Chapter 9

592 32 6
                                    

"Temanku, temanku terkunci di dalam. Cepat tolong dia, Mr. Brown!" pinta Mark.

Untung saja, guru olahraga tersebut punya kunci untuk membuka pintu gudang. Mark dan Mr. Brown terkejut sekali ketika tubuh Youji yang sudah tak sadarkan diri langsung ambruk bersamaan dengan dibukanya pintu gudang.

"Mark, kau pegang kakinya. Kita angkat dia ke klinik sekolah," kata Mr. Brown. Setelah mengambil handphone Youji yang tak jauh dari sana, Mark segera membantu gurunya tersebut membawa Youji ke klinik sekolah.

Oh Tuhan, semoga Youji segera sadarkan diri, batin Mark.









~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Berani sekali dia! Menceramahiku seakan tahu segalanya, seakan dia sempurna!" ucap Angel penuh amarah. Setelah mengunci Youji di dalam gudang, Angel segera pergi meninggalkannya. "Kudengar ia akan mengikuti tes dari klub masak jam 4, huh, biar saja dia gagal di tes itu,"

Saat Angel melewati gymnasium, ia melihat ada Dave, ketua klub masak sedang berbicara dengan salah satu anggota klub tersebut. "Itu si ketua klub," gumamnya. Angel mengintip seraya berpikir sejenak hingga ia mendapat rencana baru. "Kalaupun hari ini Youji tak bisa ikut tes, masih ada hari esok dan kemungkinannya ia akan lolos karena masakannya pasti enak," tanpa sadar Angel memuji bakat Youji. "tapi bagaimana kalau masakannya tidak enak? Ia pasti akan gagal, iya kan?"

Angel tersenyum sinis. "Park Youji, kuakui kau cerdas. Tapi kau telah memilih rival yang salah,"









Youji yang terbaring di tempat tidur klinik sekolah perlahan membuka mata. Ia cukup terkejut dengan kehadiran Mark yang tertidur di sebelahnya. Youji memperhatikan laki-laki itu dalam diam. Wajahnya, bibirnya, semuanya tampak begitu sempurna. Tapi Youji tak mengerti kenapa Mark seolah tak ingin berbagi cerita dengannya. Ia tahu laki-laki itu memiliki banyak rahasia yang ingin disimpan sendiri dan memang harusnya ia tak terlalu mencampuri urusannya.

Meskipun begitu, setiap kali Youji melihat Mark, melihat kedua matanya, ia bisa langsung merasakan bahwa orang yang disayanginya ini sangat kesepian. Tunggu, kesepian? Perlahan, Youji mengangkat tangannya dan mengusap rambut kecoklatan Mark.

Sadar ada yang menyentuh kepalanya, Mark terbangun. Ia langsung duduk tegap dan memperhatikan Youji dengan teliti. Tidak ada luka, dan semua baik-baik saja. Tanpa pikir panjang, Mark segera memeluk erat gadis di hadapannya tersebut. Ia tak peduli dengan degup jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat, ia tak peduli. Yang terpenting gadis yang disayanginya itu selamat.

Heran dengan sikap Mark yang kembali hangat kepadanya, Youji hanya bisa diam sambil mengusap punggung laki-laki yang saat ini memeluknya dengan sangat erat. Apakah Mark begitu khawatir sampai ia memelukku seperti ini? "Mark, you okay?" tanya Youji.

Seraya melepaskan pelukannya, Mark menatap Youji tak percaya. "Bahkan disaat seperti ini pun kau masih sempat menanyakan keadaan orang lain?" Mark balas bertanya. "Tidak tahukah kau bagaimana kondisimu saat aku menemukanmu di dalam gudang?"

Youji tersenyum kikuk. "Was it terrible?"

"It was. Dan aku hampir mau menangis melihat keadaanmu seperti itu," sahut Mark. "Tapi kenapa kau bisa pingsan? Apakah ada yang memukulmu?"

"Tidak. Kau tahu, aku punya fobia terhadap tempat gelap. Dan gudang itu gelap, jadi kau tahu apa hubungannya kan," ucap Youji menundukkan kepalanya.

Mereka terdiam sejenak. "Mark, aku senang kau tidak mengabaikanku lagi. Aku senang kau masih peduli kepadaku. Aku, rasanya aku hampir menyerah melihatmu yang setiap hari selalu menjauhiku," kata Youji kemudian.

[GOT7 Mark FanFiction] Falling in Love With YouWhere stories live. Discover now