Chapter 5

5.7K 527 78
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto
.
Love and Ambition
.
Rate: T+ (18+)
.
Genre : Romance, Hurt
.
Warning: Cerita ini hanya fiksi, semua karakter dan kondisi didalamnya hanya rekayasa author dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata

...

Happy Reading

...

Ketika tiba didepan gerbang seimon gate, Hinata berhenti sejenak dan menarik nafas sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok Naruto. Tidak perlu waktu lama, Hinata mendapati Naruto yang bersandar disamping pintu mobilnya yang diparkir dipinggir jalan.

Naruto tidak melihat Hinata, pria itu sedang sibuk dengan ponselnya. Seharusnya Hinata segera mendekat dan menyapa Naruto, tapi kaki Hinata tidak bisa bergerak dari tempatnya.

Mendapati pemandangan pria itu beberapa meter didepannya membuat Hinata menahan nafas. Bagaimana tidak, beberapa kali bertemu Naruto, Hinata hanya pernah melihat Naruto dalam balutan jas nya.

Jas yang biasa membungkus badan kekar pria itu kini menghilang. Naruto hanya mengenakan kemeja putih yang menempel dengan pas ditubuh keras dan kokoh itu, menonjolkan dada bidang perut berototnya. Dua kancing kemeja teratasnya sudah dibuka, mengekspose leher eksotis berwarna serupa perunggu itu. Bagian lengan bajunya pun dilipat sembarangan sampai siku hingga memperlihatkan otot-otot lengannya.

Secara keseluruhan, pemandangan Naruto yang berdiri disana terasa sangat... sensual.

Hinata tersadar dengan bisik-bisik di sekitarnya. Ternyata ada beberapa gadis yang berkumpul sambil memandang kearah yang sama dengan Hinata, menatap memuja pada pria berambut pirang yang rupawan didepan sana.

Naruto tiba-tiba mendongak dan langsung menatap tepat kearah Hinata. Menyadari kehadiran Hinata disana, pria itu lantas tersenyum.

Hinata bisa merasakan pipinya memanas melihat senyum menawan itu. Hinata menarik nafas dalam sebelum melangkah mendekati Naruto.

"Hei, lama menunggu?"

Begitu suara bariton itu menyapa telinganya, Hinata baru menyadari dia merindukan sosok pria ini.

"Tidak, tepat 20 menit. Berangkat sekarang?" sahut Hinata.

Naruto mengangguk singkat dan bergeser membuka pintu penumpang untuk Hinata.

Hinata tersenyum mendapati perlakuan manis itu. Ia masuk sambil mengucapkan terima kasih pada Naruto. Sekilas begitu melewati sosok Naruto, Hinata bisa mencium aroma campuran antara citrus dan mint yang memabukkan menyeruak dari tubuh pria itu.

"Kemana kita akan pergi?" Suara Naruto yang sudah duduk disampingnya menyadarkan Hinata dari keterpakuannya.

Hinata berpikir sejenak. Tadinya dia berencana untuk pergi ke distrik Shibuya atau Shinjuku yang lebih dekat dari kampusnya. Tapi setelah dipikir lagi, sebaiknya dia tidak pergi kesana.

"Apa kau keberatan jika kita pergi agak jauh? Ke distrik Edogawa misalnya?"

Naruto sedikit terkejut mendengarnya, namun hal itu langsung berganti dengan seringaiannya. "Memangnya kenapa? Kau ingin pergi berlama-lama denganku ya?"

Hinata langsung mencibir. "Jangan salah paham, aku tidak mau ke distrik sekitar sini karena ada kemungkinan kita akan bertemu Neji-nii."

"Ah, benar, aku ingin bertanya tentang itu, kemana Neji? biasanya dia selalu mengawalmu kemanapun, kan? kau kabur?"

Love and AmbitionWhere stories live. Discover now