Sunset

137 11 0
                                    

Matahari terbenam adalah bukti nyata bahwa akhir juga dapat indah

-(Anonymous)-

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳

Namjoon, mantanku yang pertama sudah menjadi idol. Ini gila. Aku tak pernah menyangka, bahwa pacarku yang dulunya bertampang nerd yang tak mengerti apapun tentang romance yang sudah ku-putuskan pada saat SMA itu sekarang sudah menjadi orang hebat.

Yah, kuakui aku menyesal untuk mengakhiri hubungan kita dulu. Gara-gara ego sementaraku, hubungan kita berakhir.

Dulu, memang aku pernah menyukainya dan pacaran dengannya, itupun di-tembak lewat chat. Tapi, karena terkadang aku iri, iri terhadap pasangan-pasangan yang berlaku manis yang berani meng-upload kedekatan mereka melalui sosial media, dan bahkan mengungkapkan perasaan mereka di depan umum, aku iri.

Namjoon yang dulu tak pernah seperti itu. Bahkan menggandeng tanganku saja butuh waktu lama untuk diwujudkan. Tapi, aku tahu, dia menyukaiku. Dan suatu hari, kami berdebat, dan perdebatan itu menghasilkan buah pahit. Kami putus, karena dia terlalu pemalu, aku sempat merasa hubungan kami sudah hambar.

Tapi lihatlah dia sekarang, di fansign saja bisa skinship sampai segitunya. Dan bodohnya, sekarang aku salah- satu dari manusia bodoh yang menghadiri fansigning hari ini. Karena Jujur, aku merindukannya.

---

Dasar bodoh! Kenapa dia duduk paling ujung? Aku harus rela menunggu mereka sambilan mengobrol dengan member yang lain.

Yang pertama, Suga. Oh, astaga, dia begitu putih, dan juga manis, sangat beda ketika tampil on-stage. Dia manis.

Yang kedua, si lucu Jhope. Aku bukan bermaksud menyebutnya lucu, tapi dia sudah hampir membuatku salah fokus. Dia begitu ceria dan juga begitu lucu. Intinya, dia lucu.

Yang ketiga, Jungkook. Astaga, malaikat ini umurnya memang lebih muda dariku, tapi lihatlah, dia tampil begitu seksi dengan rambut acak-acakannya dan juga soflens berwarna abu. Dan dia sedikit adorable, ketika aku memanggilnya dengan sebutan Jungkook oppa, matanya membulat dan menatapku heran. Dan akhirnya kita tertawa, oh and, aku yang tertawa duluan. Dia keren ;)

Yang keempat, Jin. Jujur saja, aku juga penggemar boneka Mario. Jadi, ada sedikit bingkisan dariku, yaitu topi mario. Haha. Dia begitu menyenangkan dan juga dengan visual yang tidak main main. Intinya, dia tampan.

Yang kelima, V. Jujur saja, jika Namjoon tidak pernah melangkah di hatiku, mungkin V bakalan jadi biasku. Dia super duper absurd, dia juga yang paling gila diantara semuanya, padahal hadiah yang kuberikan sangat sederhana. Peniup gelembung. Dan gilanya, dia langsung mencobanya ditempat dan dalam beberapa detik, balonnya pecah semua karena sudah ditusuknya. Ah, dia menawan.

Yang keenam, jimin. Si seksi. Bibirnya, astaga, begitu seksi, dan juga chubby cheeksnya sangat menggemaskan. Aku pun hampir mencubit pipinya gemas. Tapi, nanti kalau bengkak, yah dijamin aku bakalan diseret security sambil dijambak oleh army lainnya. Ah, dia begitu seksi

Dan, yang paling terakhir, yang memiliki sisi semuanya dari ke6 member, Namjoon. Ah, begitu aku melihat wajahnya langsung, dia membeku. Ya tentu saja, sekarang aku pasti terlihat menyedihkan. Sudah terlalu jauh tingkatnya. Yang pasti, walaupun hubungan kita hanya sebatas idol dan fans, aku rela. Yang penting, aku dapat melihat wajahnya. Setidaknya, aku tidak akan merasa kosong.

Dan aku hanya memberinya sebuah roti stoberi. Dan, aku harap dia ingat, tentang roti stoberi itu.

---

Kan, sudah kubilang, dia gila.

Sekarang kita sudah duduk di black-van-nya. Berdua. Dan hening. Tadi, setelah melihatku dan juga roti stoberiku, Namjoon mengambil secarik kertas dari meja jimin, ya, jimin suka menaruh kertas kertas kecil yang kadang berisikan pesan kecil untuk fans. Namjoon menulis sesuatu yang gila. Ah, kan, aku lupa lagi, bahwa kenyataannya dia gila.

Temui aku jam 5 sore, di parkiran, black van, bermobil polisi XXXXXX--

Dasar tak berperasaan! Parkirannya luas, oh tidak, sangat luas! Dan kakiku hampir patah hanya untuk menemuinya di vannya.

Ah, sudahlah.... Yang penting aku sekarang sudah menemukan mobil itu.

---

"Jangan menemuiku lagi, Jinhee ah"

Katanya sambil menatap bawah kedua tangannya.

"Kau masih marah? Padaku?"

Suaraku bergetar.

"Jinhee ah, aku seorang idol, jika media tau tentang pertemuan ini, kita akan habis. Kamu, aku, dan BTS"

"Oh, ya sudah. Baiklah. Maaf, aku tak akan mengganggumu lagi. Tapi, bolehkah aku meminta kontakmu? Aku tidak akan menemuimu lagi. Tapi,--"

"Berikan ponselmu"

"Apa?"

"Kau mau kontakku kan? Berikan ponselmu"

Kita bertukar kontak, dan sejak hari itu, dia berubah, di chat, dia sangat hangat, ya, aku yakin, itu hanya akal-akalnya agar aku merasa cukup disayang dan tak mengganggunya lagi sampai..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3 bulan kemudian kami tertangkap kamera, sedang berpacaran, dekat sungai Han.

Ya, kami pacaran.

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳

A/N : Namjoon ah, maaf sudah memanggilmu gila~ hiks~ tak akan kuulangi lagi~

Enjoy~

Romance Short Stories [ Indonesian Subtitle ]Where stories live. Discover now