7 - This Feelings

3.2K 225 22
                                    

Ini hari kamis. Seperti biasanya,aku bersiap-siap lagi untuk masuk sekolah.

Sejak kejadian 2 hari yang lalu, mereka memang sudah agak reda, aku tidak menerima kekerasan apa-apa lagi. Paling mereka mungkin hanya mengejek ku. Ya, dan itu menyakitkan.

Bahkan pada hari rabu kemarin, saat pelajaran Bahasa Indonesia di jam terakhir, ada praktik ceramah saat itu.

Yang ku ingat saat itu adalah giliran Kelyn yang maju ke depan kelas, dan kau tahu apa materi yang dia paparkan?

'Stop Bullyng' adalah materi nya.

Aku berpikir sejenak, like what?

Seorang pembully tingkat parah memaparkan materi tentang bully.
Sungguh sebuah kebohongan publik yang sangat-sangat bohong. Aku sungguh muak dengan sifat munafik yang dia miliki.

Saat ada guru dia bahkan tersenyum dan merangkulku, aku sudah mengelak tapi dia tetap menempatkan tangannya di pundakku.

Aku benci, tapi mau tidak mau aku harus ikut terbawa juga.

Oh ya,dan soal kak Lando, aku tidak melihatnya sama sekali kemarin. Entah mungkin mataku tak cukup jeli atau dia yang tidak masuk sekolah.

Kembali lagi ke waktu sekarang, aku sudah duduk di bangku kesayanganku,tempat duduk ternyaman.

Jujur, aku benci hari kamis. Karena pada hari ini pelajaran Olahraga ada di jam pertama. Sebenarnya aku suka pelajarannya, tapi yang aku benci adalah saat pelajaran yang berhubungan dengan benda. Misalnya basket,tolak peluru,sepak bola ataupun softball. Karena pada saat kawan-kawan ku yang lain memegang benda-benda itu, mereka akan secara sengaja yang tidak disengajakan melemparkan benda itu ke arah ku dengan sangat-sangat keras.

Kami sekelas disuruh berkumpul di tengah lapangan,dan pak Onet sudah siap dengan baju sporty dan dua bola basket di kedua tangannya.

Ya ampun,kenapa harus basket.

"Baik anak-anak,sekarang kembali lagi ke materi saat kelas sepuluh. Tapi bedanya sekarang kalian memainkan ini bersama kelas dua belas."

Yap, dan semua murid berteriak kegirangan.

"Kelas dua belas yang mana pak?"
Tanya Edo,si ketua kelas yang gemar berolahraga.

"Dua belas bahasa."

Deg

Kelasnya kak Lando.

Seketika aku tersenyum, kurasakan jantungku berdetak makin kencang. Saat pak Onet memanggil kelas dua belas untuk bertanding basket bersama kelas ku.

"Hai, ketemu lagi"
Aku mendengar suara itu, terdengar familiar. Aku menoleh ke belakang dan melihat seseorang yang sekitar dua hari ini kukenal, kak Lando.

"Kayanya kelas gue bakalan kalah nih, kakelnya kan anak basket"
Kataku sambil senyum-senyum aneh ke arah manusia satu ini.

"Tenang aja, gue ga jago-jago banget kok"

"Ah yang bener?"

"Iy--"

"Baiklah anak-anak, mainnya ber- 2 orang saja, satu dari kelas sebelas dan satu lagi dari kelas dua belas. Namanya bapak acak,bukan dari absen atau apapun."

Tiba-tiba kudengar suara Pak Onet yang menyambar begitu saja, memotong percakapanku dengan kak Lando. Sayang sekali.

"Okey,pertandingan pertama one by one. Aerilyn Bellvania dengan Lando Syafickry"

Entah kebetulan atau apa, nama kami dipanggil sebagai kedua orang yang pertama kali melakukan duel basket kecil-kecilan.

Kami saling menoleh, dan berjalan ke tengah lapangan. Ku lihat raut wajah Kelyn dan anak-anak yang lain terlihat kaget karena mereka pasti kenal dengan orang yang satu ini.

"Kak,gue gabisa olahraga."

"Tenang, gue juga."
Katanya menyeletuk.

"Bohong mulu lo kak,kalo lo ga bisa olahraga kok bisa jadi anak basket"

"Kebetulan.mungkin?"
Dan dia menatapku sambil memberikan senyum yang tidak pasti.

Pak Onet berdiri dari kursi yang diambilnya dari kelasku tadi dan memberikan instruksi

"Kalo bapak tiup peluitnya satu kali, itu artinya mulai. Terserah mau main seperti apa,tidak ada aturan. Hanya saja jangan sampai ada kekerasan fisik"

Kami berdua mengangguk tanda mengerti.

Aku jadi teringat sesuatu,

Biasanya saat aku sedang di keadaan seperti ini, mereka pasti akan menyorakiku. Ada atau tidak nya seorang guru,mereka tidak takut. Jika ditanya,mereka pasti akan bilang

'Kita bercanda aja kok'

Tapi saat ada dia, suasananya berbeda.

Aku seakan menjadi semakin kuat.








To be continued......

********************************
"Karena kamu adalah alasan kenapa aku bisa bertambah tegar. Tak terbayangkan akan jadi apa nanti jika kamu sudah pergi dan tak ada lagi wajah yang kunantikan saat masuk sekolah."

-Redcheekpuberty

*******************************

Hi! Mian kalo ga ngefeel gengs,aku akan berusaha buat bagusin story nya. Hehe

Hey, please don't be a silent readers so let's vote and give me some comments ! Thanks 😘😘😘

Bully [complete]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora