Chapter 11 "Battle Postponed"

93.4K 9.3K 166
                                    

SEDIKIT INFORMASI, MALAM INI SAYA AKAN LANGSUNG MEMPOSTING CERITA INI DUA CHAPTER SEKALIGUS, KARENA BESOK MALAM SAYA SIBUK

HAPPY READING

"Steny!! Siapa yang akan kamu pilih?" tanya tuan Rhito

"aku memilih" ucap ragu-ragu Steny

"aku!!!" ucap kompak ketiga orang itu

"aku yang memutuskan! Bukan kalian!" ucap marah Steny dengan matanya yang seakan-akan keluar

"cepatlah! Aku sudah tidak sabar lagi ingin melawanmu" ucap ketus Stella, sedangkan Steny hanya diam saja tidak berkutik sekali pun, sehingga membuat para penonton geram melihatnya

"terlalu lama! Rasakan ini" ucap Antha dan langsung menyerang Steny dengan dua pedangnya yang begitu tajam, melihat hal itu Siren dan Stella tidak tinggal diam, mereka pun mengeluarkan senjatanya dan langsung berlari kearah Steny.

"apa kalian sudah gila!" ucap Steny kesal melihat ketiga orang itu yang langsung menyerangnya, sehingga dia melakukan sesuatu yang tidak terduga, dia mengedipkan matanya kearah permukaan bawah arena, dan seketika permukaan bawah arena itu langsung diselimuti oleh Es dan ketiga orang itu langsung tersungkur kebawah.

Dan Steny pun tertawa terbahak-bahak "hahahahahahahaha" ucapnya sambil memegang perutnya, bahkan bukan hanya Steny yang tertawa tetapi semua penonton.

"hahhh!!" ucap geram Antha

"tidakkk!! Aku di permalukan didepan umum seperti ini" teriak manja Stella

"bagus juga" ucap Siren, Steny langsung diam dan segera mengambil 3 bola, yang merupakan senjata ketiga orang itu dan anehnya jam Steny mengeluarkan cahaya seperti menscan bola itu, tetapi dia tidak memperdulikannya dan langsung melemparnya kembali.

"Ini senjata kalian" ucap Steny dan langsung berbalik

"Tuan Rhito! Aku merasa ini tidak adil!" ucap Steny protes.

"memang benar! Ini tidak adil, jika begitu pertarungan ini ditunda" ucap Tuan Rhito, dan semua orang pun begitu kecewa mendengar hal itu.

"baiklah, terimakasih Tuan Rhito" ucap Steny dan langsung menuju kesebuah lingkaran yang tadi dia gunakan untuk muncul ke arena.

"hei tunggu!!" ucap Stella yang dapat berlari dengan arena yang sudah dilelehkan dengan Lava tipisnya, Steny pun langsung berbalik.

"Stella jika kamu melangkan tiga langkah, kamu akan jatuh" ucap Steny yang sudah melihat data Stella melalui kacamata hologramnya.

Tetapi Stella tidak mengubrisnya, dia melangkah kan kakinya untuk menuju kearah Steny dan tanpa disangka ucapan Steny itu benar, "Awww"ucap kesakitan Stella

"kakimu itu terkilir jadi beberapa hari ini sepertinya kamu harus istirahat" ucap Steny dan langsung kembali ke ruangan yang dia tuju.

"beraninya sekali kamu bilang seperti itu!!" teriak Stella yang masih memegang kakinya, sedangkan Steny sudah tidak terlihat lagi. Steny pun langsung pergi ke rumah sakit AEA.

"permisi, dimana ruangan atas nama Lily dan Zeffina?" tanya Steny ke seorang wanita salah satu perawat di RS AEA

"apakah dua wanita yang terluka di pertarungan tadi?" tanya wanita itu

"benar sekali" ucap Steny dengan anggukan

"dia ada dikamar no 29" ucap wanita itu

"terimakasih" ucap Steny

"sama-sama, Lensa yang cantik" balas wanita itu dengan sebuah pujian, seketika itu pun Steny langsung kembali bingung, dan dia hanya membalas senyuman lalu beranjak pergi.

Amazing Eyes Academy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang