bab 37 (dasar Luicik)

7.9K 190 0
                                    

"Kalian kenapa berdua aja di butik ?" tanya Iren yang baru sampai

"Biasanya Elena nganter makanan ke kantor Nathan tapi sampai sekarang belum datang juga" jawab Suti

"Cin lo kenapa sih, nggak suka gue datang kesini" tanya Iren kepada Tori yang melamun

"Dari tadi pagi sampai lo datang kesini gue melihat pacarnya Nathan" kata Tori sudah sadar

"Maksud lo Luci ?" tanya Iren, dan diangguki oleh Tori

"Gue belum pernah lihat wajah Luci" kata Suti penasaran

"Gue juga belum pernah" tambah Iren

"Ya sudah kalian ikut gue ke bawah mungkin mereka masih disini" kata Tori, akhirnya Iren dan Suti mengikuti yang diperintah Tori.

"Itu sih ibu-ibu dengan suaminya yang sedang belanja di butik kita cin" kata Suti setelah melihat semuanya

"Iya cin, masa Nathan yang gagah seperti itu suka sama ibu-ibu" tambah Iren tidak percaya

"Beneran guys gue tahu wajah Luicik itu seperti apa dan nggak tahu apa yang sudah dikasih ke Nathan sehingga Nathan kelepek-kelepek sama dia" Tori meyakinkan Iren dan Suti

"Dasar dia itu Luicik ya" kata Suti, sementara Tori dan Iren menatap Suti jail

"Apa ?" tanya Suti

***
"Mas Nathan sudah bangun" Elena membawa semangkok bubur

"Kamu kenapa masuk kamar saya, itu melanggar perjanjian kita" Nathan masih gengsi

"Aku cuma mau kasih bubur ini buat Mas karena dari tadi Mas belum makan"

"Kamu yang masak"

"I-i nggak, Bibi yang masak. Kalau gitu aku keluar dulu ya Mas" Elena hendak keluar tapi Nathan mencengkal tangan Elena

"Kamu tega saya makan sendiri yang sedang sakit"

"Jadi aku yang suapin" Elena langsung suapin Nathan

'Bilang aja mau disuapin, tapi sok gengsi segala' -batin Elena

Selesai suapin Nathan Elena keluar kamar, baru depan kamar Nathan Elena menabrak Esi.

"Maaf Bi" Elena minta maaf

"Nyonya kenapa ?" tanya Esi

"Nggak tahu kenapa kepala aku sedikit pusing"

"Mungkin karena Nyonya dari tadi temenin Tuan, jadi Nyonya nggak sempat makan"

Sementara Nathan mendengar percakapan Elena dan Esi.

'Jadi dari tadi dia belum makan karena menemani saya disini yang sakit. Kenapa dia masih baik padahal saya tidak peduli dengan dia' -batin Nathan

ELENATHANWhere stories live. Discover now