Chapter 48 "Team As A Guard"

Mulai dari awal
                                    

"Modus modus! Modus modus!" ledek Steny juga dengan menjulurkan lidahnya, Chaser yang melihatnya langsung tertwa terpingkal-pingkal, tanpa disadari wajah mereka semakin mendekat dan

"Aaaaaaaa!!!" teriak mereka berdua, karena lidahnya ber**** (yang dibawah umur, maaf) dan langsung lari berbeda arah

"antiseptic! Antiseptic!" teriak Steny berlari

"Air panas! Air panas!" teriak Antha berlari

"hahahahahahahahah!!!" tertawa Chaser wanita itu tidak ada habisnya

Lily, Zefffina, Bryan dan Steve berjalan dikoridor dan menuju lift, mereka akan pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk Steny yang pingsan, sekaligus Stella yang kakinnya terkilir akibat terpeleset

"apa Antha dan Steny sudah sampai di Rumah Sakit?" tanya Lily

"aku pun tidak tahu" ucap Zeffina, tiba-tiba

"Aku tidak di Sakit!!!" teriak seseorang yang sangat dekat, mereka mencari kekanan kekiri untuk mencari orang itu, tetapi nihil tidak ada siapapun

"hei!! Robot serangga!" ucap seorang wanita, mereka pun tersadar

"kamu nona Steny?" tanya Lily sambil fokus mendengarkan suara Steny dengan robot serangga yang sudah menempel ditelinga kirinya

"iya ini aku! Kalian bisa mendengarku bukan? Kalau begitu aku hanya bisa mengatakan," ucap Steny

"aku tidak di Rumah Sakit, kalian pergilah dan jenguklah Stella, Sekarang aku sedang menuju ke Aula besar" ucap Steny

"apakah kamu tidak apa-apa Steny?" tanya Lily

"aku baik-baik saja, tetapi perasaanku tidak baik" ucap Steny

"perasaan?! Perasaan apa?" tanya Zeffina

"perasaanku yang begitu malu" ucap Steny

"marooonnnnnn!!! Jika kamu mendengarkanku, tunggu saja! Aku akan membunuhmu!" teriak Steny, membuat mereka ingin sekali melepas serangga robot itu


"baiklah, baik aku tidak ingin mencampuri urusan kalian" ucap Bryan

"sudahlah, aku sudah sampai di Aula besar, bye" ucap Steny dan akhirnya suaranya lenyap

"lalu kita harus pergi kemana?" tanya Steve

"Rumah Sakit atau Aula Besar?" tanya Zeffina

"nona Steny bilang, kita pergi ke Rumah Sakit! Siren pasti sudah menunggu" ucap Bryann

"lagipula kamu sudah mengatakan 'aku tidak akan mencampuri urusan kalian' jadi ke Aula besar, bukan urusan kita" ucap Lily

"benar sekali! Nona Steny punya rencana sendiri, yang tidak kita tahu" ucap Steve

"Steny memang seperti itu, dia bisa bekerja sendiri" ucap Zeffina

"tetapi, kenapa tadi dia tidak sadarkan diri?" tanya Bryan sambil menatap keatas

"apa urusannya?" tanya Lily menatap Bryan yang begitu aneh

"apa kamu mau kalau aku pingsan?" tanya Lily ke Bryan

"untuk apa?" tanya Bryan yang sekarang menatap Lily

"aku ingin lihat, seberapakah romantisnya kamu!" ucap Lily berharap

"baiklah!" ucap Bryan, dengan cepat dia langsung mengangkat Lily dan segera berlari

"hei tunggu kami!!" teriak Steve dibelakang

"bye-bye!" ucap Bryan sambil tersenyum

"apakah kamu mau aku memperlakukanmu seperti itu?" tanya Steve dengan memperlihatkan Bryan dan Lily

"mmm, tidak mau!! Menurutku itu tidak romantis!" ucap Zeffina

"lalu?" tanya kebingungan Steve

"berpura-puralah seperti orang kerasukan! Dan kamu mengejarku" ucap Zeffina sambil tersenyum

"ha!!" ucap kaget Steve

"kenapa? Apa kamu tidak mau?" tanya Steve

"ya sudah!" ucap kesal Zeffina beranjak pergi

"tunggu!" ucap Steve dan dia langsung bergaya seperti orang kerasukan

"argghhh!" geram Steve berpura-pura, Zeffina lansung melirik kebelakang dan dia melihat Steve seperti orang kerasukan

"aku akan menculikmu!!" ucap Steve dengan senyum devil

"kaburrr!!! haha" teriak Zeffina dan langsung berlari tidak lupa dia tertawa bahagia

"arghhh!" geram Steve yang mengejar Zeffina, untungnya lantai 90 memang sedang kosong, karena semuanya berada di Aula besar dan Rumah Sakit. Jika mereka lihat, pasti mereka akan mebawa psikater.

"sekarang! Kita dalam masa genting!!" ucap nona Grace di mikrophone

"kita harus lebih waspada, dan lebih berhati-hati!"

"oleh karena itu, sekarang aku mempunyai rencana, agar pertahanan kalian lebih kuat!" lanjutnya

"kalian buatlah tim yang terdiri delapan orang!!" ucap nona Grace, dan semua orang langsung terpenjat kaget

"4 orang jurusan militer, 2 orang jurusan sosial dan 2 orang jurusan politik" ucap nona grace

"aku mohon, kalian bekerja samalah!" lanjutnya, semua orang tidak ada bisa yang menolaknya, karena ini memang jalan terbaik, agar AEA lebih kokoh pertahanannya

"dan aku mendengar kabar! Bahwa seluruh polisi normal dan tentara normal telah diculikk!!" ucap nona Grace

"apa?"

"benarkah?"
"bagaimana dengan ayahku?" itulah yang dikatakan para murid AEA

"lihatlah!" ucap nona Grace, dan monitor besar langsung menampilkan

Sebuah desa, diserang oleh manusia dengan pakaian serba hitam, anehnya mereka semua memakai kacamata yang melingkari kepalanya, manusia tersebut bahkan jumlahnya ratusan

"aku merasa bahwa mereka adalah orang yang telah diculik!" ucap nona Grace

"dan mereka dikendalikan oleh seseorang!"

"jadi! Jika kalian bertarung dengan mereka! Tolong jangan bunuh mereka!"

"tetapi hancurkanlah kacamata yang melingkar dikepala mereka!!" ucap nona Grace

"apa kalian mengerti??!!" tanya nona Grace

"mengerti!!!!" jawab semua orang

"baiklah! Susun tim kalian" ucap nona Grace dan melirik ke semua seluruh siswa, di ujung pintu besar, dia melihat Steny

"aku lupa! Aku membutuhkan penjaga untuk nona Steny!" ucap nona Grace

"apakah disini ada sukarelawan??" tanya nona Grace, tetapi semuanya hanya menunduk

"Will! Tyna!" ucap nona Grace, melirik kearah ketua dan wakil jurusan sosial

"maaf nona! Kami tidak bisa menjaganya, karena melindunginya butuh resiko dan tanggung jawab besar" ucap Will

"aku tidak butuh penjaga! Aku bukan seorang tahanan yang perlu dijaga!" ucap Steny dan semua orang langsung meliriknya kebelakang

"aku yang akan selalu menjaganya!"

TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBACA

JANGAN LUPA UNTUK VOMENTNYA

AT931

X!

Amazing Eyes Academy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang