Pertemuan

229 19 42
                                    

Namaku Adinda, aku terlahir di sebuah rumah sakit di suatu tempat yang mungkin tidak jauh dari tempat kalian saat ini berada. Aku memiliki kedua orang tuaku, yaitu Ayah dan Ibuku yang sangat menyayangiku. Terdapat satu kalimat yang selalu aku ingat dari mereka; bahwa sampai hembusan nafas terakhir, mereka rela untuk selalu melindungi dan menjagaku.

Aku ingat sekali, saat itu aku merasa sangat ketakutan. Entah takut karena apa, aku pun samar mengingatnya. Sehingga kalimat tersebut terucap oleh kedua orang tuaku. Namun, sekarang aku sudah tidak takut lagi. Justru sekarang inilah giliranku untuk melindungi dan menjaga kedua orang tuaku karena aku sangat menyayangi mereka berdua.

Aku tumbuh dengan baik seperti anak perempuan pada umumnya sampai sekarang aku sudah dewasa. Aku sangat menyukai sains, ilmu pengetahuan alam. Namun, bukan berarti aku membenci pengetahuan sosial. Bagiku, ilmu sosial sangatlah penting. Bahkan di dalam kehidupan ini kita selalu dituntut untuk bisa bersosialisasi dimanapun.

Dikarenakan aku menyukai sains, maka saat sekolah aku berada di kelas IPA. Kelas IPA adalah kelas yang menurut sebagian besar orang berisi siswa kalem, kutu buku, pendiam, dll. Faktanya kelas IPA maupun IPS sebenarnya sama saja. Justru menurutku kelas IPA yang lebih rusuh.

Tiga tahun bersekolah, tak terasa bagiku. Namun, aku juga tidak ingin berlama-lama mengendap di sekolah. Pada akhirnya, aku lulus bersama teman-temanku. Aku sangat bersyukur, kami bisa lulus semuanya 100% tanpa ada yang tertinggal. Setelah lulus sekolah, aku melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Aku mencari universitas yang menyediakan beasiswa prestasi. Aku bukan tipe kutu buku seperti kebanyakan orang pecinta sains. Aku hanya wanita biasa dengan kemampuan otak yang biasa pula. Namun, aku berusaha untuk belajar. Aku berusaha untuk bisa. Setiap aku belajar dan setiap aku mencoba hal baru, aku mengingat wajah Ayah dan Ibuku. Hal itu yang membuatku selalu bersemangat agar bisa membanggakan mereka.

Aku sangat bersyukur dapat diterima di salah satu universitas fakultas kedokteran. Selama beberapa tahun aku kuliah, praktikum, sampai akhirnya sidang dan lulus dengan predikat summa cumlaude. Aku melaksanakan pendidikan dokter, magang, hingga mendapatkan banyak penghargaan serta sertifikasi dokter.

Saat ini, aku berprofesi sebagai seorang dokter di sebuah RS di dekat rumahku. RS yang besar ini menjadi rumah kedua bagiku.

Aku memiliki seorang adik perempuan bernama Elvira. Usia kami terpaut jarak delapan tahun. Elvira adalah seorang gadis yang pemalu, sama sepertiku dahulu. Saat ini aku terkadang masih pemalu juga. Elvira masih sekolah di kelas dua belas. Elvira juga menyukai IPA. Namun, cita - citanya ingin menjadi psikolog atau psikiater mengikuti jejak temanku.

Ketika aku masih kecil, aku bercita - cita menjadi seorang supermodel. Ayah dan ibuku sangat mendukungku. Kata mereka, aku ini memang cocok menjadi supermodel. Tapi setelah aku pikir-pikir, aku ini kan pemalu, mana bisa aku menjadi supermodel.

Seiring berjalannya waktu, cita - citaku berubah-ubah. Mulai dari pemain basket wanita, memiliki toko bunga, menjadi seorang penulis, dosen, guru, dokter, pengacara, hakim, dll. Banyak sekali, maklum masa anak-anak sampai remaja adalah masa yang masih labil bagiku.

Setelah aku menginjak usia lima belas tahun, tepatnya saat kelas sepuluh. Aku mulai berpikir untuk menentukan cita-citaku ketika itu. Pada saat masa orientasi siswa baru, banyak sekali ilmu, pengalaman, dan juga kekonyolan-kekonyolan yang aku dapatkan. Hatiku tergugah, aku ingin menjadi bermanfaat secara langsung bagi orang disekitarku.

Atas izin Tuhan dan do'a orang yang menyayangiku, akhirnya aku bisa menjadi dokter sekarang. Aku berkuliah selama tiga setengah tahun mendapatkan gelar sarjana kedokteranku. Kemudian satu setengah tahun untuk gelar masterku. Aku menjadi dokter spesialis penyakit-penyakit dalam. Aku menekuninya karena aku teringat pesan guruku, bahwa semakin dalam ilmu yang kita miliki maka semakin baik.

AdindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang