Chapter 4

607 37 0
                                    

Mark dan Youji pun jadi diliputi perasaan bersalah.

Kenapa aku jahat sekali padanya? Memangnya dia salah apa?

Memangnya aku ini siapa baginya?





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini adalah hari sabtu, Youji tak mempunyai rencana apapun hari ini. Sudah hampir seminggu Youji berada di LA dan sejak kejadian di hari itu, Youji tak dekat dengan Mark lagi. Selama itu, Angel selalu mendekati Mark dan mengobrol dengannya (lebih tepatnya mengobrol sendiri) karena Mark yang tidak mempedulikan Angel.

Hingga pagi ini saat Youji sedang sarapan sendiri, Angel datang bersama dengan Minhyuk. Membuat Youji sedikit terkejut. "Kalian datang kesini?"

"Aih, Youji, apakah kau tidak bosan dengan makanan dari kantin dan kafetaria sekolah?" tanya Angel melihat Youji dan makanannya dengan miris. "Sekali-kali kau harus makan di luar. Siang ini, aku akan mengajak kalian juga Mark untuk makan siang di Uncle Joe's, restoran favoritku dengan Mark!"

DEG! Dada Youji sedikit sakit mendengarnya. "Restoran, favoritmu dengan Mark?"

Minhyuk memperhatikan ekspresi wajah Youji dengan heran. "Cuma restoran cepat saji biasa kok. Di Korea 'kan juga banyak," timpal Minhyuk.

"A-ah i-iya. Di Seoul banyak restoran cepat saji," sahut Youji.

Kemudian, Angel pergi ke tempat di mana Mark juga sedang makan sendiri. Ia kemudian menarik laki-laki itu dan membuatnya duduk di depan Youji. Seketika pandangan mereka bertemu dan kemudian kembali menunduk. Lagi-lagi hal itu dilihat oleh mata tajam Minhyuk.

"Mark, nanti siang kau harus ikut kami ke Uncle Joe's ya. Memangnya kau tidak bosan makan disini terus? Kita beritahu Youji tentang restoran yang sering kita datangi itu," kata Angel sambil menekankan kata 'sering datangi'. "Youji, pokoknya kau harus ikut. Kita ketemu di sana jam 1 ya,"

Youji mengangguk. Setelah itu, Angel dan Minhyuk pergi meninggalkan Youji dan Mark yang terdiam. Dan selama beberapa menit mereka masih terdiam hingga akhirnya Mark memecah keheningan diantara mereka.

"Maafkan aku, soal yang kemarin. Aku sangat keterlaluan," ucap Mark pelan sambil menatap Youji.

"Aku juga minta maaf sudah membentakmu kemarin. Kau pasti merasa tersinggung," sahut Youji semakin menundukkan kepalanya.

Mark tersenyum. Ia mengangkat kepala Youji yang menampakkan wajah gadis itu yang sangat merah. Mark tertawa. "Kenapa wajahmu merah sekali? Aku 'kan hanya minta maaf, bukan menciummu. Atau kau mau..."

Youji langsung menjauhkan wajahnya. "Y-Ya! Kau gila? I-itu karena aku tidak pernah meminta maaf seperti ini kepada orang lain," sanggah Youji sambil memalingkan wajahnya yang kemerahan agar tak terlihat oleh Mark. Ia melirik ke arah Mark yang masih tertawa. "Aku akan kembali ke kamar untuk siap-siap,"

Kemudian Youji bangkit dari tempatnya sambil membawa baki makanan. Saat akan melangkah pergi, tiba-tiba Mark menahan tangannya yang membuat ia hampir saja menjatuhkan baki makanan tersebut.

"Jangan lupa, nanti siang," ucap Mark mengingatkan Youji yang dibalas anggukan gadis itu. Karena malu, Youji langsung pergi.

Dari kejauhan, Mark menatap gadis itu. Ia tersenyum. Mark senang sekali kini hubungannya dengan Youji bisa membaik lagi. Sementara itu, tanpa Mark ketahui, Youji sendiri juga tak henti-hentinya tersenyum karena ia bisa dekat lagi dengan Mark. Ia berharap acara makan siang ini akan berjalan lancar dan tak seburuk yang ia pikirkan.









~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Youji bersiap-siap untuk acara makan siangnya bersama dengan Mark, Angel, dan Minhyuk nanti. Karena hari sedang cerah, ia memilih memakai t-shirt biasa dengan rok di atas lutut dengan sneaker kesayangannya. Youji juga memilih mengepang dua rambutnya.

TOK!TOK! Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Youji berjalan dan membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. "Mark?"

Melihat sosok mungil di depannya, Mark hanya tertegun. "Imut," gumamnya.

"Apa?"

Seketika Mark langsung tersadar dan tersenyum kepada Youji. "Ah tidak. Kau sudah siap?" tanya Mark mengalihkan pertanyaan Youji. Gadis itu sendiri hanya mengangguk.

Youji memasukkan handphone beserta dompetnya ke dalam tas. Tidak lupa sebelum pergi ia mengunci pintu kamar. Setelah itu, ia berjalan mengikuti Mark menuju restoran yang telah diusulkan oleh Angel.

Ketika mulai berjalan, Mark menengok ke arah sosok Youji yang mengikutinya dari belakang. Mark menghampiri gadis itu dan menariknya agar berjalan di sampingnya. "Kenapa kau berjalan di belakangku?"

Melihat tangannya digenggam oleh Mark, wajah Youji seketika memerah seperti kepiting rebus. Mark yang menyadari hal itu juga tersadar dan melepaskan genggaman tangannya. Mereka kembali berjalan bersampingan.









Sudah hampir 15 menit mereka berjalan tapi belum ada yang berbicara sama sekali. Entah kenapa perasaan Mark jadi grogi ketika berdua saja dengan Youji. Sama halnya dengan Youji yang sangat canggung berada di dekat Mark.

"Nama restorannya Uncle Joe's, haha nama yang lucu," kata Youji memulai obrolan untuk menghilangkan suasana canggung di antara mereka. "Mark, kau sering ke restoran ini bersama Angel ya?"

Mendengar Youji mengajaknya berbicara, hati Mark anehnya merasa senang. Ia tersenyum. "Tidak juga. Aku akan pergi dengannya kalau dia memaksa dan mulai menggangguku," sahutnya. "kalau aku menolak ajakannya, kadang dia merujuk dan mulai menggangguku. Maka aku terpaksa mengikutinya,"

Diam-diam, hati Youji agak sakit mendengar cerita Mark bagaimana akrabnya dengan Angel. "Meskipun terpaksa, kau pasti senang bisa dekat sekali dengan Angel. Dia adalah gadis yang baik, selain itu dia juga cantik," puji Youji sambil sesekali membandingkan dirinya dengan Angel. "Dia juga ketua tim cheers , dia sangat berbakat dibandingkan dengan aku..."

Mark menghentikan langkahnya. Youji yang heran menoleh ke arah Mark dan melihat ekspresi laki-laki itu yang tampak sedih. "Kalau aku diberi pilihan, jelas aku akan memilih untuk makan bersama dengan orang yang kusukai," ucap Mark dengan suara pelan. "jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Menurutku, kau sempurna, Park Youji,"

To be continued...

[GOT7 Mark FanFiction] Falling in Love With YouWhere stories live. Discover now