Chapter 13

241 18 2
                                    

"Kau tak perlu khawatir. Aku akan ada bersamamu. Dan kau bisa mendapatkan apa yang kau harapkan mulai dari sekararang,"

"Maksudmu?" Youji melepas pelukan Mark dan menatap wajahnya.

Tanpamembalas apa-apa, Mark hanya menampilkan senyumnya. "We'll see,".

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~






Semenjak pengakuan dan permintaan maaf satu sama lain tempo hari, kini hubungan Mark dan Youji menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Hampir setiap saat mereka tampak selalu bersama-sama. Minhyuk yang melihat ini merasa lega karena kedua temannya tak lagi ada yang berselisih. Tadinya, jika keretakan antara Youji dan Mark masih berlanjut, ia ingin melakukan sesuatu. "Untung saja aku tak perlu melakukan apapun," batin Minhyuk.

Berbeda dengan Minhyuk, Angel yang mengetahui hubungan antara Mark dengan Youji menjadi semakin dekat justru tak senang. Ia merasa bahwa Youji dapat menjauhkan dan merebut Mark dari dirinya kapan saja. Dan ia tak mau itu terjadi. "Aku tak tahu bagaimana jadinya jika Mark bersama-sama dengan gadis itu!" . Ia melihat dari jendela kelas Mark dan Youji yang sedang berada di halaman belakang sekolah bersama-sama.

Youji dan Mark memang sedang ada di halaman sekolah. Kini mereka tak ragu lagi menunjukkan kebersamaan. Dan ternyata ini membuat mereka jauh lebih nyaman terhadap satu sama lain. Mereka pun juga sudah bisa mengungkapkan isi pikiran mereka terhadap satu sama lain tanpa ada lagi rasa canggung.





"Kau tahu? Aku ini sebenarnya sempat mengalami masa-masa yang membingungkan dalam memikirkan akan jadi apa aku ini di masa depan," kata Mark membuka kembali topik pembicaraan. "saat aku bertemu denganmu, dan melihatmu yang penuh tekad dan keberanian mengungkapkan apa tujuan dan cita-citamu, aku sangat iri," ujarnya. Ia duduk disamping Youji.

"Iri? Kenapa harus begitu? Kurasa tak ada yang special dari menjadi seorang chef dan pattiserie," sahut Youji mengelak.

Mark menggeleng. "Ini bukan soal apa cita-citamu, tapi bagaimana kau berusaha memperjuangkannya. Dan bagiku, itu sangat mengagumkan,"

Youji yang penasaran akhirnya berani bertanya. "Memangnya apa cita-citamu?"

"Aku ingin menjadi seorang idol," jawab Mark pelan. "namun aku yakin orang tuaku tak menyetujui hal itu. Mereka hanya ingin aku meneruskan usaha mereka," Mark menundukkan kepalanya, karena ia takut Youji akan melihat matanya yang hampir menitikan air mata. "Kau tahu, sejak beberapa tahun lalu hubunganku dengan orangtuaku menjadi buruk. Itu karena mereka terus-terusan mengekangku agar aku bisa meneruskan usaha mereka. Tapi aku tak suka,"

Terdiam sesaat setelah mendengar pengakuan Mark adalah yang bisa dikatakan Youji. "Aku juga kenal seseorang yang seperti itu. Kau tahu, hal seperti melepaskan cita-cita demi orang yang kau sayangi," ucap Youji menggenggam tangan Mark. "Tapi aku tahu kau bukan orang yang mudah menyerah seperti itu, Mark. Aku bicara seperti ini bukan mengajarimu untuk membantah orang tua,"

Youji melanjutkan kalimatnya. "Aku ingin kau menjadi seorang yang optimis dan tahu apa yang terbaik untukmu. Itu saja,". Tersenyum manis, Youji memeluk Mark. "Memang aku tak merasakan sepenuhnya masalahmu, karena keluargaku mendukung apa yang kuinginkan. Tapi semua kembali lagi pada rasa percaya dirimu,"

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Mark.

"Kau harus berusaha keras, latihan dengan tekun, dan perbanyaklah berbicara dengan keluargamu, orang tuamu. Jika kau bicara sungguh-sungguh, kelak mungkin saja mereka akan mengerti," sahut Youji berusaha meyakinkan laki-laki di hadapannya yang kini sedang termenung itu. "Hasil akhir kau pikirkan belakangan, yang terpenting adalah usaha dulu, kan?"

Mark menatap Youji dan tersenyum kepada gadisnya. Ia sangat bahagia bisa memiliki seseorang yang begitu penuh perhatian seperti Youji.





Sementara itu, dari jarak yang tak terlalu jauh diam-diam ternyata Angel sudah memperhatikan mereka. "What? Mark ingin menjadi idol?" gumamnya tak percaya. "Apa dia sudah kehilangan akalnya? Apa Mark sudah menyerah dengan hidupnya hingga ia memiliki cita-cita seperti itu?"

Angel menganggap bahwa Mark mungkin saja pergi ke Korea dan menjadi idol di sana. Mengingat budaya K-POP sudah merambah cukup luas di seluruh dunia. Yang itu berarti Mark dan Youji akan semakin dekat, dan kemungkinan ia bisa bersama dengan Mark akan pupus. "Aku tak bisa membiarkan ini, aku harus memberitahu mereka lebih dulu!"

"EIT," Tiba-tiba ada yang menahan lengan Angel. Rupanya itu adalah Minhyuk. "Kau mau kemana buru-buru begitu?" tanya Minhyuk dengan senyum mengejek.

Dengan kekesalan, Angel melepas paksa tangannya dari Minhyuk. "Stay away from me! It's none of your business!" bentaknya seraya menjauh dari laki-laki sahabat Youji tersebut.

Setelah melihat kepergian Angel, Minhyuk menatap kedepannya. Tak jauh tampaklah Youji dan Mark yang sedang bercengkrama. Saat akan melangkah menghampiri mereka, Minhyuk mengingat Angel yang baru saja meninggalkan tempat itu. "Aneh, firasatku dia akan merencanakan sesuatu lagi,"



To be continued...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[GOT7 Mark FanFiction] Falling in Love With YouWhere stories live. Discover now