dengan suara isakan dari teman-teman yang lain.

Sementara Kelyn masih membatu, hanya berdiam diri di tempatnya dengan bibir yang pucat dan badan yang terlihat kaku.

"Kel? Lo masih membatu gitu aja? Kita salah Kel, kita salah."

Perkataan dari Letta tadi malah membuat sang kapten, Kelyn menjadi semakin membatu.

Ku lihat mata besar dan cantik seorang Kelyn berkaca-kaca.

Sosok tinggi dan cantik itu sekarang menangis sesegukan sambil menutupi wajah cantiknya dengan kedua telapak tangannya.

"Hiks.. maaf Aeri.. gue cuma mau bisa kaya lo. Maaf kalo gue udah nyakitin lo. Gue cuma mau jadi kaya lo, lo baik. Lo cantik. Tapi gue engga, maaf Ri, maaf... hiksss "

Suasana yang tadinya ramai dengan tangisan teman-teman yang lain sekarang mulai sepi, mereka terdiam. Yang terdengar sekarang hanyalah suara tangisan sesegukan dari Kelyn.

Akupun mendekat ke arah Kelyn, tetapi dia malah mundur dengan wajahnya yang masih ditutupi dengan kedua telapak tangan.

"Kelyn, can u just see how beautiful you are? I forgive you for any mistake you do."

Kelyn mulai menoleh, mata itu terlihat sayu. Tak elak terlihat mimik wajah penyesalan yang sangat dalam terpancar dari wajahnya.

"But Aeri, how can you be so nice to me? Do you remember for all mistake that i have done on you?"

"Kelyn, kalo gue bales kejahatan lo dengan kejahatan,apa bedanya gue sama lo yang dulu? Gue yakin lo bisa berubah kalo lo mau."

Setelah mengatakan itu Kelyn berjalan mendekat ke arahku, mereka semuanya.  Kelyn, Letta, Afiyya, Oliv memelukku.

Diikuti oleh suara isakan tangis penyesalan dari mereka, begitupun dengan teman-teman lainnya.

Aku memeluk mereka dengan suka cita, menerima semua permintaan maaf mereka.

Aku percaya kebaikan itu adalah sebuah keajaiban yang akan selalu membantumu.





To be continue.....

__________________________*
Born With Kindness In My Heart

(BWKIMH)
__________________________*
























HAI SEMUANYAAA

SEKARANG UDAH TAU KAN KENAPA?

MAAF KALO KURANG NGE FEEL...

AKU BERTERIMAKASIH BANGET SAMA YANG UDAH NUNGGUIN, UDAH KOMEN, DAN UDAH VOTE MAUPUN YANG SIDERS..

AKHIRNYA CERITA YANG AKU BUAT DENGAN PENUH KEYAKINAN DAN DENGAN SEGENAP HATI READERS NYA TERNYATA ADA JUGA :))

SANGAT-SANGAT BERTERIMAKASIH..

OH IYA,DAN UNTUK QUOTES DI ATAS PADA SAAT PERMULAAN CHAPTER ITU HANYA QUOTES BIASA YANG AKU BUAT YA...

TIDAK UNTUK MENYINDIR PIHAK SIAPAPUN..

MAKASIIHH :))

LUV YA ALL

-SFLY

Bully [complete]Where stories live. Discover now