Pagi pertama menjadi dirinya sendiri. Naya kini sudah berada di depan pintu rumahnya dengan sebuah koper disampingnya. Wajahnya menunjukan bahwa dirinya sangat lelah akibat kejadian semalam dan membuat lingkaran hitam dimatanya muncul karena tidak bisa tidur.
Alasannya karena Bagas, ya Bagas.
"Aku...."
Mata kedua orang yang saling berhadapan itu masih bertubrukan di kegelapan malam kota Jakarta."Aku.." ucap Naya lagi tidak jelas masih dengan posisi yang sama dimana Bagas masih menutup mulut Naya dengan telapak tangannya.
"Aku... g..gak..bi..sa..napas" akhirnya Naya bisa melengkapi kalimatnya meski dengan terbata.
Otomatis Bagas melepaskan tangannya yang menutup mulut Naya dan juga mengurung Naya.
"Fffuuhh" lega Naya akhirnya bisa bernapas dengan normal.
Krikk krikk kriikkk
Suara jangkrik disekitar rumah, seakan menjadi penanda betapa akward nya Naya dan Bagas saat ini.
"Ada apa? Kenapa kesini?" Tanya Naya melihat sekeliling, tempatnya berada saat ini. Sungguh bulu kuduk Naya yang tertiup angin membuat membuat pemikiran naya yang paranoid dengan hal gaib kembali muncul.
Bagas yang ditanya hanya bisa menunjukan seringaian kecil disudut bibirnya.
Sepertinya setelah hari ini akan sangat rindu menjahili Gadis didepannya.
"Kenap..." belum sempat kembali bertanya telunjuk Bagas sudah mendarat di bibir Naya.
Tanpa menjawab wajah Bagas semakin mendekat kearah wajah Naya.
'Mau ngapain?' Pikir Naya otomatis memundurkan kepalanya. Namun ternyata jarak kepala Naya dengan tembok membuat Naya tidak bisa bergerak lagi. Dan membuat Bagas leluasa mendekat. Lalu..
"Lo mau gak ambilin mangga dipohon yang itu?" bisik Bagas ditelinga Naya dan benar-benar membuat mata Naya melotot otomatis lalu melirik kearah yang ditunjuk Bagas.
"Hah?" Ketidak percayaan atas ucapan Bagas membuat Naya tidak habis pikir dengan sifat Bagas.
"Bisa ya?" Bagas kini mengangkat alis kanannya menunggu jawaban Naya.
"Tapi aku gak bisa manjat" naya melihat bagas dengan wajah menyedihkan agar Bagas mengurungkan niatnya.
"Lo mau ngambilin mangga buat gue sekarang, saat ini juga atau mau gue.." bagas menggantungkan kalimatnya lalu melirik Naya dengan seringaian yang masih bertahan di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'amour: Naya untuk Bagas (Completed) ✔
RomanceSeorang mahasiswa fashion design yang harus rela jadi penata busana dan asisten manajer hanya untuk menolak keinginan papa nya bekerja di perusahaan yang bertolak belakang dengan cita-cita nya -NZ Ice prince dengan sejuta pesonanya y...