Satu minggu sudah Jimin tak lagi berkunjung ke ruangan Yaemi, ia ingin namun keasadaran Yaemi membuatnya tak bisa bertemu lagi dengannya mengingat permintaan ibu Yaemi yang memintanya jangan pernah muncul dihadapan Yaemi jika Yaemi sadar nanti namun Jimin masih bisa bernafas lega karena Nyonya Choi masih membiarkannya bertemu dengan kedua anaknyaSepulang dari kantor Jimin selalu berkunjung ke rumah sakit, ia duduk di bangku taman rumah sakit entah apa yang dilakukannya disana , ia hanya ingin selalu berada didekat Yaemi
Dia juga sering mendengar bahwa setelah Yaemi sadar Yaemi seperti orang yang sudah tak lagi hidup, Yaemi tak pernah berbicara ataupun merespon seseorang dan itu membuat Jimin sangat khawatir
Di sebuah ruangan terlihat wanita yang hanya duduk menatap langit biru diluar sana dengan wajah pucat
"Yaemi, Saejun datang untuk melihatmu"
Lagi-lagi tak ada raspon dari wanita itu, ia masih tetap memandangi langit
Saejun mendekati Yaemi, menatap wajah wanita itu dengan nanar, sudah berapa kali ia di abaikan namun Saejun tak pernah menyerah untuk mendapatkan tanggapan Yaemi
"Kau ingin jalan jalan keluar?" tanya Saejun dengan suara lembutnya
Yaemi berhenti menatap langit dan beralih menatap wajah Saejun dengan wajah datar tetapi itu sudah mampu membuat Saejun begitu senang karena ini pertama kalinya Yaemi membalas tatapannya
"Tunggu sebentar aku akan mengambil kursi roda"
Setelah mengambil kursi roda Saejun memindahkan tubuh Yaemi ke kursi roda ia juga menyempatkan diri untuk mengecup kening Yaemi dan lagi lagi tak ada respon padahal Saejun berharap setelah mengecupnya Yaemi akan memukulnya dan memarahinya namun itu sepertinya mustahil untuk sekarang, karena diluar cuaca sedikit dingin Saejun memberi selimut di tubuh Yaemi
Saejun membawa Yaemi jalan jalan ke taman rumah sakit yang dipenuhi dengan pasien pasien rumah sakit lainnya yang ditemani oleh keluarganya
Sangat sial memang di saat saat seperti ini Saejun harus menerima panggilan alam "Yaemi-Ah tunggu sebentar disini" Saejun berlari menuju kamar mandi
Setelah kepergiannya Saejun tinggalah Yaemi sendiri dan sepertinya Yaemi mendapatkan masalah selimut yang melindungi tubuhnya dari cuaca dingin hari ini terjatuh, ia ingin mengambilnya namun tubuhnya tak sampai dan betapa terkejutnya Yaemi saat sebuah tangan mengambil selimutnya, Yaemi pun kembali menegakan tubuhnya
"Kenapa diluar hem...seharusnya kau di dalam disini dingin"
Mata Yaemi membulat melihat siapa orang yang sekarang berada dihadapannya, orang itu menyelimuti dirinya namun Yaemi tak peduli akan hal itu
"Ji...jimin" gumamnya namun Jimin masih dapat mendengarnya
"Iya ini aku, seharusnya kau tidak disini kau masih saja keras kepala"
Yaemi menangis, lagi lagi Jimin membuatnya menangis "kenapa kau menangis" Jimin mendekap tubuh itu, Jimin benar benar merindukan kehangatan tubuh Yaemi
Bukannya membuat tangisan Yaemi meredah dekapan Jimin malah membuat tangis Yaemi semakin menjadi-jadi
"Berhentilah menangis" Jimin melepas dekapannya dan beralih mengusap air mata Yaemi
"Menjauhlah darinya"
Tiba tiba seseorang menarik kursi roda Yaemi kebelakang membuat Jimin beralih melihat orang dibelakang Yaemi, orang itu adalah Saejun
"Kau hanya membuatnya semakin sakit" Saejun memutar kursi roda dan membawa Yaemi kembali ke ruangannya meninggalkan Jimin yang masih terdiam di tempatnya
YOU ARE READING
Married_PJM (Jimin BTS FF)
Fanfictionsemua berawal dari ke egoisan seorang Ayah yang ingin menyelamatkan perusahannya dengan menyerahkan putrinya pada orang yang akan membuat perusahannya selamat dengan syarat putrinya harus menikah dengan putra keluarga Park dan lebih parahnya lagi pu...