E p i l o g

2.6K 85 0
                                    

Shania melempar toganya dengan perasaan gembira. Hari ini, ia sudah lulus kuliah. Shania merasa bahwa ia sudah benar-benar menjadi dewasa.

Shania mengedarkan pandangannya, mencari orangtuanya. Ia menghampiri dan memeluk orangtuanya yang tersenyum bangga.

"Ma, Pa, Shania berhasil," ujar Shania bangga.

Orangtuanya tersenyum lebar. Tak henti-hentinya mengucapkan selamat.

"Oh, iya. Ada yang menunggu kamu sedari tadi. Mama & Papa ke mobil duluan, ya." ujar ibu Shania sambil menunjuk seorang laki-laki yang memakai tuxedo.

Shania menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"Happy graduation day, my queen,"

Shania terkejut, lalu memeluk Zaidan erat.

"Aku kangen kamu,"

Zaidan mengelus kepala Shania dan mencium keningnya.

"Ikut aku, sini." Zaidan menarik Shania ke sebuah tempat yang sepi.

"Sha, ingat janjiku bertahun-tahun yang lalu?"

Shania menggelengkan kepalanya. Ia tidak terlalu mengingatnya.

"'I'll promise that you'll be mine soon'," ujar Zaidan. Shania langsung mengingatnya.

"Iya, iya, aku ingat,"

"Mungkin, sekarang adalah saat yang tepat." Zaidan mengeluarkan sebuah kotak beludru merah, lalu berlutut di hadapan Shania.

"Will you be mine, forever?"

After ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang