#13 Surprise

22 3 2
                                    

Kelas di mulai saat Professor Taehyun memasuki kelas. Namja itu tidak terlihat seperti seorang Professor. Dia terlalu muda untuk gelar itu. Dalam ukuran manusia tentu saja. Jangan masukan Daehyun dalam daftar itu.

"Kudengar ada mahasiswa baru?" ujarnya.

Daehyun berdiri saat Professor itu menyapu seluruh kelas, "Nama?"

"Jung Daehyun"

Taehyun melihat daftar absen kuliahnya dan menemukan nama Daehyun disana. Dia mengangguk sekilas kemudian meminta Daehyun untuk duduk kembali.

"Aku tidak menerima siapapun mengobrol dalam kelasku. Jika itu tujuan kalian silahkan keluar." Dia memperingatkan sebelum memulai kelasnya.

Kelas berakhir dalam dua jam lebih. Hae Joo hampir tertidur saat Professor memutar film. Mata kuliah ini menjadikan film-film sebagai bahan kuliahnya. Mahasiswa diminta untuk menontonya secara teliti kemudian membahas semua aspek mengenai film tersebut termasuk cara pengambilan gambar yang lebih baik, teknik CG dan sebagainya.

"Kau pernah menonton itu sebelumnya?"

Hae Joo menoleh dan mendapati Daehyun sudah disampingnya, "Yah, agak membosankan."

Daehyun tersenyum tapi kembali biasa saat Hae Joo menatapnya curiga, "Aku hampir tertidur tadi." ujarnya bohong.

Dia memperhatikan pikiran yeoja itu selama kelas tadi. Rasanya sangat menyakitkan tapi juga menyenangkan dapat mendengar semua isi pikirannya yang hanya dilihat olehnya.

Sikap Daehyun tiba-tiba berubah. Tubuhnya menegang seketika. Penciumannya menangkap aroma yang asing. Pendengarannya mendengarkan detak jantung yang tidak biasa.

"Hae Joo!"

"Sehun, kenapa kau disini?"

Sehun menghampiri Daehyun dan Hae Joo. Namja itu melayangkan tatapan tajam pada Daehyun. Di samping Hae Joo, Daehyun mencoba menahan diri untuk tidak menerjang namja itu.

Sehun memberi lirikan singkat pada Daehyun lalu kembali ke Hae Joo, "Kau lupa hari ini kita mengadakan surprise party?"

"Ah benar. Aku lupa, maafkan aku."

"Itulah kenapa aku menjemputmu," Sehun tersenyum pada Hae Joo.

Hae Joo mendesah lega telah diingatkan. "Ah, ini teman baruku Daehyun. Kenalkan ini Sehun, temanku dan Gayeon. Yeoja yang tadi pagi bersamaku."

Hae Joo mengenalkan kedua namja itu. Namun jelas raut keduanya tidak suka hanya dikenalkan sebagai teman.

Daehyun mengulurkan tangan lebih dulu. Lantas disambut Sehun kemudian. Tidak ada yang menyadari dalam kontak singkat kedua namja itu mereka saling memperingatkan satu sama lain.

"Sampai jumpa nanti kalau begitu," Daehyun pamit lebih dulu. Hae Joo menoleh dan tersenyum padanya.

"Baiklah. Bye," namja itupun pergi. Hae Joo kembali pada pada Sehun yang telah menarik Hae Joo ke sampingnya.

"Beberapa saudaraku akan ikut."

"Benarkah?"

"Mereka akan ikut membantu."

"Baiklah," Hae Joo menyetujui meski tidak yakin akan hal itu. Sejak kapan saudara Sehun tertarik pada ulang tahun sahabatnya, Gayeon.

Hae Joo tiba di rumahnya tapi nampak tidak seperti rumahnya. Halaman rumah Hae Joo dihiasi beberapa lilin dan taburan bunga mawar putih. Saat Hae Joo memasuki ruang tamunya, balon-balon menghiasi atap rumahnya. Tulisan 'Happy Birthday' menggantung tepat di tengah salah satu dinding ruangan itu. Ada begitu banyak hiasan bunga dan lilin.

"Kapan kalian melakukan ini?" Hae Joo menghampiri Chanyeol.

"Apakah ini terlalu sederhana?"

"Apa salah satu diantara kalian ingin melamar Gayeon?" gurauan Hae Joo membuat Sehun tertawa. "Ini seperti acara propose."

Kelima namja yang ada di ruangan itu melirik satu sama salin. Mereka mulai menghentikan kegiatan masing-masing.

"Kurasa idemu tidak buruk." Sehun menambahkan dan mendapat tatapan tajam yang serentak dari saudara-saudaranya.

"Tapi tidak apa, ini luar biasa. Gayeon mungkin akan menyukainya," Hae Joo mencoba menghibur mereka. "Sungguh, aku berterima kasih kalian mau membantuku."

"Maafkan kami, seharusnya kami bertanya dulu padamu. Party sepeti apa yang kau inginkan."

"Tidak apa-apa, oppa. Ini sangat luar biasa, aku tahu Gayeon pasti akan menyukainya. Jika aku melakukannya sendiri kurasa tidak akan sebaik ini. Terima kasih sudah mau membantu."

"Apa yang kau bawa?" Suho menunjuk tas kecil yang dibawa Hae Joo.

"Ah, aku memesan cake untuk Gayeon. Tapi-"

"Bagus sekali, kita letakkan disana." Chen mengambil kotak cake itu dari Hae Joo lantas meletakkannya diantara lilin-lilin kecil diatas meja. "It's perfect." serunya setelah memasang lilin diatas cake itu.

Hae Joo tersenyum. Dia membalas tatapan Xiumin sekilas sebelum namja itu memalingkan wajah. Sehun menghalangi pandangan Hae Joo pada Xiumin.

"Kau sungguh tidak marah?"

"Kenapa?"

"Ini semua," Sehun menunjuk semua dekorasi yang dilakukan saudaranya.

"Tidak, Gayeon akan sangat senang melihatnya. Kenapa aku harus marah?"

"Entahlah, kurasa kau tidak menyukainya."

Tepat sekali. Surprise party yang dibuat saudara-saudara Sehun sangat mewah dan romantis. Jika itu Hae Joo dia tidak begitu tertarik dengan pesta yang mewah. Tapi peran utama pesta ini adalah Gayeon. Hae Joo tahu betul gadis itu sangat menyukai hal-hal seperti ini.

"Aku menyukainya selama Gayeon juga suka."

Hampir waktunya Gayeon tiba di rumah Hae Joo. Mereka berjanji untuk makan malam bersama di sana. Tapi gadis itu tidak tahu bahwa Hae Joo dan Sehun merencanakan surprise party disana.

"Sepertinya aku harus keatas dulu. Aku akan berganti pakaian dan segera kembali." Hae Joo berbisik pada Sehun.

Hae Joo melihat jendela kamarnya yang terbuka. Dia menghampiri jendela itu hendak menutupnya. Suatu bayangan tertangkap matanya, Hae Joo menautkan kedua alisnya. Kemudian menepis apa yang baru saja di pikirkannya.

Gayeon tiba dengan mata yang berkaca-kaca. Hae Joo beserta Sehun dan saudaranya menunggu Gayeon di ruang tamu.

"Saengil chukkae." seru mereka secara bersamaan.

"Kapan kau melakukannya?"

"Mereka melakukannya untukmu. Tanpa mereka, aku tidak akan bisa melakukan semua ini," Hae Joo menunjuk saudara-saudara Sehun.

"Thank you."

"Kapan kita bisa tiup lilinnya?" Sehun menunjuk lilin-lilin diatas cake yang telah meleleh cukup banyak.

Gayeon menutup matanya untuk mengucapkan sebuah harapan. Setelah itu dia meniup semua lilinnya. Seseorang menyalakan kembali lampu di ruangan itu.

"Are you happy?" Hae Joo merangkul Gayeon.

"Of course. Kenapa aku tidak bahagia memiliki kalian?" Gayeon merangkul Hae Joo. "Thank you so much. I love you."

"We love you to."

"Apa ada yang ingin mencoba hidangan makan malam hari ini?" Chanyeol menyudahi acara berpelukan itu.

Mereka semua mengunjungi ruang makan. Semua hidangan pesta tersaji dengan mewah dan menggugah selera. Chen menghampiri Gayeon dan memberikan semangkuk sup rumput laut. Makanan itu adalah makanan wajib bagi seseorang yang berulang tahun.

"Terima kasih"

"Selamat makan."

Sementara semua sibuk dengan makan malam Xiumin pergi ke kamar Hae Joo. Jendela kamar itu menghadap langsung ke halaman depan.

Xiumin dapat merasakan kehadiran makhluk lain di seberang jalan dalam bayang-bayang pepohonan. Xiumin dapat mendengar geraman dari balik pohon-pohon itu.

"I found you."

[Book 2] ALIVEOnde histórias criam vida. Descubra agora