Chapter 31 "Beings From Another World"

Start from the beginning
                                    

"baiklah" ucapnya sambil tersenyum

"apa maksudmu berkata ada?" tanyaku kepada wanita itu

"ohh itu, aku pernah dengar bahwa ada kehidupan lain diluar sana" ucapnya

"dimana?" tanyaku penasaran

"tentunya di planet lain, selain bumi" ucapnya

"apakah itu benar-benar ada?" tanyaku

"entah, dulu aku pernah bermimpi, ada sebuah pesawat UFO mendarat di belakang rumahku, dan disana aku melihat ada sekelompok makhkluk yang mirip dengan manusia, bukan mirip tapi memang manusia, bedanya mereka memiliki mata yang berwarna" ucap wanita itu

"mata berwarna?! Apakah mata berwarna itu seperti murid AEA?" tanyaku lagi

"iya, saya rasa sejarah dari mata bakat alam, mungkin saja dari sana, jujur saja setelah sekelompok orang itu pergi, langsung ada hujan meteor dengan warna yang berbeda, aku keluar rumah dan ternyata meteor itu tidak menyentuh bumi, melainkan bebaur menjadi sebuah gas dan tidak terlihat" ucap wanita itu dengan serius

"ini keren!" ucapku kagum

"aku memberitahu ibu dan ayahku, tetapi mereka hanya bilang bahwa itu adalah halusinasiku saja" ucapnya yang agak kecewa

"lalu seperti apa sekelompok makhluk itu?" tanyaku penasaran

"mereka masih anak-anak, salah satunya menggendong yang sepertinya adiknya" ucapnya

"ada berapa orang?" tanyaku lagi

"11 orang anak, dan anehnya setelah kejadian malam itu, banyak orang yang matanya berubah, makanya itu mata bakat alam masih jadi misteri dan salah satu hal yang tidak lazim pasa saat itu" ucap nya

"sebelas orang anak? Tunggu sebentar" ucapku dan mengotak atik jam canggihku dan menampilkan kembali sebuah foto besar yang terdapat profesor denta

"kamu dapat itu dari mana?" tanyanya

"tunggu sebentar, apakah ini mereka?" tanyaku lagi

"tungu! Tunggu! Jadi yang aku lihat itu nyata, aku melihat mereka keluar dari pesawat itu" ucapnya tidak percaya

"apa yang kamu lihat itu benar, apakah kamu tahu murid yang dikeluarkan dari AEA?" tanyaku kepada wanita itu

"aku tahu si jenius Steny kan! Aku sangat menyukainya" ucapnya terkagum

"itu sebenarnya aku" ucapku pelan

"benarkah! Sekarang aku sedang berbicara dengan orang hebat itu" ucapnya tidak percaya

"terimakasih, telah memberitahu informasi" ucapku

"sama-sama" ucapnya sambil tersenyum tiba-tiba

"Steny!!" ucap heboh kedua temanku itu

"Steny! Maaf kami lama, tetapi kami sudah tidak perlu dijamin oleh orang yang berada di 5 rank" ucap Zeffina

"benarkah?!" tanyaku tidak percaya

"benar, nona Grace memberi kebebasan kepada kami untuk menemuimu" ucap Lily

"dia juga berpesan, bahwa kamu itu harus dilindungi" ucap lanjut Lily

"dilindungi? Memangnya kenapa?" tanyaku kepada mereka berdua

"aku juga tidak tahu, hanya itu yang dia katakan" ucap Zeffina, lalu wanita itu menatap kami bertiga

"bolehkah aku minta foto bersama kalian?" ucapnya yang sudah menyiapkan smartphone di tangannya yang sudah geram ingin segera berfoto

"boleh!" ucapku dan dengan cepat dia langsung mengarahkan smartphone nya keatas dan segera selfie dengan pengambilan yang tidak ada hentinya

"terimakasih!"ucapnya sambil melihat foto-foto tadi

"kalian ingin minum apa? Akan aku buatkan sekaligus gratis" ucapnya dengan semangat

"jus apel!" ucap Zeffina semangat

"jus Strawberry" ucap Lily, dan wanita itu pun segera pergi

"kamu habis ngobrol apa sama wanita tadi?" tanya penasaran Lily

"hmmm ada deh! Nanti aku ceritain satu-satu dulu" ucapku

"mana kalung yang tadi kamu tunjukan!" ucap Lily dengan tangan yang sudah geram

"ini!" ucapku memberikannya

"waw! Indahnya" puji Lily

"jadi benar, kalau kamu itu anak nona Stina?" tanya Zeffina

"benar" ucapku

"astaga Steny! Aku tidak percaya bahwa kamu itu anak-

"sudahlah, jangan sampai orang tahu mengenai hal ini" ucapku sambil membungkam mulutnya

"baiklah, akan aku rahasiakan" ucap Zeffina

"intinya aku tidak percaya tentang hal ini!" ucapku tegas

"dan intinya lagi, karena aku lahir sebagian rakyat Bozgiru meninggal" ucapku lagi tidak percaya

"lalu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Zeffina

"aku masih memikirkannya, yang pasti aku tidak akan menyerah!" ucapku tegas

"permisi! Ini minumannya" ucap ketika wanita itu datang kembali dengan dua gelas minuman

"terimakasih!" ucap kompak Lily dan Zeffina

"mmm harusnya aku yang berterimakasih" ucap wanita itu

"tentang apa?" tanyaku heran

"tentang karena aku sudah bertemu kalian secara langsung" ucapnya dengan bahagia

"ohhh" ucapku memahami tentang itu

"mmm, bolehkah aku bertanya?" tanyaku kepada wanita itu

"tentu saja boleh!" ucapnya bersemangat

"toko ice cream yang ada disebrang jalan, apakah kamu tahu?" tanyaku lagi

"ohhh toko ice cream itu! Aku tahu! Dulu aku berteman dengannya" ucapnya

"bolehkah kamu duduk lagi?" ucapku meminta

"apakah aku boleh duduk dengan kalian?" jawabnya

"hei! Aku kan yang meminta, ayolah duduk" ucapku lagi, dan dia segera duduk di salah satu kursi yang kosong

TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBACA CERITA SAYA

VOMENTNYA...

Amazing Eyes Academy [COMPLETED]Where stories live. Discover now