Chapter 21 "Failed Battles And Weapons Of Intruders"

82.6K 8K 127
                                    

SELAMAT MALAM

TERIMAKASIH YANG TELAH BERKOMENTAR KALAU CERITA INI "TERLALU TERBURU-BURU"

KARENA SAYA MEMBUAT CERITA LANGSUNG TO DO PONIT, TANPA MENGEMBANGKANNYA DAHULU APALAGI MENAMBAH KATA-KATA TAMBAHAN HEHE

KALAU BERPIKIR SAYA SELALU BERPIKIR LEBIH DARI DUA KALI

ANEHNYA KENAPA KALIAN NYAMAN BACA CERITA SAYA? TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA INI

HAPPY READING 

"bughhh, bughhh" mereka berdua langsung terdorong kebelakang, dengan memegang dada mereka yang aku pukul tadi, mereka berdua menahan amarah mereka

"lihatlah! Ini semua gara-garamu" ucap Antha menyalahkan Siren

"seharusnya kamu yang berhati-hati" ucap Siren menentang

"baiklah, sepertinya aku sudah menunggu lama untuk hal ini" ucapku dengan mata fokus

"dimulai" ucapku, dan dengan cepat aku berlari kebelakang, bukan untuk menghindari mereka tapi untuk mengambil tempat yang sesuai untuk menyerang mereka

"lihatlah! Fokus" ucap Antha

"aku tahu!" ucap Siren, dengan cepat aku membuat permukaan yang dipenuhi dengan Es

Author'POV

Steny membuat permukaan arena dipenuhi dengan Es dan dia langsung berlari dengan kecepatan penuh, melihat hal itu Siren langsung diam saja dan membuka matanya dan kini dinding Es menyelimuti tubuh Siren, sedangkan Antha langsung melelehkan Es disekitarnya, Steny masih berlari, ketika mulai mendekat tiba-tiba

"Syutt" terdengar suara Steny melesat keatas dengan membuat sebuah jalur Es kebelakang Antha dan Siren, Siren hanya diam saja karena dia merasa aman dan Antha langsung sigap menghadap kebelakang, tetapi Steny hanya tersenyum

"huhh" ucap Antha dan mengeluarkan dua pedangnya dan langsung menyerang Steny, Antha begitu serius mengibaskan pedangnya tetapi Steny selalu bisa menghindarinya dengan tangan kosong, Steny hanya perlu menghindar dari pedang itu, tetapi tiba-tiba sebuah bongkahan ES tajam langsung mengarah kepadanya tetapi Steny masih fokus dengan pedang Antha dan

"Sreet" Es itu hancur oleh pedang Antha

"ada apa ini! Kenapa dia menyelamatkan lawannya!" komentar tuan Rhito

"apa yang kamu lakukan?" tanya Siren kepada Antha

"sudah aku bilang, aku yang akan menyerangnya" ucap Antha

"tapi dia kan lawan!" ucap tidak percaya Siren

"lebih baik aku menyelamatkan lawan yang terang-terangan menyerangku, dari pada membantu kawan yang sering menusuk dari belakang" ucap Antha

"memang kamu tidak bisa di ajak kerja sama!" ucap marah Siren

"memangnya kenapa?! Apakah ada masalah?!" tanya Antha menantang

"apa kita perlu bertarung disini?!" ucap tantang Siren

"tentu saja! Ayo!" ucap Antha dan dia langsung menyerang Siren, Siren pun langsung mengeluarkan pedang besarnya yang agak sedikit melengkung, mereka berdua bertarung tanpa menyadari siapa kawan dan siapa lawan

"ada apa ini!" komentar tuan Rhito tidak percaya, tetapi Antha dan Siren masih bertarung dengan pedang mereka, Steny yang melihat itu hanya diam saja seperti manequin

"kita lihat nanti! Aku pasti akan menang" ucap Antha sambil menyerang

"kamu hanya menang poin, bukan menang kebenarannya" ucap Siren

Amazing Eyes Academy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang