Like how it should.

41 2 0
                                    


Karena bintang seharusnya bersama rembulan, bukan mentari.

-( Anonymous )-

Request by : Ninda.
Pengarang Ide : Ninda, Que, Steffany.
Editor : @rque1010
✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳

Rico Alexandro. Namamu cukup menyebalkan untuk diingat, tapi nama itulah yang berhasil mengetuk pintu baja di hati ini. Lucu memang, terkadang, seperti kata seorang Tatsuya Fujisawa di novelnya Ilana Tan itu, Satu-satunya yang kuinginkan dalam hidup menjadi satu-satunya yang tak dapat kumiliki, kalau di novel itu Tara, ini Rico.

Menghindar. Andai aku dapat menghindar dari perasaan aneh itu dulu, andai aku dapat menghilangkan perasaan itu dulu, Dan, sekarang, semuanya telah terlambat. Tapi, anehnya, aku tidak mengandai-andai karena menyesal, aku mengandai-ngandai karena kecewa. Kecewa dengan perasaanku yang lebih besar dari penyesalanku.

Garis itu telah terlampau tebal diantara kita, Rico. Sudah terlalu sulit untuk menghapusnya. Penyangga dari tenda ini telah roboh, hancur berkeping-keping. Kalaupun ada penyangga baru, kita sama-sama tahu, tak ada yang sanggup untuk membangunnya kembali.

Apakah memang sudah saatnya kita berpisah? Atau tepatnya, sudah saatnya kita sama sama melupakan? Aku seperti air dan kamu seperti minyak. Hanya dapat bersama tetapi tak dapat dipersatukan.

Banyak yang berkata, aku harus mulai mencari yang lain, dan mulai membuka hatiku untuk yang lain. Katakanlah padaku, apa aku harus melakukan itu semua?

Tapi mendadak, semuanya berubah. Perasaan nyamanku padamu, perasaan khawatir, canggung, dan debaran jantung itu telah berpindah. Semuanya Rico, Semuanya.

Dan dengan cara itu, aku akan mencoba melupakanmu. Walaupun dulu perasaan itu kuat, aku masih sadar, semuanya harus menghadap kenyataan. Kita harus menghadapi perasaan kita itu.

Untuk sekali lagi, aku akan mencoba melupakanmu, dan memoles kembali luka-luka ini. Dan aku juga berharap, kalau kamu bisa melakukan hal itu juga.

###

Samudera telah terbentuk
Jeritan berwarna gelap sudah dikutuk
Menarilah wahai burung pelatuk
Menarilah bersamaku dalam keadaan terburuk.

Wahai cahaya wahai rembulan,
Nyanyian angin sungguh merdu untuk didengar.
Lembaran baru telah terbuka lebar,
Untuk anda sang mentari kecilku.

Tatap aku, sang pemilik mata indah,
Bisikkan padaku pengakuanmu,
Agar bintang dapat bersinar kembali,
Di dalam lubuk hatiku.

Aku menemukan insan dibalik mata itu,
Menemukan ketulusan yang sama
Seperti yang diberikan padamu,
Untukku.

Sang pemilik hati ini bimbang,
Apakah harus percaya, atau tidak.
Sang pemilik hati ini telah berubah,
Dengan berat hati ia telah memutuskan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bintang kecil ini akan mencari rembulannya, bukan mataharinya.

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳
A/N : Haii guys~~ wussupp!!

Nih thor kedatengan tamu swag yang baru mendalami dunia kepenulisan. Si Ninda Halim. Yeee!!🎉🎉

Si Ninda Halim nih teman pena thor dari salah satu klub kepenulisan juga. Sebenarnya menurut thor, Ninda itu orangnya easy going gitu, fun banget, sama wawasannya luas, dan jago baper juga, ya kan Nin? Wkwkw

Kalo steffany, dia tuh orangnya lebih suka kasi ide gitu kalo menyangkut cerita. Tapi kalo udah bahasa puitis, ampun deh thor ampunnnn, senior thor banget dee👏👏. Orangnya agak kalem, tapi kalo udah menyangkut korea,...😏*senyum senyum*

Nanti bakalan ada chapter bonus kok, see ya💕

Nahh, sekiann ya😊

Love,
Thor🌞


Romance Short Stories [ Indonesian Subtitle ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin