Chapter 12

251 18 5
                                    

Atap sekolah adalah pilihan Youji. Meskipun tidak sering berada di sana bersama Mark, terlebih dikarenakan mereka yang sering bertengkar dan menjauh, tapi Youji tetap menyukai tempat itu. Karena atap sekolah adalah tempat yang selalu ia datangi sejak masih di Korea. Tempat yang dirasanya pas, karena ia selalu sendirian sejak Minhyuk pindah sekolah. Dan sejak itu Youji tak punya teman lagi. Dan dengan kedatangannya ke Amerika ini, akhirnya Youji berada di atap sekolah dengan seorang teman, Mark.

"Youji?"



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hati Youji berdebar keras mendengar namanya terpanggil dari suara yang sangat dirindukannya. Ia sangat merindukan suara itu memanggil namanya. Dengan gerakan pelan, ia berbalik dan tersenyum menatap orang yang ditunggunya telah tiba.

"Happy birthday Mark," ucap Youji manis sembari mengangkat kue buatannya. "Maaf yang bisa kuberikan padamu hanya kue buatanku ini,". Kue itu tak terlalu besar dan sederhana. Setelah Mark meniup lilin, Youji memberikan potongan pertama kue itu pada laki-laki yang berulang tahun tersebut.

Mark tentu saja menerima kue itu dengan senang hati. Dengan hati yang berbunga-bunga, ia menyantap kue itu. Wajahnya yang sebelumnya sudah cerah berkat kejutan dari Youji, kini jauh lebih cerah dari matahari pagi yang menyinari Los Angeles. "Mashita," gumamnya.

Youji senang sekali mengetahui Mark menyukai kuenya. Ia memberikan potongan kue lagi pada Mark, dan laki-laki itu kembali menyantapnya dengan lahap. "Kau kan sudah makan di kafe bersama teman-teman, apa kau belum kenyang?"

"Sebanyak apapun aku makan, akan selalu ada tempat kosong untuk masakan buatanmu," sahut Mark tanpa melihat kearah Youji. Ia masih saja focus dengan kuenya.

Mendengar itu, Youji menjadi kikuk. Mark tidak lama kemudian menyadari ucapannya barusan. Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam awkward moment.






"Aku minta maaf" Mark dan Youji berbicara bersamaan. Membuat suasana diantara keduanya semakin kaku. "Kau duluan," kata Mark.

"Mark, aku minta maaf karena tidak mengerti perasaanmu. Rasanya banyak sekali kesalahan yang kulakukan sehingga aku tak bisa menyebutnya satu persatu," ucap Youji tanpa berani menatap Mark. "namun ada satu yang pasti harus kau tahu, aku tak pernah menyesal mengenalmu,"

Permintaan maaf Youji begitu sederhana dan begitu berarti bagi Mark. Rasanya seperti ia mendapatkan seorang teman baru. Rasanya seperti ada tangan yang menolongnya ketika ia berjalan sendirian dalam kegelapan. Ia menggeleng. "Tidak! Aku, aku yang harusnya minta maaf. Aku begitu egois. Aku tak tahu kenapa aku harus begitu marah. Padahal, padahal..."

Tak memberikan kesempatan pada Mark untuk melanjutkan kata-katanya, Youji memeluk Mark erat. "Sudahlah, tak perlu dilanjutkan lagi. Kalau kau hanya mau meminta maaf, aku memaafkanmu. Haha," gurau Youji sembari menahan air matanya yang hampir keluar.

"Aku suka padamu," Lagi-lagi mereka menyatakan hal yang sama.

Mark melepas pelukan Youji dan dengan gerakan cepat ia mengecup gadis itu. Seperti baru sadar akan apa yang baru saja dilakukannya, wajah Mark segera berubah menjadi merah tomat. Ia tak mampu memandang kea rah Youji. Gadis itu sendiri hanya mampu berdiri mematung. Seakan tak percaya akan apa yang baru saja dialaminya. Ia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah mulai memerah.

Namun jelas sekali terlihat bahwa keduanya begitu bahagia, mengetahui bahwa perasaan yang mereka miliki terbalas satu sama lain.








Setelah mengalami momen kecanggungan, akhirnya Mark dan Youji kembali seperti biasa. Mereka kembali mengobrol dan bercanda seperti dulu lagi. Bahkan kali ini, ada sesuatu yang sedikit berbeda diantara mereka. Terdapat selipan kata-kata manis dan tatapan cinta diantara kedua remaja ini, yang tanpa sadar mereka berikan satu sama lain. Mungkin inilah yang selama ini ingin mereka tunjukkan, namun selalu tertahan.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Mark secara tiba-tiba mengalihkan perbincangan mereka. Youji hanya membalas dengan tatapan bingung. "Soal Angel. Aku takut semakin hari ia akan bertingkah makin menggila terhadapmu,".

Mengerti dengan maksud Mark, Youji terdiam. Ia sendiri juga tak paham kenapa Angel bisa begitu jahat. Ia bahkan sampai berani mengunci Youji di dalam gudang sekolah waktu itu, padahal itu adalah hal yang sangat berbahaya. Sebetulya Youji tak menaruh dendam pada Angel, namun ia hanya merasa kecewa. Ia pikir kehidupannya di negeri asing ini akan baik-baik saja, namun kenyataan tak sesuai harapan. Meskipun tampak lancar, tetap saja banyak halangan merintangi dirinya.

"Tak perlu melakukan apapun Mark. Aku baik-baik saja, I'm sure I will," sahut Youji tersenyum, berusaha meyakinkan Mark. Meskipun ia sendiri sebenarnya masih tak yakin akan apa yang akan ia temui nantinya.

"Kau tak tahu Angel. Ia bisa berbuat apa saja untuk mendapatkan apa yang ia mau," ujar Mark. "apa kau lupa dengan kejadian-kejadian lalu?"

"Tentu saja tidak. Lalu apa yang akan kau lakukan? Balas dendam? Itu takkan menyelesaikan masalah," Youji mengalihkan pandangannya ke depan. Dari atap sekolahnya yang tinggi itu, ia dapat melihat seluruh pemandangan sekolah, rumah-rumah di sekitarnya, dan beberapa gedung dari kejauhan. Ia melihat banyak murid di lapangan dan halaman sekolah yang sedang asyik berolahraga, mengobrol, dan bercanda satu sama lain. "Saat pertama kali datang ke sini, aku hanya mengharapkan dua hal : bisa belajar lebih baik lagi dan mendapatkan teman yang banyak dan menyenangkan,"

"mungkin bagi banyak orang, apalagi sepertimu, itu adalah hal yang sepele. Tapi bagiku itu adalah keinginan yang besar. Di Korea, aku tak punya banyak teman, kegiatanku lebih banyak dihabiskan untuk belajar juga memasak," lanjut Youji tanpa mengalihkan pandangannya. Ia tersenyum. "karenanya aku ingin keberadaanku disini, akan mengubah hidupku sedikit lebih berarti dan berwarna,"

Mark yang terharu akan penjelasan Youji segera mendekap erat gadis di sampingnya. Berharap agar ia juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Youji. "Kau tak perlu khawatir. Aku aka nada bersamamu. Dan kau bisa mendapatkan apa yang kau harapkan mulai dari sekararang,"

"Maksudmu?" Youji melepas pelukan Mark dan menatap wajahnya.

Tanpa membalas apa-apa, Mark hanya menampilkan senyumnya. "We'll see,".







To be continued....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Halo~~~~~

setelah sekian lama baru update sekarang. karena lagi banyak ujian dan tugas dari para dosen yang baik hati ^^

yah pokoknya terima kasih untuk kalian yang masih setia menunggu. ku pasti akan usahakan untuk

[GOT7 Mark FanFiction] Falling in Love With YouWhere stories live. Discover now