Chapter 42 "Human Resurrection In The Tube"

70.3K 7.4K 99
                                    

SELAMAT MALAM

INGAT TYPO DIMANA-MANA

HAPPY READING....

"aha!!" ucapku mendapatkan ide

"mata Cyanku" ucapku teringat dengan kemampuan mataku itu

"baiklah" ucapku dengan langsung memejamkan mataku agak lama dan kembali aku buka, sehingga terlihatlah sebuah visual yang agak berbeda dengan mata biru es yang visualnya normal

"aliran tabung ini, kemana perginya?" tanyaku sambil menatap salah satu tabung, akupun langsung mengikuti aliran yang mengendalikan mereka semua, aku berjalan tanpa melihat benda apapun, aku begitu fokus melihat aliran ini

"hah!" ucap kagetku ketika aliran ini menuju perapian tua, yang dibaliknya terdapat ruangan tersembunyi, dengan cepat aku membuka jalan perapian tua itu dan segera memasukinya, disana aku kembali mencari aliran itu dan

"ketemu!" ucapku senang karena aliran itu berada tepat dibawahku

"bagaimana lagi ini?" tanyaku berpikir, tanpa sengaja aku melihat tembok beton bekas foto pernikahan orang tuaku, disana tampak tombol berwarna putih

"itu dia!" ucapku dan segera mendekatinya

"semoga saja bisa terbuka" ucapku, perlahan-lahan aku mendekatkan tanganku ke tomol tersebut, hingga

"tekk" suaranya begitu pelan, tetap setelah itu

"drdrttdrtttdrtttdrrtrttt" tempat ini bergetar seperti adanya gempa, tetapi permukaan aliran tadi terbuka, keluarlah sebuah meja berbentuk bintang

"waw!" ucapku

ujung meja berbentuk bintang tadi mengeluarkan sebuah hologram garis dan bersatu keatas hingga mengerucut dan menjadi sebuah limas, lalu keluarlah sebuah tombol didalamnya, terlihatlah sepuluh tombol dengan berwarna berbeda, aku melihat tombol warna pink yang memudar

"itu pasti untuk ibu" ucapku

"sekarang bagaimana lagi menekan tombol itu, ada sebuah hologram yang melindunginya" ucapku lagi sambil berpikir, karena mata Cyan ini hanya diam saja, tidak memperlihatkan data ataupun yang lainnya

"sebaiknya aku coba terlebih dahulu" ucapku untuk mencoba memasukan tanganku kedalam hologram itu, perlahan-demi perlahan aku mulai mendekati hologram itu dan jari telunjukku sudah begitu dekat dengan hologram tipis transparan itu namun terlihat berwarna biru, hingga akhirnya

"hanya Profesor Denta dan keturunannya saja yang dapat menekannya" sebuah hologram yang menampilakan tulisan membuatku begitu kaget.

karena mengetahui hal itu, dengan cepat aku langsung memasukan tanganku, kini aku berhasil memasukinya "sedikit lagi" ucapku untuk menekan tombol berbeda warna itu

"prakk!" terdengar suara ketika aku menekan tombol itu, karena tombolnya begitu kecil dan berdekatan dengan cepat aku langsung menekannya secara bersamaan

"tushhhh, tushhhhh" terdengar suara tabung, dengan cepat aku menuju ketempat tabung, saat aku lihat, tabung itu mengeluarkan sebuah asap yang mengelilingi tubuh mereka, tidak lama setelah itu tabung itu terbuka dengan sendirinya, aku hanya diam berdiri menunggu mereka bangkit

"ayolah! bangun" ucapku dalam hati

"bangun! bangun! bangun!" ucapku seperti menyemangati orang yang sedang berusaha

tangan mereka mulai bergerak, aku yang melihatnya begitu geram, ingin sekali tangan mereka langsung aku lempar

"ayo! ayo! ayo!" ucapku seperti orang menonton sepak bola

Amazing Eyes Academy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang