21. AKHIRNYA?

132 8 0
                                    

"Han tunggu napa," tutur Genta. Dia berjalan cepat menyusul Hanny yang pagi itu berniat pergi ke sekolah sendiri. "Kita kan udah jadian, jangan main tinggal-tinggal aja dong,"

Tanpa melirik kebelakang Hanny menyahut. "Lebay banget sih lo, ini gue nggak mau telat. Gue mending pake taksi aja deh, nunggu lo lama,"

"Han,"

Hanny berhenti berjalan tepat di ambang pintu, ketika matanya melihat mobil pribadi barusaja parkir dipekarangan rumah. Tak lama seseorang yang dia tebak adalah supir keluar, lalu membuka bagasi, disusuli dengan pintu kanan penumpang terbuka. Menpilkan wanita paruh baya yang wajahnya selalu hadir didalam mimpi, yang selalu dia rindukan.

Hal itu membuat Genta bergegas menghampiri. "Han, lo kenapa?"

Belum Genta sampai didekat Hanny, Hanny berlari keluar rumah sambil berteriak. "Mama,"

Hanny langsung menghambur ke pelukan Rose. Bibirnya tersenyum bahagia. "Mah, mama, Hanny kangen,"

Tak lama kemudian, pintu kiri penumpang, dan pintu kiri didepan terbuka, menampilkan Ghina dan Gibran.

Hanny bergumam dipelukan Rose saat Ghina dan Gibran tersenyum padanya. "Tante, Om,"

"Idiot lo jangan tinggalin gue elah, apa perlu gue panggil sayang biar berangkat bareng,"

Suara itu terdengar bersamaan dengan siluet Genta yang baru saja muncul dari balik pintu. Hal itupun membuat Rose melepaskan pelukannya. Dia menatap Hanny. "Udah sayang-sayangan?" tanyanya dengan senyum jahil.

Hanny hanya tersenyum, sebelum dia memilih menghampiri Gibran dan Ghina dan menyalimi keduanya.

"Genta sini," teriak Gibran. "Bantuin papi masukin koper nih," katanya sambil tertawa.

Barulah, Genta bergegas menghampiri, menyertakan dirinya disana. Sesampainya, Ghina langsung saja memeluk Genta. "Mami kangen sama kamu, sama Ginny juga," pelukannya dilepas, Ghina menatap Genta. "Mana kakak kamu?"

"Pagi-pagi dia udah berangkat, katanya dia ada jadwal piket hari ini,"

"Nah kalian kenapa masih disini?"

"Astaga," Hanny menepuk jidatnya. "Kita kan tadi lagi buru-buru berangkat sekolah,"

Hanny langsung buru-buru mengucapkan salam. "Mah, Tante, Om, Hanny berangkat dulu ya," setelah itu Hanny berlari, nantinya dia kan menggunakan taksi menuju sekolah.

Melihat itu Genta berdecak. "Tuhkan, main tinggal-tinggal aja tuh orang,"

Gibran terkekeh. "Yaudah kejar sana yayang nya,"

"Udah siang lo Ta,"

"Tante titip Hanny ya disekolah,"

***

Pacar ❤ : hai, Han.

Hanny akan mengetikkan balasan, ketika dia mulai ingat sesuatu dia menggelengkan kepalanya. "Enggak han,"

Dia tidak membalas, melainkan mengganti nama kontak tersebut. Setelahnya dia baru mulai membalas pesan itu.

Hanny : hai,

Angga💔 : lagi sibuk? Boleh aku vc? Aku mau bilang sesuatu,

Hanny : aku lg lumayan sibuk sekarang. Kalo kamu mau bilang soal kita, lupain aja Ga, aku baik-baik aja. Kamu nggak perlu merasa bersalah,

Angga💔 : syukurlah kalo emang kamu baik-baik aja, tapi Han, ada yang mau aku bilang ke kamu, sesuatu yang selama ini aku rahasiakan.

Hanny : aku tunggu kamu liburan ke Indonesia ya, Bye..

Feeling✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang