Himchan mengawasi satu persatu perasaan saudaranya. Mereka semua cukup terkejut tapi tidak ada kepanikan sama sekali.
"Apa kau yakin Daehyun?"
Himchan mendekat pada Daehyun. Berusaha meraih emosi Yongguk yang mungkin akan meledak tiba-tiba.
"Ya, itulah tujuanku kembali dari Matto," ujar Daehyun mantap tanpa sekalipun mengalihkan tatapannya dari mata kakak tertua mereka.
"Yongguk, itu sudah keputusannya." Hwayeon meraih jari-jari suaminya dan kembali menarik Yongguk ke sisinya. "Jika memang itu yang terbaik, kenapa tidak?"
"Tidakkah kau dengar penjelasan Yongjae kemarin? Dia hanya akan menyakiti diri sendiri untuk dekat dengan gadis itu."
"Tapi dia juga akan tersakiti jika jauh darinya," Youngjae menambahkan setelah mendapatkan tatapan tajam Yongguk dia segera kembali menutup mulutnya.
"Jiwa itu akan rusak jika tanpa aku."
Semua terdiam. Apa yang disampaikan Daehyun itu fakta. Hanya saja mereka semua peduli pada Daehyun dan tidak ingin namja itu terluka lagi.
"Meski tanpa jiwaku disana, aku tetap akan kembali padanya. Kau tahu rasanya jika tidak bersama pasanganmu. Aku tidak ingin pergi lagi darinya."
"Kau yang memutuskan untuk memberinya kehidupan normal. Kau sudah berkorban untuk itu."
"Aku tahu, tapi hyung aku tanpanya tidak akan sanggup bertahan."
Zelo mengangguk pasti. Dia mengerti dengan jelas penjelasan Yunho pada Daehyun di Matto. Meski tetap menyakitkan akan lebih baik jika Daehyun tetap bersama dia. "Maju kena mundur kena."
YOU ARE READING
[Book 2] ALIVE
FanfictionAku menghabiskan semua eksistensiku untuk menunggumu. Setelah kini aku menemukanmu, aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu. Karena sekarang kau adalah eksistensiku. Aku lebih baik mati daripada harus menjauh darimu lagi. "I promise to love you for...