1- Everyday

6.9K 434 16
                                    

Cahaya matahari membelah celah jendela kamarku, cahayanya sangat terang namun tidak membuatku silau .

Perlahan aku membuka mata, menyadari bahwa mimpi buruk itu hanya mimpi.

Ternyata aku tidak benar benar mati, tadi itu hanya mimpi.

Hari ini pasti akan seperti hari-hari yang biasa aku lalui.

Mandi,
Cuci muka,
Menggosok gigi,
Kumur-kumur,
Memilih seragam atau pakaian yang sesuai hari ,
Memakai aksesoris lain,
Pakai sepatu,
Salam dengan orang tua,
Pergi.

Ini hari selasa, dan aku takut masuk sekolah.

Aku ingin bolos saja.

Saat supir ayahku memberhentikan mobil ini,

Jantungku berdegup kencang.
Setiap hari memang selalu begini, tak akan pernah berubah .

Akankah aku harus membolos lagi untuk yang ke ratusan kali nya?

Ku buka pintu mobil , bingung ingin benar-benar masuk sekolah atau pura- pura masuk lalu keluar lagi dan membolos.

Aku ingin bolos, sangat.

Tapi seketika pikiran itu langsung lenyap seketika, karena aku teringat hari ini adalah hari terakhir dikumpulkannya tugas bulanan mata pelajaran kesukaan ku, Geografi.

Dengan langkah yang pasti namun sedikit ragu-ragu, aku berjalan melewati lorong barat sekolah, tepatnya disana ada kelas ku, XI IPS 4.

Aku akui hari ini aku sedikit telat , Jadi sudah banyak siswa perempuan yang duduk di kursi lorong. Sisanya siswa laki-laki bermain gitar dan menyanyikan lagu favorit mereka sama-sama.

Saat aku di depan mereka,

Yah, seperti apa yang bisa ku lihat sekarang .

Pandangan itu, menusuk hatiku .

Aku tahu, mereka sedang membisikan nama ku.

Sedangkan aku tidak peduli, terus berjalan masuk kelas lalu menaruh tas kesayangan ku di atas meja belajar.

Fakta yang sebenarnya adalah aku sangat peduli, aku takut.

" Aeri, Liat tugas geo. "

Seperti setiap harinya , mereka hanya akan berbicara padaku saat perlu saja .

Ketika aku memerlukan mereka, mereka hilang entah kemana .

Dan yang satu ini, namanya Kelyn .

Dia memang selalu menduduki ranking ke 3 sejak dulu.

Tapi kepintarannya menurutku tidak sebanding dengan ranking yang ia capai.

Orang satu ini memang adalah orang yang paling kubenci , meminta tanpa ada kata 'tolong' atau semacamnya.

"Kok lo diem aja ? Mau gue kunciin di toilet lagi ? "

Aku sudah tahu, ini adalah sebuah ancaman .

Tanpa aku beri dia menyalin tugas sekolah ku pun, aku pasti akan dibully kan?

Aku bersikukuh pada diriku sendiri . Di semester ini aku hanya akan fokus pada diriku sendiri , penilaian kurikulum tahun ini lebih serius. Itulah yang ayah ku katakan.

Bayangkan saja , aku berfikir keras untuk menyelesaikan tugas sekolah ini.

Dan sekarang, apa tadi cakapnya ? Ingin seenaknya melihat dan menyalin? Begitu?

Tentu tidak bisa, cukup penderitaan ku.

" Gue ga mau Kel. Lo kerjain aja sendiri, masa anak ranking tiga nyalin tugas dari anak ranking sepuluh sih , konyol banget. "

Kataku membela diri.
Jujur itu konyol.
Aku, anak yang tidak berani berbicara dengannya sedari pertama masuk SMA sekarang dengan lantang berbicara seperti itu padanya.

" Hah? Ulang coba, lo bilang apa tadi ? "

Dari raut wajahnya, dia terlihat kaget dan bingung.

" Gue. Bilang. Gue . Gamau. Dan . Lo . Kerjain. Sendiri. Sana. "

Kataku mengulangi pokok-pokok dari kalimat yang tadi aku bicarakan , dengan penekanan dan ketika mengungkapkan kata "Lo" aku menunjuk wajahnya .

Aku tahu ini lantang.
Tapi dia selalu akan lebih lantang.

Dan kurasakan tangan itu menampar pipiku dengan sangat kencang

Pplaak!!

Kacamataku terlepas, kaca nya pecah .

Rasanya perih sekali.

**************************

" Seperti kata pepatah, yang berlebihan itu tidak baik. Kebaikan pun jika berlebihan akan berdampak buruk pada dirimu sendiri . Cobalah mencintai dirimu sendiri dan bersikap biasa saja kepada semua orang, kecuali orang yang dengan tulus mencintaimu. "

- redcheekpuberty

******************************

Wah , aku jadi bijak gitu ya gara gara ini.

Terimakasih yang sudah baca

Ingat , VOTE nya jangan lupa ya !

Bully [complete]Where stories live. Discover now