Delapan

2.4K 163 4
                                    

Vote and FOLLOW ya guys,don't Forget!

Terimakasih.🙏😘😘😘






Playlist:

Rabu,26 JunI 2019

🍁🍁🍁

Jelena terus berlari sambil memegangi jasnya yang kebesaran. Tapi,ia berfikir jika ia terus berlari anak buah ansel akan dengan mudah menemukan keberadaannya. Ia harus bersembunyi di suatu tempat. Wanita itu pun memasuki permukiman. Ia mengetuk salah satu rumah disana.

Seorang wanita tua membuka pintu."Siapa kau?"

"Aku jelena Nyonya." dahi Wanita tua berkerut."Jelena siapa?
"Aku mohon berikan aku tempat semalam ini saja?''Pinta je."Tidak. Pergi sana!"Usir wanita tua itu.

Jelena terus mengetuk pintu satu persatu. Penolakanpun ia dapatkan.

Hingga je menemukan sebuah rumah kosong. Ia memasukinya. Ia melihat sekelilingnya. Terlihat sudah usang dan kotor. Tidak apa-apa hanya untuk semalam je.

Ansel sudah kebakaran jenggot. Dia sangat marah karena wanitanya mengelabuinya kembali untuk yang kedua kalinya. Ia terus memainkan pisau belati yang di pegangnya. Sudah hampir dini hari.

Tapi, Andriana belum juga aku temukan. Ansel menahan amarahnya-Beberapa kali menarik nafas dalam seraya mata terpejam.

Beny melirik Tuannya melalui spion tengah."Tuan,aku rasa kita harus turun dari mobil dan menyebar. Aku yakin wanita itu mencari bantuan di permukiman. Dia tidak mengenal jalanan dan kuyakin dia bersembunyi" Jelasnya

"Lakukan ben! Hubungi semua anak buahmu!Aku ingin wanita itu tertangkap malam ini juga!" Desis ansel dingin. Sedingin udara malam itu. Beny tidak bicara lagi. Ia menyadari Tuannya teramat sangat marah.

Ansel dan anak buahnya turun dari mobil. Mereka berjalan menyebar ke permukiman. Beny cukup kenal dengan pemilik motel di sekitar sana. Ia menghubunginya. Namun, jawaban mengecewakan ia dapatkan. Tidak ada seorang gadis yang datang untuk menyewa penginapan.

Ansel menyalakan cerutunya. Menghisapnya dalam lantas menghembuskan asapnya ke udara. "Kita lanjutkan pencarian besok. Tapi, suruh anak buahmu berjaga disekitar sini!" Titah ansel mulai melangkah.

Beny menganggukkan kepala dan membututi ansel kemudian.

"Maaf Tuan! Apa kita perlu untuk mendobrak satu-persatu rumah?" Tanya beny dan membuat ansel menghentikan langkahnya.

Ansel menaruh telunjuknya di bibirnya."Ssst!" Anak buahnya diam di tempat termasuk beny dan memperhatikan ansel yang memasuki sebuah rumah didepan mereka yang terlihat usang dan kotor. Rumah kosong.

Pria itu menyeringai. Ia berjalan dengan pasti  dan mengedarkan pandangannya. Ia mengeluarkan pisau belatinya dan ia tersenyum miring melihat jelena yang sedang tertidur kedinginan. Beny yang mengikuti ansel dari belakang menatap datar Tuannya. Rupanya gadis itu bersembunyi disana.

Tanpa aba-aba ansel menarik lengan jelena dengan kasar hingga wanita itu terlonjak. "Siapaa.." Je belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Namun,sedetik,dua detik.. Ia melotot. "Anseeell!" Jeritnya

Ansel menunjukkan smirknya. "Sekeras apapun kau berusaha kabur dariku. Aku pasti akan menemukanmu jelena!" Teriaknya lantang

Lutut jelena lemas melihat sorot mata ansel yang menggelap.

✔️(18+) ANDRIANA (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang